BAGIAN 2

241 22 0
                                    

Ku coba melepaskan tali ini sendiri, sial ku tak sampai memegang kakiku. Terus ku coba, sudah sekitar 1 jam ku menunggu,

seharusnya mereka sudah sampai, Apakah mereka Mencegah jesy mencari pertolongan? Tapi aku sudah tak tahan lagi....

penglihatanku sudah mulai kabur.
Sebelum ku pingsan mataku menangkap sesuatu yg menerjang diriku lalu, memutuskan tali itu dan menangkapku ke dalam dekapanya. Mataku tak jelas melihat, remang remang, saat itu juga aku kehilangan kesadaran.

Saat terbangun aku berada di pusat pemberitahuan di dalam wilayah perkemahan. Kakiku masih sakit tuk berjalan. Sepertinya terkilir karena tak tahan menampung berat tubuhku. ku melihat sosok jesy dengan raut yg sangat cemas.

"Clara...maafin aku kemarin aku disuruh diam dan tak memberitahukan tentang kecelakaan itu aku di paksa bety dan kawan kawanya, aku di ancam"

Jesy menangis dan memeluku erat seperti ia tak ingin kehilangan diriku lagi.aku balas memeluknya dan menepuk nepuk lembut punggungnya ku lepaskan pelan pelukanya dan menghapus air matanya dengan ibu jariku, ku tersenyum lembut padanya.

" tak apa...ini semua bukan salahmu jes, lalu bagaimana aku bisa selamat bukankah tak ada yg menolongku?"
Jesy terlihat menengok kanan dan kirinya memastikan tak ada orang di sana.

" katanya ada seseorang yg misterius membawamu dan meletakanmu di pinggir danau di belakang tenda putra, apa kamu ingat sesuatu clar?"

Ku berpikir keras mengingat sesuatu sambil mencerna perkataan jesy.ku mulai ingat sesuatu, tepatnya kuku yg panjang memotong tali itu dan meraih tubuku ke dalam dekapanya entah apa itu tapi aku tak ingn menceritakanya pada jesy.pasti ia menebak nebak bahkan bisa saja ia nekat mencaritahu sendiri. Aku tak ingin dirinya dalam bahaya dengan ke sana lagi.

" ooh begitu ya? Sudah lah jangan terlalu di pusingkan yg penting aku selamat"

" ya sudah, kamu istirahat di sini aku mau mengambil air di danau dan memasak buat teman kita yg lagi widegame"

" benarkah? Kenapa kamu gk ikut?"

" aku tadi menjagamu di sini jadi sekalian masak "

" kalo begitu aku harus ikut bantu juga"

Ku mencoba berdiri tetapi nihil, kakiku belum sanggup menahan berat tubuhku hasilnya aku terjatuh dan mengerang kesakitan. Jesy membantuku tuk ke tempat semula. Entah mengapa tempat ini sangat sepi. semua dewan pergi dan hanya ada satu dua di antara mereka yg berlalu lalang. guru guru disiang ini belum menampakan diri, biasanya aku melihat mereka biasanya berkumpul disini, mungkin mereka mengawasi murid yg ikut wide game, karena jumlah dewan yg sedikit dari jumlah siswa yg mengikutinnya.

"tak apa, duduklah di sini. Kamu belum makan kan?kemarin ibuku membawakan ku roti yg lumayan banyak tuk kita bagi ,makanlah dulu nanti jika masakanku sudah matang aku kan kesini menjengukmu"

"Baiklah"

Ku tak dapat berkata kata lagi, dialah temanku. Ia selalu Sangat baik padaku. Jesy pergi meninggalkanku menuju tendanya. Ku berbaring di atas ubin yg tertutup karpet berwarna hijau. Ku memandang langit langit atab yg berwarna kecoklatan.Pusat pemberitahuan memang tak memiliki tembok, hanya atap dan lantai saja dan lagi di belakangnya tentu saja hutan.

Hingga sesuatu mengagetkanku dari balik semak semak. Karena penasaran, ku ikuti naluriku. berjalan dengan pincang ke arah semak semak itu.
Tak ada apapun di sana, hanya sebuah kelinci kecil berwarna putih. ku duduk di depanya memeganginya sambil mengusap bulu lembutnya. Tak jauh dari sana seperti ada yg memerhatiku di balik pohon besar itu. Tapi aku takut tuk lebih jauh lagi, apalagi dengan kondisi kaki kananku yg sakit. aku sulit berjalan apalagi berlari.
Aku kembali ke tempat ku tadi, sambil memerhatikan pohon besar yg terletak 15 meter dari tempat ku Duduk. Sesuatu melesat pergi dari sana hampir tak terlihat. yg ku lihat hanya bayangan hitam yg melesat cepat.

love two worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang