BAGIAN 22

2 0 0
                                    

mohon maaf sekali lagi buat pembaca seklian, dukungan kalian sangat sangat berarti buat aku hiks. dengan klian komen, atau pencet bintang rasanya ada sebuah support system yang gede buat ku. terimakasih sekali lagi. selamat membaca man teman.

***

Clar sontak menatap sekeliling, Ikut mencari asal suara itu. di ambang pintu terdapat Wanita berbadan mungil dengan rambut sebahunnya, ia mengenakan setelan merah muda lengkap dengan ransel kecil berwarna putih. Wanita itu menatap dengan senyum yang khas membuat raut emosinya sulit di tebak.

"Wow, apa kalian sedang bersenang senang?" Ia menutup pintu kamar mandi dan berjalan mendekat dengan kedua tangan berada di belakang. Clar menatapmya dari atas ke bawah. Tak salah lagi, clar memang tak berimajinasi. wanita itulah yg ia lihat di pinggir lapangan saat pelajaran olahraga.

"Siapa kau!! Berani beraninnya merusak suasana!!" Wanita dengan rambut sebahu itu kini sudah berada di depan bety. ia kemudian mengulurkan tangannya .

"Kau bertanya siapa aku? Perkenalkan. Namaku erica rose chaiden"nama itu berhasil membuat mata bety siska dan septi membulat sempurna. Mereka terkejut, tentu clarpun demikian.

" keluarga chaiden?? Senang bertemu denganmu" Bety terlihat gugup ia melontarkan kalimatnnya dan mencoba meraih tangan gadis itu.

"Ah,aku tau kau. Kau anak kepala sekolah kan? Emm sepertinnya tangan ku ini tak pantas untukmu. Emm,aku tau sebenarnnya ayahmu bukan pemilik sah sekolah ini dan aku tau kamu mencoba menggertak gadis itu agar mau mematuhimu kan. Sebenarnnya kau tak punya kuasa sedikitpun untuk mencabut beasiswa orang lain ,Kau tak perlu menjelaskannya aku sudah tau. Jadi, pergilah sebelum ku beritahukan ayahmu bahwa anak manjanya menggunakan kuasa ayahnya untuk berlaku sewenang wenang terhadap orang lain " erica menatap bety dengaan tatapan sinis kemudian ia berjalan mendekati clar yang masi tercengang dan kini berdiri mematung. Septi dan siska saling berpandangan. Mata bety memrah karena marah sekaligus ia merasa bahwa barusan telah di permalukan oleh anak kecil. Bety mendengus dan berjalan pergi dari sana di ikuti kedua temannya dari belakang. Wanita dengan rambut sebahu itu melambai lambaikan tangannya di depan wajah clar.

"Hai, apa kau tak apa?" tentu clar mendengarnya, tapi ia hanya belum tau apa yang harus dirinnya lakukan. "Adik Elvin kah? Wanita di depanku adik Elvin. Nama belakangnya dan Elvin memang sama, apakah mereka saudara. " pikirnnya.

"Hei"

"ahahah Aku tak apa" clar mengusap wajahnya yang kotor. Pasti orang yang melihatnya kini akan merasa jijik pada clar Karena kini Badannya terlihat kotor dan juga bau. Clar saja sampai tak tahan dengan dirinya sendiri. Clar bergerak satu langkah ke belakang. Menjauh dari jangkauan hidung wanita di depannya.

"Kenapa kau menjauh, kau memang bau tapi tak masalah bagiku. Jadi tenang saja oke." clar menjauh karena tadi ia terlihat sangat arogan. Siapapun pasti akan takut dan menjauh. Sifatnya tentu tak akan jauh berbeda dari Elvin, mungkin sekitar sebelas dua belas.

kenapa wanita itu tau apa yang ku pikirkan. Apa ia sejenis peramal?pikirnya.

"Aah bukan begitu, aku kira kau akan tak suka melihatku dalam keadaan seperti ini. kalo boleh tau apa kau adik Elvin?" wanita itu diam sebentar, ia mendekat ke arah clar mengmbil sesuatu dari ransel kecilnya. Handuk?

"Ini, pergilah mandi. Kau pasti tak nyaman kan?" clar mengambil handuk yang ia sodorkan di depannya. Ia berjalan pelan menuju kamar mandi. Ada yang aneh, kenapa ia membawa bawa handuk. Karena bingung clar menggaruk rambutnya yang tak gatal. Siapapun pasti akan berpikiran sama dengannya kan?,

sekitar lima sampai sepuluh menit mandi akhirnya clar selesai dan menghadapkan dirinya di depan cermin. Ia melihat mulai dari mata hidung dan rambut. Sudah bersih, kemudian clar mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love two worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang