"Patah hati merupakan pelajaran terbaik yang mengajarkanmu bagaimana cara untuk bahagia"
•••
Lalisa Hwang, gadis broken home itu melangkah memasuki kawasan rumah barunya sebelum menarik napas dalam. Memasang tampang datar seperti biasa, meninggalkan sang ayah yang sibuk mengeluarkan barang-barang mereka dari dalam bagasi mobil tanpa berniat membantu.
Ini resiko menjadi anak seorang pengusaha super sibuk yang hampir setiap bulan harus berpindah rumah untuk mengurus berbagai urusan. Lisa sudah terbiasa akan hal itu, mengikuti sang ayah yang sibuk dengan pekerjaan dan dirinya yang sibuk dengan masalah kepindahan yang terlalu sering ini, termasuk masalah sekolah dan pergaulannya. Ia tak pernah menetap di suatu tempat untuk jangka waktu yang lama sehingga membuatnya sulit berinteraksi dengan masyarakat dan memilih menjadi gadis pendiam seperti saat ini. Bahkan ia bisa dibilang tidak memiliki teman selama ini.
Kegiatannya hanya seputar berkutat dengan buku-buku tebal dan menjadi seorang kutu buku.
Sehingga yang Lisa terapkan selama ini ibarat 'buku adalah teman, sementara manusia itu membosankan'. Ditambah lagi dengan sang ayah yang bahkan tidak memiliki cukup waktu untuknya, membuatnya menjadi seorang gadis yang terbiasa akan kesendirian.Lisa langsung berbaring di atas sofa ruang tamu rumah barunya seraya memainkan ponsel miliknya. Ia bahkan tak mendengarkan panggilan sang ayah yang sedari tadi meminta tolong padanya.
Pria paruh baya tersebut menghela napas berat saat melihat putri tunggalnya hanya bersikap acuh saja."Ayah tau kau sudah terlalu bosan dengan kepindahan kita yang terlalu sering ini. Tapi ayah janji ini akan menjadi kepindahan kita yang terakhir kali. Ayah akan mengusahakan agar kita bisa tetap tinggal disini untuk jangka waktu lama agar kau tak kesulitan mengurus sekolahmu dan mendapat teman agar kau tidak merasa kesepian" ucap pria paruh baya itu sambil menatap Lisa dengan sendu.
"Ya, semoga saja ini yang terakhir. Aku hanya terlalu bosan untuk kembali menata ulang barang-barangku di ruangan yang mereka sebut kamar itu" ucap Lisa tanpa menoleh pada sang ayah.
Pria paruh baya itu hanya tersenyum tipis disana. Ia berjalan kearah Lisa lalu mengusap kepala gadis itu pelan kemudian mengecupnya.
"Maafkan ayah.."
"Hmm.."
°°
Hari ini adalah hari dimana gadis itu bersekolah di sekolah barunya. Diantar oleh sang ayah, ia hanya berjalan dengan tampang datar memasuki gerbang sekolah itu tanpa berniat bersikap ramah kepada siapapun. Tujuan pertamanya tentu saja ia sudah sangat paham. Menuju ruang kepala sekolah kemudian mencari kelasnya. Ia sudah terlalu sering melakukan rentetan kegiatan itu.
Dan saat ini, ia tengah berdiri di depan kelas saat seelah sebelumnya masuk ke kelas barunya dan berniat memperkenalkan diri.
"Perkenalkan saya Lalisa Hwang. Sebelumnya saya bersekolah di Seoul" ucapnya singkat tanpa berniat memperpanjang cerita mengenai riwayat hidupnya.
Seseorang di kursi paling pojok mengangkat tangan, beniat bertanya.
"Lisa, udah punya pacar belum?" tanya pemuda yang diketahui bernama Taehyung yang langsung menerima sorakan dari semua orang di kelas. Sementara Lisa hanya memutar mata malas melihat orang yang menurutnya sangat aneh itu.Sepertinya prinsipnya tidak salah selama ini, manusia itu membosankan layaknya pemuda bernama lengkap Kim Taehyung itu.
Guru yang berada di kelas itu hanya menggeleng pelan melihat tingkah Taehyung yang memang selalu bersikap aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories || Lizkook Oneshoot
Historia CortaCuma berisi oneshoot, twoshoot, etc tentang Lisa dan Jungkook. Mari menghayal bersama 🤗 Tinggalkan jejak sebagai bentuk apresiasi.. Ada saran cerita? let's share😊 Jangan lupa follow sebelum baca 🦄 Lisa 🐰 Jungkook