(Seaseon 2): 12. Ingin Kembali

104 11 3
                                    

      Singkat cerita di sore hari, Omer butuh refreshing di hutan. Menenangkan diri dari semua masalah yang ia hadapi selama ini; dari masalah Hasret, anak kembarnya, Bahar, hingga kini masalah dengan ayah mertuanya yang membuat ia emosi dan ingin membunuhnya.

_____

     Di sisi lain, seorang gadis yang sedang berenang di danau perhutanan tiba-tiba saja mendengar suara tembakan yang begitu tajam suaranya sampai membuat gadis itu ketakutan. Meski takut, karena penasaran, gadis itu berdiri dari perairan danau, kemudian melangkah mengikuti arah suara tembakan yang ia rasakan. Benar saja, ada beberapa bodyguard dan boss-nya di sana. Memperhatikan mereka sambil berpikir apa yang mereka lakukan. Ah, lebih baik ia lihat saja sepenuhnya.

“Kita kehilangan dokumen penyerahan perusahaan, saham perusahaan, serta sertifikat perusahaan. Apa kalian tahu? Semua itu ada dalam satu map! Mengapa kalian sama sekali tidak becus menjaga tempat itu? Hah! Lihatlah, ini akibatnya kalau ada seseorang yang lalai menjaga benda berharga!” keriau bos, sambil menendang-nendang tubuh salah satu bodyguard yang tidak bernyawa lagi.

“Malam itu, aku dan mereka melihat seseorang yang melempar petasan ke arah kami. Kami tahu itu mata-mata yang akan merampas Perusahaan Karahan. Jadi, kami mencari mata-mata itu, tapi tidak ada,” jelas bodyguard.

“Saat kami kembali, jendela itu terbuka, dan kami amat terkejut. Kami masuk ke dalam rumah itu, dan semuanya sudah tidak ada,” tambah bodyguard lainnya.

“Dasar ahmak kalian!” Bos mengarahkan pistol itu ke bodyguard-nya.

Napas gadis yang diam-diam memperhatikan mereka langsung terengah-engah saat melihat pria itu hendak menekan penalti pistol, kemudian menembaknya. Gadis itu ketakutan dan kegelisahan yang mulai muncul. Berpikir bagaimana kalau ia ketahuan sedang memperhatikan mereka, maka otomatis mereka pasti akan menembaknya. Karena memikirkan demikian, sang gadis melangkah mundur secara perlahan, ingin pergi meninggalkan tempat ini segera sebelum mereka melihatnya ada di sini.

Terus melangkah mundur tanpa memperhatikan apa pun, akhirnya kena juga. Gadis itu tanpa disengaja menginjak kayu yang mudah retak dan berbunyi lumayan keras. Mereka dengan cepatnya menoleh ke arah gadis yang terengah-engah memperhatikan mereka.

“Siapa kau? Hah! Apa kau mata-mata kami juga?!” bentak bos.

Gadis itu menggeleng antusias. Langsung berbalik badan, kemudian melarikan diri dari sini.

“Cepat kejar dia!” seru bos, mengejar gadis itu sambil menembak ke atas dengan pistol.

“Baik!” Mereka pun menyusul bos-nya berlari mengejar gadis itu.

Mereka saling lari, saling kejar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DevotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang