part 23

5K 334 125
                                    

malam ini begitu gelap tanpa bintang ataupun bulan yang menghiasi, dibawah langit yang pekat hitam seorang pemuda sedang berdiri dibalkon ditemani secangkir kopi hangat

pemuda itu menyandarkan tubuhnya pada pagar yang membatasi balkon kamarnya, surai kuningnya tertiup angin malam, matanya ia tutup rapat-rapat namun bayangan gadis yang selalu membuat hatinya gundah itu selalu melintas

"sial"umpat pemuda itu

malam semakin dingin, akhirnya pemuda itu memutuskan untuk masuk ke kamarnya, pemuda itu menyimpan segelas kopinya, mengambil kunci motor lalu memakai jaket kebanggaannya

pemuda itu menuruni tangga dengan tergesa-gesa tepat saat Boruto akan membuka pintu keluar rumahnya ayahnya bersuara menghentikan Boruto

"mau kemana malam-malam?" tanya pria yang memiliki rambut kuning seperti pemuda itu, Naruto

"mau jalan-jalan yah bosen dirumah" jawab pemuda itu

“oh pulangnya ayah nitip martabak telor ya, bilang ke si amangnya cabenya yang banyak jangan pelit” ujar Naruto dengan menunjukan  senyum lebarnya

“uangnya mana?” tanya Boruto dengan tangan yang mengulur meminta uang, Naruto menggaruk pipinya yang tidak gatal lalu mendekat pada Boruto dan berbisik

“ATM dan semua uang ayah di sita oleh ibumu Karena ayah ketahuan nonton anime echi, ayah pinjam uang kamu dulu ya nanti ayah ganti kalau ibumu itu sudah gak marah lagi” Naruto berbisik pelan namun Boruto dapat mendengarnya, selama berbisik Naruto melihat-lihat ke sekitar takut apabila sang istri tiba-tiba datang seperti hantu

Boruto menyipitkan matanya menatap sang ayah lalu mendengus
“dasar, ayah ini sudah tua tapi masih aja suka nonton anime echi, tobat yah tobat, keriput udah berteteran diwajah ayah” Boruto berkata keras membuat Naruto langsung membungkam mulut anaknya itu dengan kedua tangannya “ syutt, kalau ngomong pelan-pelan” Boruto menyingkirkan tangan Naruto yang membuat dirinya sulit bernafas " fuhh, tangan ayah bau asin"

Naruto mencium bau tanganya ternyata benar memang bau ikan asin

“uang jajan Boruto tinggal dikit yah”

“kamu mau ayah laporin tentang tawuran waktu itu ke ibu” ancam Naruto dengan seringai khasnya

Oh Shit, Boruto mengumpat didalam hati, kenapa dirinya bisa mempunyai ayah seperti ini, yah walaupun ayahnya itu kadang gila dan otaknya agak geser tapi Boruto juga bersyukur memiliki ayah seperti Naruto yang humoris dan tidak terlalu mengekang dirinya

tapi kalian harus tahu sekalinya Naruto marah Boruto tidak akan pernah bisa berbicara Boruto akan bungkam dan diam seperti orang bisu
“iya iya, ayah kamvret”  ujar Boruto lalu keluar dari rumah dan menutup pintu rapat-rapat

“woy anak sialan gue kutuk jadi bala-bala baru tahu rasa”  Naruto berteriak sedikit keras membuat Hinata yang sedang berada dikamar berteriak lebih keras “ NARUTO PELANKAN SUARAMU, KESINI PIJITIN KAKIKU” Naruto menepuk jidatnya sendiri dan  langsung berlari ke kamar takutnya sang istrinya semakin marah “ iya himeku sayang aku otw kamar”

..
Sarada turun dari lantai dua langkahnya terhenti saat berada dianak tangga terakhir matanya melihat kearah ruangtamu yang sudah terdapat  Kagura dan kedua orangtuanya mereka duduk saling berhadapan, raut wajah Sasuke menatap Kagura tajam, Sarada tahu arti tatapan itu, tatapan kebencian

Sasuke adalah orang yang tidak percaya dengan kesempatan kedua, sekali orang itu berbuat kesalahan yang membuat kepercayaan Sasuke hancur, Sasuke tidak akan pernah mempercayai orang itu lagi

Sarada melirik kearah dapur terlihat Metal yang sedang menikmati segelas kopi hangat sepertinya Metal sangat tidak mau bertemu dengan Kagura, Metal sama dengan Sasuke dan Sakura mereka sama-sama belum bisa mempercayai Kagura

Brandalan Vs SelebgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang