love two world

BAGIAN 17

Maaf sekali lagi...
Saya telat up...
Kemarn owh ia
Lebih tepatnnya beberapa haru yg lalu gk jadi up😂
Sekali lagi saya minta maaf🙏🙏

Selamat membaca😊

                 💙💙💙

         Wanita itu berjalan mendekat pada sebuah pagar besi yg  sudah  berkarat. Tatapannya bingung sekaligus penasaran, ekspresi takut tak tersirat di sana. Ia semakin dekat dengan gerbang belakang sekolah. Terlihat di sana, harry berdiri di depan pintu gebang dan memegang besi berjajar dengan kedua tangannya.

"S..siapa kau?"

"Kau sudah besar rupanya?" gadis itu Hanya mentapnnya bingung. Mencari sebuah jawaban di sana.

"Maaf anda siapa tuan?" harry malingkan wajahnnya menatap langit dan kembali pada gadis itu. Ia membuka masker dan topi yg menutup wajah nya.

"Ayah?" sontak wajah gadis itu terkejut bukan main ketika melihat harry. Tangganya di buatnya menutupi mulutnnya yg menganga tak percaya.

"B..bukan...bukankah a..ayah sudah tiada?!?!"

"Bagaimana yg kau lihat sekarang? Apa aku terlihat seperti hantu" gadis itu segera membuka gerbang, memastikan jika yg di lihatnnya adalah seorang manusia.

"Jesy, apa kau tak rindu pada ayah?" harry melebarkan tanggannya. Wanita yg di panggil Jesy berjalan mundur beberapa langkah keraguan merasuki dirinnya.

"Mengapa kau kembali!!" air mata  yg ia bendung menetes deras.

"Ayah merindukanmu nak" dua kata yg ia ucapkan membuat jesy makin tak percaya.

"Bagaimana mungkin!!? Kau!!! Kau membunuh ibu!! "Wajah harry mulai meredup.

"Bukan ayah yg membunuhnya nak, percayalah. Ini semua ulah pria bernama jonson" jesy mengusap kasar air matannya yg menetes membahasi kedua pipinnya..

"Aku tak percaya padamu!!"hary berjalan mendekat ke arah jesy yg berjarak 3 meter.

"Mendekatlah ke arah ayah" jesy mengikuti perintah harry dengan mendekat ke arahnya.

segera jesy memeluk ayah nya itu. Ia tenggelamkan tangisnnya dalam pundak sang ayah. Harry menepuk pelan pundak jesy.

Beberapa lama suasana hening, yg ada hanya isak tangis jesy pelan.

"Bagaimana kabar keluarga barumu?" harry memecah suasana haru itu.

"Baik, mereka berdua selalu menganggapku kedua anaknya sejak ibu tiada dan ayah meninggalkanku" harry melepaskan pelukannya pelan dan mengusap lembut rambut jesy. ia mengambil secarik kertas dari kantungnnya.

"syukurlah kalau begitu, maaf tapi ayah tak dapat berlama lama di sini. Ini, alamat tempat tinggal ayah. Temui lah ayah esok sepulang sekolah" di sodorkannya kertas itu pada jesy. Harry mengelus pundak jesy dan berjalan pergi.

"Baiklah, aku akan berkunjung"

"Ayah berhati hatilah di jalan!" ia melambai lambaikan tangannya. Lalu berjalan memasuki gerbang dan menguncinnya. Harry tersenyum puas dan menghilang.

                       ***

            Pintu terbuka ,Tiga wanita terlihat masuk ke dalam toilet. clara segera melihat pantulan  bayangan mereka bertiga dari cermin yg terpasang pada tembok kamar mandi, dengan wastafel di bawahnnya. Badannya segera   berbalik  180 derajat karena melihat ketiga wanita itu "Lihat ini, princess yg kini di kelilingi 2 Pangeran baru di sekolah "bety angkat bicara, . suara bagian bawah sepatu yg tinggi dan keras bergesekan dengan lantai kamar mandi terdengar seperti ketukan. ia berjalan mendekati clar.

"Be..Bety?,"ku mencoba menatap matannya takut.

"Apa kau puas sekarang? Berasa kembali semula hah?" ia menatapku lekat membuat mentalku surut dan berjalan mundur perlahan hingga tubuhku membentur tembok. Aku terjebak. Sepatunnya dengan hak tinggi menendang perutku tanpa aba aba. Membuatku sontak berteriak kesakitan.

"Jika aku bertanya, kau akan memilih temanmu yg miskin, atau mereka berdua hah?!!"ia mengambil rambutku dan menarik nya paksa. Aku merasa  perih di bagian  kulit kepala.

" ahh !!maaf....sakit"ku pegang rambut yg di tarik Bety. Sensasi pedih di rambutku kian menjadi. Air mataku mengalir perlahan.

"Aaaaa..."

                      ***   

        
     Wolfy berjalan tergesa gesa mencari asal bau yg sudah bercampur dengan nya. Tapi hidung itu tak mampu tuk menangkap bau clar. Ia mematung di sana, diandalkan telinga tajam miliknya. Wolfy diam, mencari sosok gadis itu. Berbagai suara mengacaukannya. Ia tak tau di mana letak toilet tempat clar di sana. Padahal tadi pagi clar sudah menjelaskannya pada wolfy dengan seksama. Tapi yg ia lakukan malah menatap wajah gadis itu dan tak menghiraukan ucapannya. Sialnya, elvin marah pada wolfy dan tetap melanjutkan makan siang nya dengan tenang. 

"Aaaa.."

         Terdengar suara teriakan clar,ia mendapatkannya. Apa yg terjadi padannya. Itulah yg ada di benak wolfy saat ini. Suara itu, Walau tak begitu jelas karena berbagai suara keras lain mengacaukan pendengaran nya. Ia bergegas ke tempat asal  suara.
                      

                         ***

   "Jawab bodoh!!!" tarikannya semakin kuat, bety seperti akan merontokkan semua rambut milik clar. Clar  mencoba menjawab bety dengan  nada suara tak beraturan.

"a..aku tak akan berada di samping mereka.." Bety menarik rambutku ke atas, membuat  bibirku dekat dengan telinganya.

"Apa!!! Aku tak mendengarnya!! Ucapkan lebih keras!"

"a..aku akan menjuhi Elvin dan wolfy.."

ia segera melepaskan tarikannya dan melempar tubuh clar ke lantai dengan keras.

"cih dasar cengeng!!"septi yg dari tadi diam angkat bicara.

"Oke, awas kalau kau mencoba dekat dengan mereka !!"ia berjalan dua langkah dan segera berbalik ke arah clar lagi.

"Owh ia, Hmm ada satu tambahan lagi untukmu. Jangan mengadu pada mereka!!  jika kau tetap melakukannya. akan ku jamin jesy tak akan berada di sini lagi"

ia berjalan keluar diikuti siska dan septi yg menatapku sinis.  Wanita yg terakhir keluar  membanting pintu kamar mandi dengan keras. Sontak kedua tanganku memegangi telinga yg mendengung.

"Apa yg harus ku lakukan" aku menekuk kedua lututku dan bersandar di sana. Kedua mataku mengeluarkan air mata terus menerus, ku coba menghapusnnya tapi take berhasil. Air mataku jatuh tanpa dapat ku kemdalikan. Ku coba mencerna semua itu, Mana pilihan yg tepat bagiku. ku coba  berdiri dengan berpegangan pada tembok kamar mandi yg nampak licin. Kepalaku terasa pening akibat rambutku yg di tarik begitu kuat. alhasil aku terjatuh dan hampir kehilangan kesadaran karena kepalaku mbentur lantai.

Tak berapa lama Pintu terbuka, suara benturan  yg kuat terdengar. Dari balik sana, terlihat seseorang menatap  dengan ekspresi terkejut. Ia segera membawa clar keluar dari ruangan itu.

    Saya sangat Berterimakasih bagi yg mau mbaca novel pertama saya.
Jangan lupa tekan bintang di bagian akhir ya..

Untuk menghargai karya saya
😂😁😊