BAGIAN 18

83 12 2
                                    

Maaf sekali lagi...😥
Lagi banyak tugas di tambah uts😰 duh mumet deh😥

    Selalu curhat deh..
   Selamat membaca 😆😆
                Readers

                  💙💙💙


       Tak berapa lama Pintu terbuka, suara benturan  yg kuat terdengar. Dari balik sana, terlihat seseorang menatap  dengan ekspresi terkejut.

Seseorang itu adalah wolfy. matanya menangkap clara yg terkulai lemas pada sebuah lantai kamar mandi. Dengan Segera ia  berlari ke arah clar dan  menggendongnya keluar dari sana.

Aku menyadarkan diriku. Mencoba tuk membuka mata pelahan. Aku tersadar ketika mataku menatapnnya, wajah yg harus ku hindari.

"Wolfy,Turunkan aku" ia tak menghiraukan perkataanku dan tetap berjalan dengan raut wajah pasif.

Aku mencoba mohon berkali kali hingga aku memaksannya. ia berhenti dan menatapku, wajahnnya terkesan merasa bersalah. Ia menunduk dan memalingkan wajahnnya agar aku tak melihat ekspresinnya.

"Maaf kan aku. Aku... tak dapat menjagamu dengan benar"ia membelai lembut wajahku.  kemudian segera tanggannya melepaskanku dan menurunkanku dari gendongannya.

Ku mencoba berdiri dengan tegap tubuhku sungguh lemas. Tak jauh dari posisi kami berdiri, Wanita yg tak asing berlari ke arahku dengan khawatir.

"Apa yg terjadi padamu clar?!" ia segera memegang tubuhku yg lemah dan mencoba memapahnnya.

"Berhent!!i" jesy, wanita itu menatapaku bingung.

"Wolfy, berhenti mengikutiku. Kumohon, pergilah!" wolfy menatapku tak percaya. Ia berdiam mematung di tempat, menatap kepergianku dengan raut sendu. Jesy memapahku kembali dan pergi meninggalkan wolfy di sana.

Ia mendudukkan ku pada sebuah sofa kecil di ruangan serba putih.

"Clar, apa yg terjadi padamu? Mengingat apa yg Bety lakukan padaku. Tiba tiba saja, air mataku dengan lancang terjatuh membasahi pipi. Ku terisak dan memeluk jesy segera. ia balas memelukku dan menepuk nepuk punggungku pelan. Jesy melepaskan pelukanku dan menatapku sendu. Tangannya yg lembut mengusap wajahku segera. Ia menghapus air mata yg mengalir di sana.

"  apakah ini gara gara Bety? Jika ia. Ku mohon, kau tak usah mempedulikan apa yg akan ia lakukan padaku. Kau sudah cukup menderita karena aku"ku pegang tangannya yg menempel di pipiku. Ku turunkan tangnnya yg ringan.

"Tak apa, ini sungguh bukan  salahmu, aku.....aku tak ingin kehilanganmu jes. Kau lah sahabat sejati ku. Berjanjilah,tak akan meninggalkanku apapun yg terjadi" ku ulurkan jari kelingking padannya,  pertanda isyarat sebuah janji.

Ia hanya menatapnnya dengan keraguan. Wajahnnya menunduk lesu. Seulas senyum terlihat di wajahnnya membuat wanita itu semakin cantik. Ia membalas uluran jari manisku. Janji terukir, aku berharap jesy akan memegang janji itu selamanya. Aku tersenyum senang hingga senyuman itu membuat mataku menyipit.

                   
                       ***


  Wolfy memandangi kepergian clar dengan raut wajah sendu. Matannya beralih pada  kedua tangannya. Ia mengacak rambut dengaan frustasi.

"aku memang tak berguna. " ia berbicara pada dirinya sendiri dengan amarah. Seseorang datang ke arah wolfy yg Tenga tersenyum mengembang. Terlihat kedua tangganya ia masukkan ke dalam saku celana. Ia keluarkn satu tangan dan mengetuk punggung wolfy keras.

"Yo pengacau!! Apa kau melihat my baby sweety ku !?" wolfy yg tengah sedih hanya menatap  tangan di pundaknnya kemudian wajah orang tersebut dengan ganas. Elvin yg melihatnya hanya tersenyum kecut melihat laki laki di depannya . dengan cepat Raut wajah wolfy  berubah serius.

"Elvin, apa kau tau orang yg membuly clar?" Elvin berpikir sambil memegang keningnya dengan jari telunjuk.

" entahlah, tapi aku pernah menyelamatkannya satu kali karena ia terkunci di dalam gudang. Sepertinya ia adalah orang yg sama "wolfy menggertakan  giginnya hingga terdengar suara dari mulut itu. Wolfy segera memegang kerah Elvin dengan kuat.

"Siapa dia?! cepat katakan?!!!!"
"Santai ...kalo itu biar aku yg akan mengurusnya. Kau diam dan lihat saja.."Elvin menyunggingkan senyum sinisnnya. Wolfy nampak kembali tak suka dengan elvin. Ia menggerakkan tangannya, kembali mencengkram kerah baju Elvin.

"Mana bisa aku percaya dengan black wolf licik sepertimu!! Cepat katakan!" Elvin mendecih dan kembali menatap wolfy.

"Lepaskan, jika kau ingin aku memberitahumu" kata kata Elvin berhasil membuat wolfy melepaskan cengkramannya. dengan kasar, Ia menghempaskan Elvin begitu saja.

"Cepat, aku tak punya banyak waktu meladenimu" Elvin membenarkan bajunnya dengan santai.

"Jika penglihatan ku tak salah, orang itu adalah Bety" iris wolfy yg berwarna biru muda mantap tajam, membuat semburat cahaya terlihat dari mata nya. Ia segera melangkah mencari wanita yg telah membuat clar sedih.

"Akan ku habisi dia!" Elvin dengan sigap mengentikan langkah wolfy dengan tangannya.

"Hei!!, kau tak dapat begitu saja membunuhnnya. Jika seseorang melihatmu, kau bisa dalam masalah" wolfy menatap Elvin, mencari kebenaran dalam kata katanya.

" apa sekarang kau mengkhawatirkanku?" Elvin merasa kata kata yg ia ucapkan barusan membuatnnya terlihat bodoh. Ia dengan cepat melepaskan cengkraman tangannya dan memalingkan wajahnya.

" pergilah!!, lupakan kata kataku barusan!!" wolfy berjalan dengan tegap mencari wanita bernama bety. Elvin berfikir dengan otaknnya, ia pergi ke arah yg berlawanan dengan wolfy. Langkahnnya di liputi kepercayaan diri yg kuat. Wolfy mendekat ke arah wanita cantik dengan rambut ikal berwarna merah yg kini memandang wolfy dan tersenyum. Wolfy memandang Bety dengan senyuman yg lain. Ia menghampiri mejannya yg terletak di bangku paling depan dan mengulurkan tangan kanannnya di depan Bety yg kini tengah memandangnnya tak percaya.

" Bety, aku ingin berbicara penting denganmu. bisakah kau ikut denganku" Bety tersenyum dan segera memegang uluran tangan wolfy. Bety mendekap tangan kiri wolfy dengan erat

"Tentu saja, pangeran tampanku" mereka berdua beriringan menuju gudang sekolah yg sepi. Bety hannya mengikuti arah yg wolfy tunjukan dan tak membatah ataupun protes.

Wolfy melepaskan tangan Bety yg sedari tadi ia genggam. Badannya berbalik membelakangi Bety. Jantung Bety berdegup kencang karena kini ia berada di dalan gudang berdua saja dengan pria yg ia kagumi sekaligus tertampan di sekolah.

" apa yg ingin kau bicarakan?"

Wolfy menutup pintu gudang membuat Bety yakin dengan apa yg akan wolfy lakukan. Dengan cepat wolfy mendekatkan tubuhnya ke arah Bety. Membuat nya mundur dan menabrak tembok. Kedua tangannya yg kekar menghampit tubuh Bety di dekat tembok. Membuatnnya terkunci di sana. Wajah wolfy mendekat menuju wajah Bety yg kini Hannya berjarak 1 jengkal. Iris mata nya  yg  biru memandang mata wanita di depannya.  Semburat merah muda memenuhi wajah Bety. Wolfy semakin memdekatkan wajahnya, Bety segera memejamkan kedua mata nya dengan apa yg akan terjadi selanjutnya yg ia pikirkan. Bibir wolfy kini tepat berada di telinga Bety. Membuat gadis itu merasakan hembusan hangat pria di depannya. Wolfy memicingkan mata nya tajam.

"Aku tau, apa yg kau lakukan selama ini pada clar..."nada halus namun    tajam berhasil membuat Bety membuka mata nya lebar lebar. Ia membulatkan matanya tak percaya. Bagai mana pria itu tau. Itulah yg mentaut di fikirannya.
  

Trimakasih bagi yg sudah mau meluangkan waktu ...
Saya sangat berterimakasih😇😍

Jangan lupa votr yak satu votr dari kalian kebanggan tersendiri bagi saya😂😄😉

love two worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang