Our Stories || Lizkook Oneshoot

Impossible [1]

Gue Lisa. Kali ini gue yang bakal cerita sendiri bagaimana kisah cinta mainstream yang gue hadapi saat gue masih berada di jenjang sekolah menengah atas. Ini cuma kisah klise, tentang gue dan sahabat gue Rose yang suka pada cowok yang sama. Dia Jungkook, cowok ter-toxic di kelas gue.

Saat itu, gue baru kenal sama Rose setahun yang lalu. Awalnya gue cuma iseng ikut Rose ke kantin bareng karena lagi gabut di kelas. Kami cerita-cerita, hingga makin lama makin cocok dan saling mengerti satu sama lain. Kami punya selera humor yang sama, warna kesukaan yang sama, bahkan kami tanpa sengaja baca cerita wattpad yang sama dan saling ngehalu satu sama lain. Gue dan Rose sering menghabiskan waktu bersama ditambah dua teman gue lainnya, Eunha dan Mina.

“Kebayang gak sih Lis, itu bola basket yang dipegang Kak Taehyung tiba-tiba kelempar keluar lapangan dan tepat ngenain kepala lo, lo pingsan trus dia gendong lo ke UKS dengan tampang panik sambil manggil-manggil nama lo. Sumpah kayak cerita-cerita wattpad. Gue jadi pengenn” Rose berseru heboh pas kami lagi nonton pertandingan basket antar kelas. Dan Kak Taehyung yang dimaksud sama Rose adalah cowok populer di sekolah kami. Idaman dan incaran para cewek-cewek, termasuk gue dan Rose yang jadi salah satu fans beratnya.

“Kebayang woiii... trus ya, dia temenin gue di UKS sampe gue sadar. Parah, halu gue makin lancar” gue ikutan histeris ngebayangin semua itu. Dan kami cuma bisa ketawa bareng sementara Eunha dan Mina milih geleng-geleng kepala liat kami berdua.

“Inget, Kak Taehyung itu udah ada yang punya!” tekan Eunha yang bisikin gue sama Rose dari belakang.

“Yhaa Rose. Diri ini tertampar kenyataan”

“Sama Lis, gue juga” ucap Rose lalu kami saling pelukan seolah menyalurkan semangat satu sama lain. Drama kehaluan yang sudah sering terjadi.

“Habis ini kayaknya gue mau nyari sesuatu di internet deh” ucap gue dengan nada yang lemas.

“Nyari paan?” tanya Rose bingung.

“Nyari gimana caranya jadi Kak Jennie, lucky banget soalnya bisa dapat primadona sekolah kayak Kak Taehyung”

“Hahahah.. bisa aja lo” ucap Rose sambil ketawa. Lalu kami kembali fokus sama pertandingan basket.

Sedekat itu gue sama Rose, diantara yang lainnya, gue emang paling dekat sama Rose. Gak bisa dipungkiri kalau anak kelas sering manggil kami 'Kembar beda ortu'. Rose itu orangnya ceria, ceplas-ceplos, terlalu jujur dan polos. Bahkan saking polosnya mau aja dibego-begoin anak kelas.

Pernah waktu itu ada kejadian, kami berempat—gue , Rose, Mina sama Eunha—lagi tiduran di kelas karena nunggu jam ekskul. Rose beneran ketiduran dan tiba-tiba dia bangun trus langsung bilang gini,

“Guys, gue mimpi Bambam”

Tawa gue langsung pecah pas dengar Rose teriak begitu, mimpinya salah server. Bukannya gimana, gue rasa Rose sama Bambam gak sedekat itu sampai Rose bisa mimpiin Bambam. Rose aja juga sampai bingung kenapa dia bisa mimpiin Bambam, dan gue gak bisa berenti ketawa selama Rose nyeritain mimpinya ke kami.

Soal cinta, kami tidak terlalu sering membahasnya. Kami lebih suka bahasan yang membuat tingkat halu meningkat. Gue pernah tanya sama Rose tentang siapa yang dia suka, dia bilang dia suka sama cowok kelas sebelah.

“Bukan suka gimana sih, gue cuma kagum aja sama suara dia” ucap Rose waktu itu dan gue cuma ngangguk mengerti. Setelah itu kami tidak pernah lagi membahas tentang hal seputar cowok yang disukai.

°°

Hingga tiba masa dimana perasaan aneh bagai hadir secara tiba-tiba di dalam diri gue. Gue suka Jungkook, tepat ketika gue satu kelompok pratikum sama dia. Gue gak tau kenapa gue bisa suka sama dia. Gue gak ngerti sama diri gue sendiri. Jungkook si cowok ter-toxic, omongannya selalu nyelekit, gak terkenal-terkenal amat di sekolah gue, tapi satu yang terpenting, dia digelari most wanted di kelas gue. Dia orangnya dingin, tapi sekali udah kenal omongannya langsung nyeplas nyeplos gak disaring kayak udah jadi teman dekat.