BAGIAN 20

105 9 2
                                    

        

                  💙💙💙

          Sore itu, aku tengah menyiapkan makan malam. Wolfy duduk di sana dengan terus menatap ke lantai. entah apa yg tengah ia lihat di sana. Aku Hannya merasa seperti tersambar listrik ketika mata kami saling bertemu. Ku coba menyibukkan diriku dengan alat dapur. Hingga fenomena terjadi. ketika tangankuu sibuk memotong daging,  pisau  yg tajam tanpa sengaja melukai jari kannku sedikit dalam. membuat cairan merah kental  menetes di lantai.

"Aahh" tanpa sengaja rintihan kecilku sampai di telinga wolfy. Ia segera mendekatiku dan memegang jariku. Segera ia menghisap lembut  membuat Aliran darah cepat berhenti.

"Aah, perih"

"Tunggu lah di sini" ia mendudukanku di kursi yg berada di dapur dan segera pergi dengan cepat. tanpa ku sadari ia kini sudah berada di hadapanku dan membalut lukaku dengan perban.

"Trima kasih" ku lihat luka di tanganku dengan teliti.

"Maafkan aku" iris biru di matannya meredup, membuatku Menatapnnya beku.

"Maaf untuk apa?" ku mulai bingung dengannya.

"Maaf atas kejadian hari ini, aku telah melanggar janjiku" ku tersenyum menatapnya. Wolfy kini menunduk menampakkan raut sendu.

"Tak apa,  jangan menyalahkan  dirimu "ku tersenyum memandang nya. Kami diam beberapa saat. entah sejak kapan, aku mulai gugup dan sering merasaa jantungan  jika berada di dekat nya. Tak seperti minggu minggu pertama dengan sifat childish nya. Aku sungguh benar benar menganggapnya adik jika sifat nya manja seperti dulu. Tapi tidak dengan sekarang, ia begitu terlihat dewasa membuatku memandang nya berbeda.

"emm, aku akan ke kamar. oh ya! Sebaiknnya kau belajar. karena beberapa materi akan susah di mengerti. karena mungkin yg ku ajari masih kurang, jadi bacalah buku pelajarmu oke! " ku tersenyum dan  berlari menuju kamarku. Wolfy seperti akan mengatakan sesuatu, tapi aku tak menghiraukannya dan segera menutup pintu kamarku dengan rapat. aku menyenderkan punggungku di balik pintu, tanganku memegang kedua pipi yang tampak memanas. Jantungku juga nampak berdegum abnormal . segera ku lemparkan tubuh yg lelah di atas ranjang untuk menenangkan hati. 

"Wolfy...entah apa yg harus ku lakukan. Aku tak tau rasa apa ini"

                       ●●●

     
          Di sebuah ruangan dengan cat berwarna cream. Laki laki mengenakan kaos hijau dengan celana pendek Tengah sibuk memainkan ponselnya . Kemudian, seseorang membuka pintu itu. terlihat wanita dengan rambut sebahu memakai piama bermotif keropy memunculkan wajahnnya dari balik pintu. Ia berjalan mengendap endap karena sang laki laki tak menyadari kedatangannya. Sepertinya Ia tengah sibuk bermain game.Wanita berambut sebahu berancang ancang akan mengejutkannya dari belakang.

"Apa yg akan kau lakukan ? Jangan harap aku akan kaget dengan hal konyolmu putri manja" Kata kata datar yg keluar dari mulut seorang laki laki yg terlihat sibuk, mampu membuat wanita itu membulatkan matannya tak terima.

"Dasar!, harusnnya aku yg mengatakan kalau kau itu kakak yg buruk dan  anak momy yg lebih manja dariku wlee"ia terlihat menjulurkan lidahnnya karena sebal.

" terserah deh. Ada apa kau kemari?" wanita itu mendudukan dirinya di atas ranjang tepatnya di samping laki laki yg ia sebut kakak. Tapi sang kakak masih sibuk dengan ponselnya tanpa memandang sang adik yg mulai meruncingkan bibirnnya.

"Hei kak!, apa kau lupa dengan janjimu!!" laki laki yg tengah serus memainkan ponselnya tiba tiba segera menatap adiknya, membuat kedua matannya meredup.

"Mengapa kau inginkan itu?" laki laki itu kini nampak serius karena perkataan adiknya. wanita itu berdiri dari ranjang dan duduk di meja belajar kakannya sambil memainkan bolpoint.

"Entahlah, mungkin aku penasaran saja" wanita itu kini tengah menggambar sesuatu dengan serius pada secarik kertas kosong yg tergeletak di atas meja.

"Huh, Baiklah.  aku akan menepati janjiku. Ku, usahakan berbicara pada ayah agar mengizinkanmu"

"Oke!, ku tunggu kabar darimu kak" ia terlihat antusias dan berdiri dari kursinnya. Erica, wanita itu berlari keluar kamar Elvin. Elvin segera beranjak dari ranjangnya dan mendekati meja belajarnya. Tergeletak di sana secarik kertas bergambar abstrak. Elvin mengambilnya "wkwkwkw ini mah gambaran anak tk. Hadeh kurang kreatif dia" .

Elvin berjalan menuju ke ruang kerja ayahnnnya yg seorang alpha,dlm clan black wolf. Walaupun ayah elvin seorang alpha tapi ia juga mengelola beberapa perusahaan besar dan sekolah ternama.  pegawai di sana banyak dari kalangan clan black wolf tapi ada jugabeberapa manusia yang bekerja di sana dan tak mengetahui identitas asli mereka. clan black wolf menyamar agar dapat beradaptasi di sekitar manusia .

akhirnya Elvin sampai di sana. Di depan pintu ia mengetuk  dengan pelan.

"Masuk" terdengar suara dari dalam yg memberi isyarat memperbolehkan. Pintu ruang di bukannya pelan. Menunjukkan sebuah ruangan yg luas dengan perabotan antik di dalannnya.

"Ada apa Elvin?" ayah Elvin duduk di meja kerjannya sedang mengotak atik berkas dan komputer. ia terliht sibuk sampai tak menatap putranya. Elvin berdiri di depan meja ayah nya.

"Ada yg ingin ku bicarakan denganmu"ayah Elvin menatap Elvin dengan segera.

                      ●●●

clar nampak tengah berlari  dengan seragam olahraga Diikuti wolfy di sampingnya dengan  jesy di belakangnnya yg terlihat ter engah engah tertinggal. Ia berlari sebentar kemudian berhenti beberapa saat untuk mengatur nafas yg tesegal segal. Tangan kanannya memegang sebuah handuk kecil berwarna biru muda dan menyapu bagian wajah nya yg berkeringat. Wolfy menyodorkan air minum kepada clar. Wajah nya menengok wolfy yg terlihat biasa biasa saja.
 
"Apa kau tak lelah?" clar mencoba menengguk  air dan berusaha berlari kembali. Wolfy di sampingnya berlari mengikuti arah clar yg pelan.

"Tidak, apa kau lupa? Aku bukan manusia" clar baru mengingatnnya. Huh tentu saja,Mana mungkin dengan lari kecil begini membuatnnya lelah. ia kan biasa berlari dengan kecepatan kilat. jesy sampai di depan clar dan membungkuk sambill membenarkan  nafasnya yg terengah Engah.

"Huh  aku benar benar lelah" wolfy menyodorkan botol minum dan segera di rebut jesy yg kehausan.

"T...tr.. trimakasih" clar memandang wajah  jesy lalu tertawa melihat keringat yg menetes dari wajah temannya itu. Dan kini wajah pucatnnya menjadi merah entak karena sinar matahari yg terik siang ini atau karena sesuatu.

"Lihat dirimu, kau seperti tengah mandi kringat"

"Clar kau tega " jesy memukul pelan pundak clar. Clar hanya memegangnya sambil tertawa diikuti wolfy. Suasana ini seperti ada yg kurang. Terbesit di kepalannya seseorang yg baru ia kenal.

"Wolfy, seharian ini aku belum melihat Elvin. Di mana dia?" mata clar menengok kanan dan kirinnya. mencoba mendapati laki laki itu.

"Entahlah"Saat ia tengah berlari dengan segerombolan teman temannya. mata nya menangkap wanita berbadan mungil dengan rambut sebahu tengah duduk di samping lapangan dengan baju setelan berwarna merah muda. entah itu hanya perasaannya saja atau memang benar. tapi ia benar benar terlihat  tengah memandanginnya. Matannya saling bertemu..
   satu pertannyaan dalam benaknnya siapa dia?

Next......

doain ya temen temen semoga saya diberi kesehatan selalu agar  cerita ini dapat cepat selesai😁😁😁😁

love two worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang