Ku bertemu dengannya, ku kira ia seekor serigala putih yg mempunyai pemilik, tapi saat pagi menjelang ia mengagetkanku. bagaimana mungkin serigala itu hilang dan di gantikan dengan laki laki seumuranku yg sangat manis dan tampan. Rambut putih dan m...
Seseorang membuka pintu tanpa ku sadari. dengan raut wajah panik sambil menodongkan sapu di tangannya ke mahluk di depanku. "Clara...!!! Menjauh dari sana sayang ,itu berbahaya. Aku membuka mataku kaget melihat serigala itu tidur di pangkuanku. Karena kebisingan yg ibu buat ia terbangun dan berlari ke belakang sofa.
" tunggu bu, tenang ia tidak berbahaya, kemarilah wolfy. Tunggu nama itu bagus juga untukmu"
" wolfy kemarilah, tak apa jangan takut, ibu ku tak akan menyakitimu"
Ku berjalan ke arah ibu sambil meng aba aba wolfy tuk mengikutinya. Ia mengendus endus ibu untuk memastikannya. Ia menggesek gesekan tubuhnya di kaki ibu.Ibu memandanginya dan mengusap bulunya.
" maaf kan ibu, kamu pasti ketakutan ya" lidah wolfy keluar dan mengendus endus lagi dalam posisi duduk.
" ibu ,jika pemilik wolfy belum di temukan bolehkah aku memeliharanya. jika pemiliknya mencarinya, aku janji akan menyerakannya" tangan ibu membelai lembut wolfy. Wolfy tampak nyaman dengan itu semua.
"Hmmm , ibu kira itu tak masalah. Jika ia bersikap baik" seulas senyum menghiasi bibir kami. Waktu itu juga aku senang. Di rumah tak akan kesepian dengan kekosongan ini.
Malam semakin larut aku bersih bersih dan kemudian tidur di kamarku. Wolfy nampaknya tak mau di tinggal di ruang tamu jadi ia tidur di kamarku. Ia terlelap di samping tempat tidurku. tubuhnya menggulung seperti bola bulu yg lembut. Malam semakin larut hari itu, membuat mataku terpejam.
Pagi di hari libur yg indah menyambutku dan di hancurkan ketika sesosok pria seusiaku tengah tertidur pulas di sampingku dengan setengah tak berpakaian.
" ibu.........!!!!!!" ku berlari ke pojok kamarku ia terbangun dengan muka polosnya seperti tak merasa bersalah. Seseorang yg ku panggil membukakan pintu tak kalah terkejutnya denganku. Ia mencari benda tuk di pegang dan mendekatiku. "Ssiapa...kamu?!.. Cepat katakan kenapa tidur di kamar putriku!!!"
" hah wolfy???!!!!!" kami bertriak bersamaan terkejut dan bingung akan kebenaran itu.
Ibu berjalan mondar mandir kesana kemari dengan tangan kanan memegang kepalanya, wolfy duduk di sana melihat ikan di dalam aquarium yg bergerak. Aku resah akan semua itu, berpikir keras dengan kejanggalan hari ini. Aku tak berpikir seekor serigala putih yg nampak sangat patuh bukanlah serigala biasa. aku kira ia serigala tersesat yg memikiki tuan. Ini semua memang benar benar salahku dan kejadian ini sungguh di luar pemikiranku.
" ibu bisakah kita menampung wolfy, jika kita mengusirnya ia akan di ketahui orang lain dan di tangkap, lebih parahnya ia akan jadi bahan penelitian dan di bedah"kataku memecah suasana.
" ibu tak tau clar, kata katamu benar juga tapi kalau orang lain tau ia tinggal di sini dan mengetahui bahwa ia bukan manusia pasti akan mendatangkan masalah bukan cuma untuk wolfy tapi untuk kita juga clar " wajahku tak dapat ku sembunyikan, ku terlihat tak tega jika wolfy kami usir . kemudian Ibu duduk di samping ku melihatku dan mengusap punggungku dengan lembut.
" entah pilihan ibu benar atau salah, ibu tak dapat mengusirnya sementara itu kita cari caranya bersama"
" berarti?!!"mataku berbinar "Tak ada pilihan lain yg dapat ibu pikirkan" Ku tersenyum dan memeluk ibu.
siang itu ibu mengajari wolfy mandi , entah sudah berapa tahun ia tak membersihkan diri. Ia sangat kotor dan bau. ia juga tak banyak bicara jika ia berbicara hanya menggunakan gerangan kecil bak hewan. Tentu saja karena ia setengah di antara keduanya. Ku pinjamkan baju ayahku yg mungkin muat dengan ukuran tubuhnnya. Ia nampak senang dengan itu, dengan rambut lebatnya ku potong asal agar tak menutupi telinganya dan matanya. menurutku itu sedikit rapih bagi seorang sepertiku yg tak pernah mencukur rambut orang lain. Ku tersenyum melihanya yg ketakutan karena bayangannya di cermin.menurutku Ia seperti kertas putih yg masih kosong, perlu seseorang tuk menulisnya agar ia memiliki sesuatu tuk di ingat.
" wolfy ingat kata kataku" Mata wolfy yg bulat menatapku dengan kepolosannya. Ku mengelus rambut wolfy lembut, ia memejamkan mata dan sedikit mengeluarkan suara dari mulutnya.
" jangan sampai orang lain tau tentang dirimu yg sebenarnya, berjanjilah padaku oke" Ku sodorkan jari kelingking ku padanya ia hanya menatapnya bingung.
" jika kau berjanji, lakukan lah seperti ini"
Ku tarik tangan wolfy dan memasangkannya dengan tanganku tepatnya jari kelingking ku. Ku tersenyum lagi padanya.
Entah mengapa kametika saya baca cerita yg saya buat terkesn aneh gimana gitu, mohon kritiknya jika da salah kata dan penulisan sya butuh pembelajaran dari para senior di wattpad😀😊😊😊😀😁☺.
Bonus pict clara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.