BAGIAN 1

419 23 1
                                    

Matahari yg hangat membangunkanku dari tidur singkatku. Ku singkirkan selimut yg menutupi tubuh mungil ini ke samping kananku. Ku berdiri membuka korden dan jendela, sinar matahari yg masih redup memancarkan cahayanya memasuki kamar ini. Ku hirup udara segar yg belum tercemar memasuki paru paru.sepertinya cuaca hari ini akan cerah tak seperti hati ku. Yg masih redup untuk menjalani pagi yg menurutku paling suram. Hari berkemah,dimana kita menjalani aktifitas di luar ruangan dengan mengeluarkan tenaga eksrtra. Ku menuruni tangga menuju ruang makan yg terletak di lantai satu. Ku lihat ibu yg tengah mengotak atik perlengkapan memasak dengan celemek yg masih menggantung di tubuhnya.

" pagi clar, ibu buat pancake kesukaanmu"

"benarkah?! Tapi bu, sepertinya clara merasa kurang enak badan bolehkah tak mengikuti kemah?"

Ibu clara berjalan membawa 2 piring berisi pancake yg di lumuri madu dan cream. lalu menyodorkannya di depan clar. Tangan ibu clar menyentuh dahi clar dengan raut muka hangatya.

" bagaimana bisa begitu? Ibu rasa kamu baik baik saja, tak demam"

Clara hanya terdiam ia melanjutkan makanya.

Sesegera mungkin ku berangkat ke sekolah. Barang yg harus ku bawa sudah terkumpul di gudang sekolah, sehingga barang bawaan pribadiku menjadi ringan. Ku berusaha berjalan cepat agar sanpai tepat waktu. memang rumah dan sekolahku lumayan dekat tetapi tak sedekat yg kalian pikirkan. Karena melewati gang gang kecil menjadi agak jauh.

Ketika ku sampai benar saja di sana sudah berkumpul murid murid lainya. Mereka tengah mengobrol satu sama lain. Dan aku duduk sendiri menunggu teman ku yg entah ia pergi ke mana atau memang belum datang. Ketika bus sampai aku memasukinya dan duduk di pojok bagian belakang sendiri tanpa teman. Ku mulai khawatir akan temanku satu satunya, batang hidungnya belum terlihat sedari tadi. Ku melihat ke luar.

Apa yg terjadi jika kau tak ada..

Apa aku akan sendirian...

Hidupku sungguh bisa di bilang menyedihkan. Aku dulu adalah murid teladan yg di sukai siapapun baik guru atau teman sekolah ku tragedi itu yg menyebabkan semua temanku menjauhiku kecuali teman masa kecilku.
Waktu itu sekitar 1 th yg lalu. ayahku adalah profesor di sebuah laboratorium di pusat kota.ia melakukan sebuah penelitian yg aneh, karena penelitianya tersebut Sebuah insiden terjadi. ayahku dan rekan nya mati mengenaskan dengan luka terkaman binatang buas di sekujur tubuhnya.banyak desas desus bahwa ayahku meneliti manusia setengah hewan lebih tepatnya monster . kemudian ia kabur dari lab dan membunuh 10 pegawai di lab tersebut termasuk ayahku. Mungkin karena takut dan mendengar gosip tersebut semua temanku menjauhiku. tinggal satu temanku yg sangat peduli padaku apapun yg terjadi.

Manusia memang mahluk sosial dan mereka bergantung satu sama lain. Sebenarnya akupun begitu, tapi tak ada yg mau mendekatiku. Menyapapun tak mau.

Ku menuruni bus paling akhir. dengan malas ku berjalan ke arah patok yg tertulis regu perintis. saat mataku melihah arah jam 9 ku temukan sosok yg ku cari sedari tadi ia berjalan dengan tergopoh gopoh membawa barang berukuran besar ke arahku.

"Jesy....!!!!"

"Clar...!!!"

Kami saling berlari, bertemu dan memeluk satu sama lain.menjatuhkan barang seakan yg terpenting adalah bertemu dan melepas rindu seakan tak berjumpa sekian lama.

"Aku takut kamu gk ikut"

"Sante aja deh clar, tadi aku telat jadi di masukin ke bus nomer 2"

Kami tertawa bersama seakan dunia ini milik kita berdua. Kami menuju patok tadi dan memberesi barang barang bersama teman yg lain. Mereka tampak tak ngeh dengan kami berdua. Apalagi bety orang yg sangat membenciku entah apapun sebabnya. Dia sangat meng intimidasi teman lain agar menjauhi kami berdua.

Tenda berdiri dan kami duduk di dalamnya melepaskan lelah sejenak sebelum jelajah malam di mulai.matahari mulai terbenam dan di gantikan sinar rembulan yg belum penuh. Seseorang mendekat ke arah tenda kami memberi tahukan untuk bersiap siap dan berkumpul di tengah lapangan untuk melakukan jelajah malam.

Aku mencari senter dan beberapa barang lainya.

" semuanya dengar!! Biar clara yg bawa semua barang yg kita perlukan nanti, siska letakan itu berikan kepada clar"Bety asik memerintah ia bahkan tak mau mendirikan tenda bersama kami hanya menyurih nyuruh yg ia lakukan.

Giliran kelompok kami tuk maju memasuki kawasan hutan telah tiba saatnya. Aku berada di paling belakang dan jesy di depanku bersama 2 teman lainnya dan bety. kami menyusuri kawasan hutan hanya di terangi cahaya dari senter dan bulan yg belum penuh.

Bety berbisik bisik dengan temanya septi dan siska mereka tampak bahagia Dengan topik yg mereka bicarakan.

" clar kamu maju depan dulu gih!! "

"Biar aku aja clar kamu di belakangku ya.."

"Ehh, lu ngapain cupu balik kebtempat!! Ingat ya! Aku ketua di kelompok ini semuanya harus patuh paham!"

Siska menariknya untuk berjalan di depanya menggantikan bety. Saat di pertigaan. ku lihat seperti ada yg aneh. daun daun tampak menumpuk di sana sini, ataukah tempah ini baru di bersihkan?

Tiba tiba saja kakiku tersangkut sesuatu dan terlontar ke atas pohon berjarak sekitar 3 meter. Semua ini mebuatku benar benar mual. Mereka bertiga berteriak tepatnya tertawa senuavrencana mereka berhasil kecuali jesy yg berteriak kaget dan khawatir. " clar........!!!!!!!"

Aku sungguh sudah biasa di kerjai oleh mereka tapi yg dapat ku lakukan hanya diam, jika ku laporkan pada guru. Dia akan mengancam beasiswa jesy di cabut. Jika itu terjadi jesy tak dapat bersekolah lagi, dan aku tak dapat juga menanggung biayanya. Aku hanya harus sabar dengan perlakuan mereka terhadapku.

" a..aku gk papa cepat cari bantuan aku sudah tak tahan lagi, kakiku terasa ingin putus"

mereka berempat pergi, bety menarik tangan jesy meninggalkan ku sendirian.

" jesy!"

Ku bertriak padanya memanggil jesy. sudah ku duga, Bety benar benar keterlaluan.

Maap ya ceritanya agak gimana gitu baru pertama kali nulis masih abal abal😂😂😂😂 komen ya biar saya bisa maju
Masih butuh kritik dan saran

love two worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang