Maaf

8.4K 802 98
                                    

"Cara terbaik untuk mempertahankan
sebuah hubungan adalah dengan
saling percaya.."

•••

Lalisa sedikit risih saat Taehyung—atasannya menarik tangannya saat memasuki sebuh toko bunga. Pulang kerja tadi, ia ingin sekali menolak untuk pergi bersama pria ini karena keadaannya yang sudah memiliki suami.

Taehyung memaksa, dan Lisa hanya menuruti karena Taehyung bilang ia ingin membeli bunga untuk sang Ibu sebagai hadiah untuk ibunya. Dan pria itu meminta Lisa untuk memilih bunga yang bagus menurut gadis itu. Sebenarnya ini hal yang tidak salah, ia pun hanya berniat membantu. Tapi ia tetap saja merasa tidak enak hati pada suaminya.

"Apa ini bagus?" Taehyung meminta pendapat pada Lisa seraya memegang bunga dengan mahkota berwarna ungu muda itu.

"Bagus.. aku yakin Ibu sunbae pasti akan suka" ujarnya seraya menampilkan senyum terbaiknya.

Setelah membayar bunga yang ia pilih tadi, Taehyung dan Lisa segera pergi keluar toko. Dan kembali, genggaman erat itu dirasakan oleh gadis itu. Ia segera melepaskannya merasa canggung.

"Ah, maaf" ucap Taehyung merasa bersalah. Lisa hanya merespon dengan senyumannya.

"Aku pulang dengan bus saja, sunbae. Lagipula rumah kita tidak searah. Kau bisa pulang duluan"  ucap Lisa sopan saat mereka sudah berada tepat di depan mobil Taehyung.

"Baiklah, jika ada apa-apa hubungi saja aku" ucap Taehyung yang dibalas dengan dehaman oleh Lisa. Hingga detik berikutnya, mobil itu melaju meninggalkan Lisa.




°°



Matahari mulai terbenam di ufuk barat kala gadis itu menginjakkan kaki di rumah besar miliknya. Membuka sepatunya bergantian  yang menjadi penyebab persendiannya sakit.

Baru saja tangannya hendak mendorong ganggang pintu, seseorang di dalam sana sudah lebih dulu membuka pintu itu. Hal itu berhasil membuat Lisa terlonjak kaget seraya mengusap dadanya.

Ia mendapati pria berperawakan tinggi dengan wajah tampannya menatap gadis itu datar. Sementara Lisa hanya diam tak berkutip dengan keadaan yang terasa sangat canggung ini.

"Jadi, apakah bepergian dengan kekasihmu menyenangkan hari ini, Lalisa?" Tanyanya dengan nada mengejek yang membuat Lisa memutar matanya malas.

"Kook, aku lelah. Kumohon untuk malam ini saja agar tidak ada pertengkaran"

Ia lalu segera masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan Jungkook yang mendecih muak melihatnya. Itu sudah hal yang biasa bagi mereka, akan selalu ada kesalahpahaman dan pertengkaran di setiap malamnya.

Dan sekarang Lisa tengah menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Hanya keheningan yang terjadi kala gadis itu menyuguhkan sepiring makanan di hadapan Jungkook. Jungkook pun hanya diam tanpa berkutip. Ia segera memasukkan suap demi suap nasi ke dalam mulutnya. Begitu pun dengan Lisa, ia hanya diam tak berkutip di hadapan Jungkook. Pertengkaran macam apa ini? Bahkan mereka lebih terlihat canggung seperti pasangan baru.

"Lis.."

"Hmm.."

"Kurasa kita tidak bisa lagi bersama. Aku sudah mengatur rencana pernikahanku dengan Rosé. Dan kau—"

"Cukup, aku tak ingin mendengar kelanjutannya" ucapnya lirih seraya meletakkan sendok dan garpunya di sisi piring berniat untuk tidak melanjutkan makannya. Nafsu makannya mendadak hilang karena pria di depannya.

"Kook, apa yang harus aku lakukan agar kau percaya padaku bahwa Taehyung hanyalah rekan kerjaku. Aku lelah Kook.." Lisa mulai menumpahkan air matanya, pertahanannya runtuh karena keadaan yang begitu menyiksa.

Our Stories || Lizkook OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang