"Dari sini kubelajar tentang
perasaan yang tidak bisa kupaksakan,
karena takdir tak membawaku
padanya"•••
Lisa dan Jungkook, mereka selalu berada di sekolah yang sama cukup lama. Bukan hanya sekitar dua atau tiga tahun, melainkan lebih dari enam tahun. Dimulai dari pertemuan canggung saat sekolah dasar dulu, mereka bagai berperang dalam hal mata pelajaran. Lisa saingan bagi Jungkook begitu pun sebaliknya.
Namun pada faktanya, gadis blasteran tersebut baru menyadari kehadiran Jungkook di hidupnya saat sudah empat tahun bersaing bersama. Mereka tak pernah dekat, tak pernah terlihat seperti layaknya teman. Di satu kelas yang sama, Jungkook hanya tidak berteman dengan Lisa begitu pun Lisa yang tidak berteman dengan Jungkook. Mereka hanya orang asing yang hidup di lingkungan yang sama. Bersaing dengan kompetitif, tapi tak ada rasa ingin kenal satu sama lain.
Lisa sebagai bendahara kelas biasanya hanya akan berbicara tentang hal kecil seperti 'Jungkook, kau sudah membayar uang sekolahmu bulan ini?' atau 'Harap sumbangkan beberapa uangmu untuk korban bencana alam'
Hanya sekedar itu, sama sekali tak ada kedekatan menghampiri. Jungkook dikenal dengan orang yang dingin, dia jarang berbicara, suka menyendiri, dan membenci kebisingan. Tapi pria itu tetap berbaur dengan banyak orang, bahkan dengan teman Lisa seperti Rosé, Jisoo, dan Jennie.
Sementara Lisa, ia orang yang ceria, suka bersahabat, dan dekat dengan semua teman sekelas--kecuali Jungkook. Ingat, kecuali Jungkook.
Rasa itu dimulai saat mereka sama-sama mengikuti suatu ajang olimpiade. Dari sana mereka belajar kompak, tentunya untuk mengharumkan nama sekolah. Bukan rasa yang tersalurkan, hanya saja rasa terpendam di hati seorang Lalisa Manoban untuk Jeon Jungkook.
Ya, Lisa mulai tertarik dengan Jungkook. Karena Lisa rasa, Jungkook adalah orang yang sangat misterius. Lisa suka itu.
"Hari yang melelahkan" Jungkook berujar pelan saat mereka baru saja selesai dengan pembinaan olimpiade tiga mata pelajaran. Pria itu bersandar pada kursi taman dengan Lisa di sampingnya, karena memang hanya mereka berdua yang terpilih untuk mewakili sekolah. Pelatihan itu pun mereka lakukan di pusat kota, sehingga membuat mereka harus rela mengorbankan waktu belajar sekolah seminggu ini.
"Kau mau? Ibuku yang membuatnya" tawar Lisa pada Jungkook saat ia baru saja membuka kotak bekal berisi dua potong sandwich. Jungkook menoleh tanpa berkutip. Sementara Lisa menatap pria itu gugup karena takut tak menerima balasan apa pun dari Jungkook. Mereka hanya canggung karena tak pernah berkomunikasi. Dan sekarang Lisa hanya takut jika ucapannya tidak dibalas--semacam dikacangin.
Jungkook terus mengalihkan pandangannya dari sandwich tersebut dan Lisa. Menatap dua hal tersebut bergantian tanpa berkutip. Hingga-
"Yakkk!! Jungkook, aku hanya berniat memberimu satu. Kembalikan punyaku, jangan makan keduanya!!!" Teriak Lisa saat Jungkook baru saja 'mencuri' dua potong sandwich yang mulanya berada di tangan Lisa.
"Coba saja jika kau bisa" ucap Jungkook dengan nada mengejek lalu segera berlari membawa 'barang curiannya'. Lisa mendengus kesal dan segera mengejar Jungkook. Bahkan mereka sekarang terlihat seperti anjing dan kucing yang saling kejar mengejar. Hingga Jungkook berhenti dan membuat Lisa bisa menangkapnya, hanya tubuh Jungkook--tidak dengan sandwichnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories || Lizkook Oneshoot
Short StoryCuma berisi oneshoot, twoshoot, etc tentang Lisa dan Jungkook. Mari menghayal bersama 🤗 Tinggalkan jejak sebagai bentuk apresiasi.. Ada saran cerita? let's share😊 Jangan lupa follow sebelum baca 🦄 Lisa 🐰 Jungkook