part 1

10.9K 544 147
                                    

Rambut hitam nan panjang itu tertiup angin membuat wajah cantiknya terlihat jelas. sorot mata hitam lekatnya membuat sekitar terpaku takjub bahkan tanpa senyum pun wajah Sarada masih terlihat cantik.

Gadis bernama Sarada itu sampai ditengah lapangan, banyak sepasang mata memandangnya. Ada yang kagum terpesona oleh kecantikan Sarada ada juga yang sirik dan sibuk mencibir.

Sarada sudah terbiasa dengan hal  hal seperti itu. Hal seperti ini sudah menjadi makanannya setiap hari.Wajar saja dia adalah seorang selebgram pasti ada saja haters yang selalu mencibir dan mencaci maki namun Sarada juga sangat berterimakasih pada hatersnya karena mereka juga Sarada bisa terkenal dan bisa menghasilkan uang sendiri diusianya yang msih terbilang muda. Masa muda yang produktif.

Tak lama tiga anak laki laki berjalan angkuh kehadapan Sarada. Tiga anak laki laki itu menatap Sarada dari bawah sampai atas dan menyeringai kearah Sarada. Sarada memberi mereka tatapan tajam dan raut wajah judes tidak suka dengan kehadiran merek. Sarada paling tidak suka dengan manusia yang so sombong padahal dalam dirinya tidak ada yang bagus untuk disombongkan.

Satu anak laki laki itu maju kehadapan Sarada membuat Sarada mundur satu langkah" kau Uchiha Sarada kan?" Tanya laki laki berambut hitam dengan gaya rambut mohek melihat dari penampilannya Sarada tahu laki-laki dihadapannya ini murid yang suka cari masalah dengan kesiswaan.

"kenapa? Apa anda haters saya?" Tanya Sarada dengan senyum seperti tokoh antagonis dalam sebuah cerita.

Laki - laki itu menatap kebawah dan tertawa lalu memandang kembali Sarada " hahaha, tentu saja tidak, bisa dibilang aku salah satu fans lebih tepatnya fans ayahmu Uchiha Sasuke" jawab laki laki itu dengan gayanya yang so tampan padahal menurut Sarada tidak ada tampannya sama sekali yang ada menjijikan.

"hn" Sarada memutar bola matanya malas mendengar nama ayahnya karena saat ini gadis itu sedang bermusuhan dengan ayahnya penyebab dirinya sekarang berdiri di bangunan yang bernama sekolah.

"gue Kawaki" ucap laki laki itu sambil mengulurkan tangannya berniat memperkenalkan diri ,Sarada tidak ada niatan untuk menerima uluran tangan itu. Tentu saja sangat malas sekali bagi Sarada momen perkenal seperti ini.

"permisi saya sedang buru-buru" ucap Sarada sombong dan berjalan melewati Kawaki tanpa menatap Kawaki sedikit pun.

kawaki mengepalkan tangan yang tadinya terulur setelah Sarada pergi melewatinya dan kedua teman Kawaki terkekeh menahan tawa melihat peristiwa penolakan, kawaki memberi mereka tatapan tajam sontak kedua laki laki yang bernama Shinki dan Araya itu terdiam tertunduk takut.

Kelas yang rusuh bak pasar itu hening seketika ketika sang guru datang namun tiga murid yang duduk dipojok belakang mereka menghiraukan kedatangan guru, mereka tetap asik memainkan game diponsel mereka.

"maju woy itu musuh" teriak laki laki berkulit putih pucat. rambutnya panjang dan diikat satu
"anjir ngelag" teriak lagi laki laki berambut hitam dengan gaya rambut yang menyerupai buah nanas
"ah anjing modar" teriak kembali laki laki bersusai kuning dan memiliki bola mata biru

Sang guru menepuk jidatnya sendiri melihat anak- anak muridnya seperti ini. murid murid seperti merekalah yang membuat guru-guru ingin cepat pensiun karena murid-murid nakal mampu seperti mereka paling susah jika dinasehati tak pernah mempan tapi murid-murid nakal lah yang banyak dikenang oleh guru-guru. Apalagi ketika reuni pasti murid nakal selalu gampang dikenal.

"ehmm Inojin, Shikadai, Boruto" teriak sang guru namun masih tegas. Ketiga laki laki itu menoleh bersamaan lalu tersenyum tanpa dosa pada sang guru

"oh hai pak" ucap Inojin sambil melambaikan sebelah tangannya
"Bapak kapan datang?" Tanya Shikadai dengan wajah tanpa dosa
"oi pak konomaharu masih hidup ternyata" teriak Boruto sambil menaikan kedua kakinya keatas meja santai seperti di rumah sendiri.

Brandalan Vs SelebgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang