part 6

7.2K 422 74
                                    

"aku mengalah" ucap Boruto

Sarada terkejut bukan main, laki-laki ini baru saja mengatakan dua kata yang membuat gadis itu terheran-heran

"aku tidak perlu belas kasihanmu" ucap Sarada sambil menahan rasa sakit

"dengar gadis selebgram, gue bukan menganisihani lu tapi gue gak mau ada kecelakaan lagi" ujar Boruto tegas membuat Sarada tidak percaya jika dirinya tidak bermimpi

"gue bakal jadi pelayan lu sampai kaki lu sembuh" ucap Boruto dan duduk disamping Sarada

"hey perjanjiannya sampai lulus" protes Sarada

Boruto sedikit tertawa lalu menatap kembali Sarada " itu jika gue kalah tapi disini gue mengalah"

Sarada mengerucutkan bibirnya"ya baiklah terserah kau"

"baiklah, kita harus ke rumah sakit karena sepertinya dokter di UKS sedang cuti" ujar Boruto

mobil merah Sarada terparkir didepan rumah mewah dengan nuansa warna putih

Boruto turun dari mobil itu dan memapah Sarada kedalam rumah

keadaan rumah begitu sepi seperti tidak orang

dengan perlahan Boruto mendudukan Sarada dikursi tamu
"hey Sarada dimana para pembantumu?"

"ada didepanku hihi" jawab Sarada sambil terkekeh

Boruto duduk disamping Sarada, pria itu sangat kelelahan setelah pertandingan egrang dia mengantar Sarada kerumah sakit lalu mengantarkan kerumahnya belum lagi nanti dia harus membawa motornya yang ia tinggalkan disekolah karena tidak mungkin jika motornya harus dimasukan ke dalam mobil Sarada

"huh dasar, maksud gue tuh pembantu rumah ini,masa rumah sebesar ini tidak ada pembantunya" ucap Boruto sambil bersandar pada kursi dan kedua tangannya yang menjadi sandaran

"papaku tidak memperkerjakan pembantu tetap, hanya satpam yang tinggal dirumah kami, pembantu hanya datang 2 hari sekali untuk membersihkan rumah setelah itu mereka pulang, papaku tidak percaya jika membiarkan pembantu tinggal disini" ucap Sarada panjang membuat muncul beberapa pertanyaan dikepala Boruto, Boruto tertarik dengan obrolan mengenai Sasuke

"kenapa? maksudku kenapa Sasuke-sama tidak mempercayai pembantu untuk tinggal? dan kenapa satpam didepan dipercaya oleh Sasuke-sama?"

Sarada males sekali untuk menjawab pertanyaan Boruto apalagi jika harus bercerita mengenai ayahnya, tapi entah dorongan darimana Sarada menjawab pertanyaan-pertanyaan Boruto, sepertinya Sarada mulai akrab dengan Boruto dan gadis itu terasa nyaman jika dekat dengan laki-laki bersurai kuning dan sepertinya Sarada mulai menyukai warna kuning

"dulu saat aku masih bayi papa pernah memperkerjakan pembantu tetap tapi pembantu itu hampir membunuhku" ucap Sarada, dan Boruto, dia semakin tertarik siapa yang ingin membunuh putri dari uchiha Sasuke?

"akhirnya papa tidak pernah untuk gampang percaya dengan siapapun, dan soal satpam itu beliau sudah bekerja disini saat aku belum lahir jadi bisa dibilang satpam yang ada didepan tadi salah satu orang yang papa percaya"

Boruto ingin bertanya lagi tapi dia sedikit ragu apa gadis itu akan menjawabnya" eumm Sarada"

"iya"

"kenapa ada yang ingin membunuhmu?" tanya Boruto

Sarada sedikit menatap Boruto, iya Sarada rasa dia bisa mempercayai Boruto toh dia juga bukan wartawan"entahlah,orangtuaku tidak pernah menceritakannya, saat aku menanyakannya papaku bilang kau tidak perlu tahu, yang harus kau ingat adalah jangan pernah mudah percaya dengan orang yang baik didepanmu terkadang mereka busuk"

Brandalan Vs SelebgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang