"Karena kau tidak bisa
menilai seseorang dari
luarnya saja.."•••
"Peraturan utama yang harus kamu turuti di kosan ini adalah....." seorang nenek--biasa dipanggil nenek Lin--berumur sekitar 65 tahun tersebut menjeda kalimatnya sesaat. Hal itu berhasil membuat gadis bersurai coklat di depannya sedikit was-was melihat nenek Lin berbicara.
Lalisa Manoban atau yang akrab dipanggil Lisa tersebut memang baru saja menyewa salah satu kamar di rumah mewah di pusat kota. Alasannya simple, Lisa ingin mandiri dan terbebas dari peraturan orang tuanya.
"Adalah......" Nenek Lin kembali mengulang lagi kalimatnya yang semakin membuat Lisa berada di atmosfer yang menegangkan
"Kamu dilarang membawa pacar ke rumah maupun ke pekarangan rumah ini. Jika kamu melanggar, siap-siap saja minggat dari rumah ini. Mengerti?" Nenek Lin akhirnya berhasil menyelesaikan kata-katanya yang sudah ditunggu sekian abad lamanya. Mendengar hal tersebut, gadis yang bernotaben sebagai remaja yang sedang dimabuk cinta tersebut cuma bisa menganga lebar tanpa malu. Sementara nenek Lin hanya menatapnya seraya tersenyum karena tidak ada kalimat ketidaksetujuan dari Lisa.
"Baiklah, selamat tinggal dan selamat menikmati hari tanpa pacar" ujar nenek Lin angkuh seraya mengibaskan kipas merah miliknya.
Gadis keturunan Jawa-Padang tersebut masih diam terpaku tanpa mengubah ekspresinya.
Di rumah ini, sebenarnya bukan hanya Lisa yang bernotaben sebagai anak kos. Ada beberapa orang yang memiliki kamar berdekatan dengannya, seperti Jennie, Jisoo dan Rosé. Namun yang Lisa lihat sama sekali tidak ada beban bagi mereka dengan peraturan dari nenek Lin. Lisa sempat berpikir, apa teman satu kosannya tidak ada yang memiliki pacar? Jadi sekarang, Lisa harus jauh dari Jungkook kekasihnya? Oh no..
Ini bencana, pikirnya. Ia bahkan rela pergi dari rumah dan memilih tinggal di kosan supaya bisa terbebas dari aturan orang tuanya. Dan sekarang yang terjadi justru lebih buruk dari yang Lisa bayangkan.
Tak ingin membuat dirinya tambah pusing, Lisa segera membawa barang-barangnya yang cukup banyak ke kamarnya. Mungkin beristirahat sejenak dapat menenangkan pikirannya yang mulai berkecamuk.
°°
Gadis itu terbangun saat matahari sudah tidak terlihat lagi. Tidurnya cukup nyenyak ia rasa. Ia berniat bangkit namun handphone-nya tiba-tiba berbunyi yang menandakan seseorang sedang berusaha menghubunginya.
Lisa tersenyum saat melihat siapa nama orang yang tertera di layar ponselnya.
Oppa Korea🐰
Tanpa pikir panjang, Lisa segera menggeser tombol hijau tersebut dan menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya.
"Juki.." sapaan yang terdengar cukup lantang tersebut berhasil membuat lawan bicaranya terlonjak kaget. Sangat jelas terdengar dari teriakan Jungkook diseberang telepon.
"Aishh, membuatku kaget saja. Apa kau baik-baik saja disana?"
"Tentu sa-"
Tok tok tok!!
"Lalisa... yuhuuu. Nenek sudah buatkan makan malam untuk kamu dan yang lainnya. Ayo makan. Jangan telponan mulu"
Lisa mendengus kesal saat seseorang menganggu komunikasinya dengan Jungkook. Siapa lagi kalau bukan nenek Lin.
"Nanti kutelpon kembali" ujarnya pelan lalu segera memutuskan sambungan komunikasi dengan Jungkook.
Lisa berjalan tanpa niat menuju pintu kamarnya dan segera membuka pintu tersebut. Dilihatnya nenek Lin yang saat ini tengah mengibas-ngibaskan kipas merah kesayangannya dan menatap Lisa dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories || Lizkook Oneshoot
Historia CortaCuma berisi oneshoot, twoshoot, etc tentang Lisa dan Jungkook. Mari menghayal bersama 🤗 Tinggalkan jejak sebagai bentuk apresiasi.. Ada saran cerita? let's share😊 Jangan lupa follow sebelum baca 🦄 Lisa 🐰 Jungkook