"Dan yang paling lucu, kau tau Chae? Wajah pria itu merah padam karena terintimidasi oleh tatapan ayahku. Pria yang polos" ucap Lisa kemudian sesuap ramyeon lagi kembali masuk ke dalam mulutnya.
"Ayolahhh, perutku sudah sakit" Chaeyoung tidak bisa berhenti tertawa mendengar semua cerita Lisa dan tidak habis pikir dengan rencana gila yang dilakukan oleh sahabatnya ini.
Beberapa kali ia tersedak oleh makanannya, namun tak membuatnya berhenti tertawa. Ngomong-ngomong mereka berdua tengah berada di kantin sekolah-menanti hujan reda sembari menyantap semangkuk ramyeon hangat. Sekolah sudah berakhir satu jam yang lalu. Dan mereka berdua memilih untuk menghabiskan waktu bersama dan seperti biasa, berbagi kisah.
"Ngomong-ngomong, kau sudah bisa makan makanan pedas lagi?" tanya Chaeyoung disela aktivitas makan mereka.
Lisa mengangkat bahunya, pertanda tidak yakin. "Mungkin, sakit perutku tidak kambuh lagi seminggu belakangan ini. Sepertinya aku akan baik-baik saja" ucap Lisa kemudian. Dan Chaeyoung hanya mengangguk pelan pertanda mengerti.
Setelah hujan reda mereka berpisah di gerbang sekolah, Chaeyoung harus buru-buru pulang karena ada sesuatu yang diurusnya. Sementara Lisa masih diam di tempatnya sembari melihat sekeliling-jalanan basah yang sepi.
"YHAA!!" Lisa berteriak kaget ketika seseorang mencengkeramnya kuat dan menariknya. Gadis itu memberontak berusaha melepaskan cengkraman tersebut.
"Tidak usah menculikku seperti itu. Bukankah kita sudah selesai?" ucap Lisa ketika menyadari bahwa orang yang menariknya adalah Jungkook.
"Sudah selesai kau bilang? Ak-"
"Ya tentu. Kau mau apa lagi sekarang?" potong Lisa cepat karena tidak ingin berlama-lama. Ia bahkan terlihat santai saja berbanding terbalik dengan Jungkook yang terlihat frustasi karena ucapannya.
"Ayo katakan Tuan Jeon, kau mau apa sekarang?" tanya Lisa lagi.
Jungkook menarik napas dalam, ia pikir gadis di depannya ini benar-benar sudah gila. Bahkan dengan tampang tidak bersalahnya itu, ia masih bisa bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengan mereka.
"Kau bilang apa yang kumau? Tentu saja aku ingin kau menyelesaikan semuanya dan beritahu ayahmu bahwa ini semua hanya akal-akalanmu saja. Ini fitnah, dan aku adalah korbannya!" ucap Jungkook berapi-api karena tidak tahan dengan sikap Lisa yang tidak peduli.
"Hmm, ayo cari tempat duduk dulu. Aku benci berdebat tak jelas di pinggir jalan seperti ini" ucap Lisa lalu segera berjalan mendahului Jungkook yang semakin kesal melihat sikapnya.
Hingga tidak berapa lama, mereka sudah berada di sebuah cafe kecil yang tidak jauh dari sekolah Lisa. Lisa memilih memesan minuman terlebih dahulu, sementara Jungkook tidak-tetap pada tujuan utamanya untuk meminta pertanggungjawaban.
"Ehem!" Lisa berdeham pelan, membuat Jungkook yang tadinya menatap keluar jendela beralih menatapnya dengan tatapan datar dan tidak bersahabat.
Gadis itu menghela napas sejenak, kemudian tersenyum tipis pada Jungkook. "Ibuku sudah lama meninggal. Kira-kira saat aku berusia lima tahun. Daddy menjadi sangat protektif semenjak saat itu. Aku tau tentang kekhawatiran yang dirasakan daddy karena hanya aku satu-satunya yang ia miliki saat ini. Tapi aku benci dikekang, aku tidak suka diatur karena aku yakin aku bisa menjaga diri. Jadi aku berusaha meyakinkan daddy bahwa aku ini gadis yang mandiri dengan memilih untuk tinggal di apartemen yang kubeli" Lisa menghentikan kalimatnya, meminum minumannya sebagai penjeda cerita. Sementara Jungkook memilih untuk tidak bicara, ia mendengarkan dengan baik kali ini.
"Dan itu berhasil, daddy mengizinkanku walaupun masih sering menyuruh orang untuk membuntuti semua aktivitas yang kulakukan. Tapi itu semua tidak berlangsung lama, beberapa hari lalu daddy justru ingin menjodohkanku dengan orang yang bahkan tidak aku ketahui identitasnya. Daddy bilang itu untuk menghilangkan rasa khawatirnya. Aku tau niat daddy baik, tapi sekali lagi, aku tidak suka diatur. Hingga kau datang dan menyelamatkan semuanya. Aku sungguh berterima kasih. Aku tidak bermaksud membuatmu terlibat, tapi hanya ini cara yang terpikirkan olehku" ucap Lisa masih mempertahankan senyum tipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories || Lizkook Oneshoot
Short StoryCuma berisi oneshoot, twoshoot, etc tentang Lisa dan Jungkook. Mari menghayal bersama 🤗 Tinggalkan jejak sebagai bentuk apresiasi.. Ada saran cerita? let's share😊 Jangan lupa follow sebelum baca 🦄 Lisa 🐰 Jungkook