18

3.6K 463 31
                                    

Duduk dibalik pianonya. Raka menggerakan jemarinya diatas tuts piano. Memainkan alunan lagu Maybe I'm Amzed sementara bibirnya bersenandung pelan.

Baby, I'm a man, maybe i'm a lonely man
Who's in the middle of something
That he doesn't really understand.


Baby, I'm a man
And maybe you're the only woman who could ever help me.
Baby, won't you help me to understand?

Layar ponselnya yang berkedip membuat Raka menghentikan kegiatannya. Terburu-buru meraih benda yang sejak tadi selalu jadi pusat perhatiannya.

Aku udah sampai dirumah.

Raka tersenyum kecil, kemudian membalas pesan tersebut.

Me too.

Raka menatap jawaban yang dia kirim. Rasanya sangat aneh dan kaku. Menjilat bibirnya gugup, Raka kembali mengirim pesan untuk Mala.

Kamu lagi apa?

Baru aja selesai mandi.

Kamu?

Lagi main piano.

Bosan dirumah sendirian.

Kamu berhasil memonopoli kedua putraku.

kamu lagi main piano?

Iya.

Bohoooong.

Raka tertawa geli saat membayangkan wajah penasaran Mala. Wanita itu yang paling tahu bagaimana kemampuan Raka memainkan alat musik itu. raka memang cukup mahir memainkannya. Tapi itu hanya untuk dirinya sendiri. Pernah dulu, saat mereka masih duduk dibangku perkuliahan. Ada sebuah festival musik yang akan diadakan kampus mereka. Perwakilan anggota BEM yang sempat memergokinya bermain Piano mendatangi Raka dan memintanya tampil. Tapi Raka menolak.

Akhirnya mereka meminta bantuan Mala untuk membujuk Raka. Mala yang sama sekali tidak tahu kalau kekasihnya bisa bermain piano akhirnya memaksa Raka demi rasa penasarannya.

Lalu ketika Raka menyetujuinya, Mala tidak bisa mengedipkan matanya sedetikpun saat melihat Raka diatas panggung. Mala bilang Raka sangat memesona. Membuatnya sulit memalingkan wajah. Dan sejak itu, Mala mengaku jatuh cinta pada Raka berkali-kali lipat dari sebelumnya.

Mau lihat?

Mauuuuu. Tapi gimana caranya?

Tidak sampai satu menit, kini mereka sudah terhubung melalui video call. Mala tersenyum manis padanya, rambutnya tampak basah. Dia sedang duduk bersandar dikepala tempat tidur.

Raka meletakkan ponselnya berdiri menyandar di figura foto Amel agar mereka bisa tetap saling menatap disaat Raka memainkan pianonya.

"Mau lagu apa?"

Tadi kamu lagi main lagu apa?

"Maybe I'm Amzed."

Paul McCartney?

Raka mengangguk.

Ok. Itu aja.

Dan lagi. Raka kembali memainkan lagu itu dengan suara merdunya diiringi denting piano yang mengalun lembut. Sesekali mereka saling tatap dan mengulas senyuman tipis.

The Chosen (Sebagian Part Sudah Di Hapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang