BAGIAN 14

104 17 0
                                        


   Siap siap read ya....😊😊
Baru da kuota 😀😂

                   ***

  " halo my baby sweety ?"  ia menyungkingkan senyum yg memabukkan bagi para wanita yg melihatnnya tapi tidak dengan diriku.

"E..Elvin?!!"ku mendongak ke atas tuk melihatnya. Walau ia tak setinggi wolfy tapi aku lebih rendah darinnya.

"Hmm, its me"

"Kau masih hidup rupanya" wolfy menyunggingkan senyum sadis di wajahnnya. Aku tak pernah melihat ekspresinnya seperti itu. Elvin berdecih dan mandang wolfy sebal.

"Hei!! Kau kira aku mati semudah itu hah?!"wolfy baru mendapati tangan Elvin yg sedari tadi memegang ku.

"Elvin, sejak insiden itu aku baru melihatmu sekarang, apa kau tak apa?" wolfy segera menepis tangan elvin kasar.

"wow, kau kenapa?! Apa kau marah karena hal kecil hah!!" Elvin memegang kerah baju wolfy.  ia menatap wolfy dengan benci.

"Kau tak seharusnnya memegang tangannya!" wolfy balik memegang kerah elvin dengan tatapan yg tajam. aku belum pernah melihat ia seperti itu, sungguh.

tanpa persetujuan kedua laki laki yg tengah berkonflik. Clar memegang tangan kiri wolfy dan tangan kanan Elvin. Ia berjalan dengan senyum di wajah nya.

"Kali ini kau selamat " Elvin berbicara lewat tatapan sinis ke arah wolfy.

"Karena ada clar, aku tak bisa menghajarmu"wolfy membalas dengan menatap Elvin dingin.

Clara menggandeng wolfy dan Elvin ke toko peralatan tulis. di sana terpampang aneka alat tulis yg di jejerkan di rak dan etalase. Clar mendekat ke sebuah lemari yg menggantung berbagai model tas.

"Wolfy kemari, kau mau tas warna hitam atau merah? Pilihlah" ia menyodorkannya pada wolfy yg tengah menatap kedua itu sambil berfikir.

" apapun yg kau pilih aku pasti suka"ia menyunggingkan senyumannya membuat matannya seperti terpejam.

"Baiklah, bagaimana dengan yg ini, "ku mengambil tas hitam dengan garis biru di depannya. ia mengangguk setuju. Ku bawa ia dengan beberapa alat tulis  ke arah kasir yg letaknnya di depan tempat keluar. Mereka mengikuti dengan diam. Ku rasa itu jauh lebih baik, karena membuat keadaan sedikit damai. Setelah uang ku bayarkan,  ku berjalan mendekat ke arah mereka yg menungguku di depan pintu keluar dengan membawa barang yg baru sajaku beli.

" ayo kita makan es krim!" ku menatap mereka bergantian.

"Es krim? Apa itu?" wolfy menatap bingung.

"Dasar bodoh, begitu saja tidak tau"ia menyunggingkan senyuman liciknnya.

"Jka aku bodoh, berarti kau idiot" ia membalasnnya dengan tenang dan dingin.

"Apa kau bilang!!!  ngajak berantem hah!!???"ia mendekatkan badannya ke arah wolfy yg berdiri dengan tatapan beku. Orang yg berlalu lalang menatap kami dengan berbagai pandangan.

"Sudahlah elvin, "ku mendorong tubuhnnya mundur.

" aku sungguh heran pada kalian, mengapa kalian selalu saja bertengkar karena hal sepele, " ku mendengus kesal dan meninggalkan mereka berdua di sana dan menuju kedai es cream yg Letaknnya tak terlalu jauh dari tempat berpijah kami. Ku berdiri di depan etalase yg berisi berbagai macam es cream berwarna warni. Ku lihat mereka satu persatu, mencari rasa yg paling ku suka dan ingin ku makan. ku menghadap ke belakang dan menggerakkan tangan kananku ke atas dan ke bawah.

"Wolfy, Elvin, cpatlah kemari! kalian berdua sungguh lambat". Mereka berlari ke arahku dengan saling mendorong. Ku menatap mereka tak percaya, kemudian tersenyum. ketika ku melihat mereka berdua,sungguh history masa kanak kanak.  Ku benar benar seperti melihat kedua anak tk yg tengah bermain kejar kejaran. Kini, mereka berdiri di samping ku dengan matannya ikut menatap etalase.

"Silakan, ada yg bisa saya bantu?" seorang wanita cantik berdiri di belakang meja etalase dengan celemek menggantung di tubuhnnya.

"Hmm, aku ingin es cream rasa stobery dengan toping itu" ku menunjuk ke sebuah gambar yg di pajang di samping etalase.

"wolfy,Kau mau rasa apa ?"mata wolfy menatap ke seberang rasa stobery.

"Aku ingin yg hitam hitam itu" ia menunjuk, di sana terpampang rasa oreo yg nampak menggiurkan.

"Aku coffe" Elvin berkata dengn mengedipkan satu mata nya  kepada penjual itu. ku memandangnnya dengan kaget. Wanita itu nampak tersipu malu dengan hal yg di lakukan Elvin.

aku berjalan menuju bangku di sebelah selatan dengan wolfy yg duduk di sebelahku.

"Apa yg terjadi padamu vin?" ku menatapnnya tak percaya.

"Apa salahku"ia Menangkupkan kedua tangannya pada pipi kanan dan kirimnya dengan mengedip edipkan kedua matannya. Ku tatap ia heran. apa yg tengah terjadi dengan mereka? Wolfy yg dulu berperilaku childish kini menjadi sedikit dewasa juga dingin dan elvin yg ku rasa cool menjadi tipe anak alay sungguhan. Perilaku mereka sungguh berubah 360 derajat.

Seperti biasa ku dapati, beberapa wanita tengah menatap kami terutama wolfy dan Elvin sambil berbisik pelan. tatapan mereka sungguh membuatku tak nyaman. Beberapa menit kami menunggu, dengan suasana yg membuatku risih tentu saja. seorang pelayan muncul dari dalam ruangan dan menghampiri meja kami. Ia membawa nampan berisi tiga gelas es cream.

"Ini pesanannya maaf menunggu lama, silakan menikmati" pelayan itu menyuguhkan es cream di depan kami. Ku lihat es cream stobery berwarna merah muda yg tampak menggiurkan.  Itu membuatku merasa tak tega tuk menghancurkannya.

" trimakasih"

Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Ku mulai menyendok es cream di depanku dengan sendok kecil yg sudah di sediakan.Ku lihat Elvin yg tengah memakanya dengan cepat. Membuat di sekitar mulutnnya dipenuhi es cream coffe.

"Elvin, tunggu!" ia sontak menghentikan kegiatan makannya. Ku dekatkan diriku di kursi yg berada di sampingnnya.

"Apa yg terjadi padamu, kau seperti bayi besar yg sedang belajar carannya makan, kau tau" ku tertawa menatap Elvin. Ia terus memandangku dengan bingung. Ku ambil tissue di atas meja dan mengusap wajah elvin pelan. Menghilangkan noda es cream yg menempel di sana sini. Setelah itu ku kembali ke tempat semula, Wolfy menatap elvin dengan tatapan mbunuh. Elvin hanya menyunggingkan senyum di bibirnnya. Kemudian ia menatap ke arah belakangku, melihat sosok yg ia kenal sedang memegang barang barang  belanjaan. Ia tengah menatap Elvin .

"A..aku harus pergi, selesaikan makan kalian!" ia meninggalkan kami dengan terburu buru. Ku menatap wolfy dengan bingung.

"Kau tau dia kenapa?"wolfy hannya menggeleng pelan dan melanjutkan makannya.

Kami berjalan pulang dengan barang di tangan kanan dan kiri wolfy.

"Apa kau lelah? Biar aku membawa satu," ku mencoba merebut barang di tangan kanan wolfy. Tapi ia mengangkatnnya tinggi mebuatku berjinjit dan tak sampai meraihnnya.

"Tak apa, biar aku yg membawa nya"

Kami berjalan memasuki halaman. Hari nampak gelap karena matahari mulai tenggelam, sinar oranye terlihat di langit. Memaksa sang surya kalap dan di gantikan sang dewi malam. ku mulai memasuki rumah dan menyalakan lampu. sehingga menyinari isi ruangan. Benar saja, ibu belum pulang hingga kini. Ku Hanya dapat menyimpulkan.mungkin saja,  ia kini masih sibuk dengan pekerjaannya di kantor.

"Ahhh lelah nya" ku jatuhkan tubuh yg lelah di sofa ruang tamu dan merenggangkannya. wolfy menaruh barang di meja dan menutup pintu yg terbuka.

"Benarkah, mau ku pijit?"Kemudian ia duduk di samping ku. Mengambil kakiku paksa dan ia taruh di atas pahannya.

"Owh apa yg kau lakukan? Aku ta ingin merepotkanmu fy"

Ku mencoba berdiri dan menarik kakiku. Tetapi tangan wolfy yg kekar mencegahnya.

"rileks lah, aku tau kau sangat lelah clar" ia memijit kaliku pelan hingga membuatku  tertidur. Wolfy menurunkan kaki clar dengan lembut.

Ia menggendong clar menuju kamar nya. Kemudian menaruh tubuh mungil clar di ranjang dan menyelimutinnya. Wajah wolfy  mendekat ke dahi clar kemudian mengecupnnya pelan, membuat tubuhnya menggeliat .

"aku berjanji, aku takan meninggalkanmu clar.apapun yg terjadi, meskipun harus mengorbankan nyawaku. My mate". Ia meninggalkn kamar clar dan menutup pintu itu pelan.

Trimakasih banyak bagi yg sudah meluangkan waktu kalian tuk membaca watpad saya....😀😁

love two worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang