BAGIAN 16

90 10 0
                                    

Hai hai
Maaf telat up...😀
Kemarin acara di sekolah masayo expo sampe lupa nulis😂 kan lama lama jadinnya curhat.  Terimakasih yg sudah membuka cerita ini
    
   Selamat membaca gays😇

   Harry terduduk di ruangan gelap, yg hanya di sinari lampu kuning  redup. Ia seperti tengah mencampurkan beberapa ramuan ke dalam wadah kaca. harry menusukkan jarum suntik ke dalam urat Nadi di tangannya. Wajahnnya nampak kesakitan. Ia mengerang keras memenuhi ruangan itu ketika jarum suntik menyalurkan cairannya memasuki tubuh harry. Ia tak merasakan khasiat apapun. Tubuhnnya yg terluka masih sakit dan belum sembuh. Kekebalannya menurun karena pertarungannya dengan wolfy.

"Sial,"

"Smith !! Jack !!" harry nampak berteriak memanggil seseorang. tak berapa lama,Dua orang datang menemui harry. Mereka membungkuk hormat. Harry terlihat melempar kain dengan sedikit bercak darah. Tak lain dan tak bukan. Itu merupakan sobekan kain yg ia gunakan tuk melawan wolfy beberapa hari yg lalu. Darah clar dan wolfy ada di sana.

"Kalian berdua, temukan wolf putih  itu dan anak janson. bawa mereka ke hadapanku!"mereka berdua mengendus kain bergantian dan mengangguk mengerti.

Dengan cepat, Mereka pergi sesuai perintah harry. Harry kembali dengan pekerjaannya. Ia nampak gusar dengan ramuannya.

"Prang!!!" karena kesal ia melemparkan ramuan yg ia buat ke lantai. Cairan berwarna kuning kecoklatan bercecer di mana mana.

"Akh sial!!! Tubuhku mulai memburuk, aku harus mendapatkannya bagaimanapun caranya" Harry menyunggingkan senyum licik di wajah nya.

"Ahh, aku harus mencari anak itu"

Ia berjalan menuju pintu keluar mengenakan mantel gelap lengkap dengan  topi dan masker yg menutupi dirinnya agar tak di ketahui oleh orang lain.

Ia berjalan menuju sebuah sekolah yg besar. Mata Harry melihat sekeliling  mencari sosok seseorang.

Ia berhasil, wanita dengan rambut hitam panjang dan baju yg tak lagi berwarna putih. Ia terlihat berjalan pada sebuah lorong di belakang sekolah. Harry menatapnnya yg hanya di batasi oleh sebuah gebang jeruji.  wanita itu merasa di awasi dari belakang, membuatnnya menengok dan melihat harry  menyunggingkan senyum yg terlihat seperti seringai.

"Lama tak bertemu nak"
Mata wanita itu membulat dan mendekat ke arah pintu gerbang tersebut.

          
                    ***

       Clar menatap dua orang di depannya. Dengan beberapa murid menatap ke arah meja clar  dengan berbagai pandangan. Clar menyeruput  jus di depannya sambil menghembuskan nafas kesal."elvin, mengapa kau ikut makan di sini?" ku menatap Elvin penuh pertanyaan.

"Apa salahnnya, ini kan tempat umum" ia tersenyum dan memakan makanannya tanpa menghiraukan apapun. Ku aduk aduk jus di depanku dengan kepala tergeletak di atas meja.aku sungguh heran, entah mengapa akhir akhir ini jesy jarang bersamaku. Biasanya kita selalu bersama di manapun itu. Siang ini ketika aku mengajaknya makan bersama, ia malah beralasan guru mapel kimia menyuruhnnya mengambil peralatan  di gudang belakang sekolah. Aku sungguh ingin membantunya tapi, larangan keluar dari bibirnya membuatku tak dapat melakukannya.

"Tak apa, ini masalah kecil. Lebih baik kau dan wolfy makan dahulu"huh kata katannya masih terngianga di kepalaku. Aku memang bukan sahabat yg baik.

Wolfy mengambil alih makanan di depanku. Diriku tersadar akan lamunanku barusan dan menatap bingung ke arahnnya. ia mengambil sendok lalu  mengisinnya dengan lauk dan nasi.

"Clar, buka mulutmu" ia menyodorkan sendok di tangannya ke arahku. Ku menatap kanan dan kiri melihat apakah ada orang yg mengawasi kami. Ku masukan sendok yg berisi makanan yg wolfy sodorkan padaku memasuku mulutku. Elvin menatapku tak berkedip dengan mulut yg di penuhi makanan.

"Busssss!!Uhuk!!!! Air air"Elvin tersedak dan membuatnya terbatuk beberapa kali  . dirinya mengeluh dan merintih sambil memukul mukul dadanya pelan. Dengan sigap, Wolfy menyodorkan jus di depannya pada elvin. Aku terkejut karena makanan yg ada di mulut elvin menyembur ke luar.  Aku refleks Segera berdiri dan mengibas ibaskan bagian pakaian yg terkena cipratan.

"Maaf clar, ini semua gara gara dia!!" elvin yg tengah minum sambil berdiri, menunjuk wolfy yg sedang membantu membersihkan rambutku yg terurai terkena bulir makanan yg elvin semburkan.

"Hei, Kenapa kau menyalahkanku?!" wolfy menatap garang Elvin. Ku hanya mengela nafas  pelan. Ku menatap sekeliling, baru ku sadari, Semua mata tertuju pada kami.

"Aku ke toilet dulu, kalian jangan berdebat oke!" Karena risih akan semua tatapan itu, ku berlari ke dalam toilet segera.

Ku bersihkan pakaian yg melekat di tubuhku. Mataku menatap pantulan diriku di dalam kaca. Rambut terurai memakai seragam dengan rompi yg menggantung membuat ku terlihat elegan. aku memandangi bayangan  di sana  sambil memikirkan kejadian tadi. itu membuatku tertawa kecil. Mereka berdua, membuat Hidupku sedikit berwarna. Aku tau, bahkan benar benar mengerti kalau merwka bukanlah manusia. Orang lain mungkin akan takut jika mengetahui nya. Tapi, entah mengapa mereka berdua membuatku nyaman. Walau jesy adalah sahabat kecilku sahabat sejak kelas 6 sd hingga kini,  tapi perasaanku jika aku dan jesy bersama dan aku  bersama mereka Berbeda. Aku tak tau apa yg membedakannya. Itu masih menjadi misteri dalam diriku.

Maaf agak pendek soalnnya saya esok akan up lagi...
Trimakasih bagi yg sudah membaca dan memberi kritik yg bermanfaat bagi saya
Jangan lupa teka bintang ya di bawag👇

See you tommorow ✋😁

love two worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang