Twin

5.2K 535 36
                                    

Gara-gara baca kisah tentang saudara kembar beda gender di aplikasi baca komik gratis, Lisa jadi sering menghayal bagaimana jika ia punya saudara kembar laki-laki. Tiap malam selalu berdoa, seperti malam ini—


“Ya Tuhan, semoga besok pas gue bangun tidur, gue udah punya kembaran. Aamiin..” ucapnya memanjatkan doa lalu segera menarik selimut untuk berwisata ke pulau kapuk.






°°




“Lisa, Jungkook, ayo makan. Bunda udah siapin sarapan, nih” Bunda berteriak dari bawah seraya memanggil dua anak remajanya yang memiliki kepribadian yang cukup bertolak belakang.


“Bentar Bunn, lagi sisir rambut” Jungkook balas berteriak dari kamarnya.


“Kelamaan lo, tu muka juga gak bakal nambah gantengnya” ucap Lisa sarkas saat lewat di depan kamar Jungkook—hendak turun ke lantai bawah untuk sarapan. Gadis remaja itu kembali mengunyah sebungkus permen karet lagi.



“Iri bilang boss!” nyinyir Jungkook masih di depan cermin. Namun dengan suara yang pelan. Tidak berani jika nanti akhirnya harus beradu tinju dengan Lisa bila gadis tomboy itu mendengar ucapannya.


Setelah siap, Jungkook segera menyusul Lisa kebawah, hendak sarapan bersama.


“Bun, kalau aku punya pacar boleh gak, Bun?” tanya Jungkook dengan ragu lalu kemudian memakan satu gigitan sandwich lagi.


“HAHAHAHAHAH... BENTAR GUE NGAKAK WOI!! Uhukk.. uhukk”


“Pelan-pelan makannya, Nak” ucap Bunda perhatian seraya memberikan segelas air kepada Lisa. Gadis itu segera meminumnya, walaupun masih dalam keadaan tertawa.


Jungkook memandang Lisa sinis, saudara perempuannya itu selalu saja mengganggu hidupnya. Membuat hidup Jungkook tidak tenang setiap harinya. Benar-benar sangat menyebalkan.


“Ulang lagi? Lo bilang apa tadi? Pacar? Sumpah gue ngakak, Kook. HAHAHAHA..” Lisa kembali tertawa ketika memikirkan ucapan Jungkook tadi. Sementara Jungkook terus memandang gadis di depannya itu dengan pandangan sinis seraya tidak berhenti memakan sarapannya.


“Udah-udah, habisin sarapannya. Nanti kalian telat. Dan kamu Kook, sekolah dulu yang bener. Baru pacaran” ucap Bunda melerai kegaduhan singkat yang memang sudah biasa terjadi setiap harinya.



Hingga setelah mereka selesai makan, Lisa dan Jungkook pergi ke sekolah dengan diantar oleh sopir pribadi keluarga mereka. Mereka berdua sekolah di salah satu SMA swasta di kota tersebut, masih murid baru beberapa bulan yang lalu, dan berada di kelas yang berbeda.


“Lis, bentar” panggil Jungkook karena Lisa lebih dulu turun dari mobil mereka meninggalkan Jungkook tanpa sepatah kata pun.


Lisa pun menghentikan langkahnya, menoleh sekilas ke belakang menunggu Jungkook yang berkemas dengan barang bawaannya. Tas, tongkat baseball, belum lagi perlengkapan olahraga lainnya seperti sepatu dan baju.


“Lo mau minta tolong gue buat bawain barang lo yang segunung itu? Jawaban gue NGGAK” ucap Lisa dengan penekanan di kata terakhir. Jungkook terkekeh pelan, sudah hapal sekali dengan tabiat saudara perempuannya ini.


“Bukan itu” ucap Jungkook seraya memutar tubuh Lisa menghadap ke arahnya. “Jadi cewek tu rapian dikit napa. Rambut lo kayak gak disisir sebulan aja” ucap Jungkook seraya merapikan poni Lisa yang terlihat berantakan.


“Kalau gini kan cantik. Jadinya gue gak malu punya saudara kayak lo” ucap Jungkook santai.


“Berisik lo!” balas Lisa kesal seraya mencubit pinggang Jungkook gemas. Sementara Jungkook hanya bisa meringis pelan sambil terkekeh.

Our Stories || Lizkook OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang