01.17 | Terkuak?

221 27 6
                                    

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

D I L A R A

PANGERAN Athlas adalah putra pertama Raja Algair dengan Ratu Melodi, Raja dan Ratu Kerajaan Dreamland. Ia memiliki berbagai kekuatan yang tak dimiliki oleh pangeran lain.

Satu aturan di Dreamland jika ingin mendapatkan kekuatan lebih tinggi, harus menaikkan level dengan melakukan hal tertentu yang ditetapkan kerajaan. Pangeran Athlas salah satunya, ia memiliki kemampuan untuk melakukan teleportasi karena berhasil menaikkan levelnya.

"Kenapa Kak Nanta di sini, Darren? Kenapa juga kalian make pakaian kayak gitu?" tanya Dilara ketika melihat sosok Nanta dalam pohon emas itu.

"Nanti aja jelasinnya. Leo, gue titip Dilara ya! Mau ngurus Rasya sama Encel."

Dilara kembali ketakutan mengingat jika pohon emas itu akan menjadi sangat mencekam ketika Darren tak ada di sana. Darren, yang mengetahui perubahan raut wajah Dilara, mendekatinya.

"Udah jangan takut, gak akan ada apa-apa kok di sini. Hanya ini tempat yang aman buat lo, terlebih ada Leo." kata Darren, menenangkan.

Perlahan Dilara menganggukkan kepalanya walaupun jantungnya masih berdebar kencang karena ketakutan. Darren tersenyum sembari mengacak rambut gadisnya sebelum berteleportasi meninggalkan tempat itu.

"Jangan khawatir, Darren pasti balik. Jangan takut juga, tempat ini gak bakal jadi seram kalo ada anggota Kerajaan Dreamland."

Dahi Dilara berkerut, "Dreamland?"

Nanta menganggukkan kepalanya. "Seperti yang lo tau, gue, Darren, dan Rasya bukan manusia biasa. Sebenarnya, Darren kakak gue."

"Kok bisa? Usia Kak Nanta kan lebih tua dari Darren?"

"Jangan dipotong dulu."

Dilara menganggukkan kepalanya seperti anak kecil yang sedang dinasehati oleh orang tuanya. Menggemaskan! Andai saja gadis itu bukan milik Darren, pasti Nanta akan memacarinya.

"Seperti yang gue bilang tadi. Gue, Rasya, sama Darren bukan manusia. Darren itu kakak gue, Pangeran Athlas. Anak pertama Kerajaan Dreamland. Sedangkan gue putra kedua Kerajaan Dreamland."

"Tempat ini didesain khusus untuk keluarga Kerajaan Dreamland. Hanya manusia biasa yang terpilih saja dapat menginjakkan kaki di sini. Jadi, berbanggalah."

Perkataan Nanta sedikit membuat sudut bibir Dilara terangkat. Ia tersanjung.

"Kami ke alam manusia untuk tujuan tertentu. Setiap tahunnya, selalu ada kompetisi untuk meningkatkan level kepangeranan. Oh iya, ada lima tingkat level dalam Kerajaan Dreamland. Level pertama untuk seorang putra yang baru berusia dua belas tahun alam manusia. Mereka ditugaskan untuk mencari mimpi manusia."

"Mencari mimpi manusia? Maksudnya?"

"Maksudnya, mereka ditugaskan untuk mencari tahu mengenai suatu hal yang diinginkan manusia jauh di lubuk hatinya. Mereka harus pergi menuju Kerajaan Peta untuk mendapatkannya yang mana lokasi kerajaan itu jauh di dasar Danau Hippo, danau yang berisi kumpulan kuda nil berukuran seperti bukit. Mereka harus melakukannya sendiri."

"Bahaya banget ya." sahut Dilara.

"Resikonya sangat tinggi. Bagi yang bisa melewati, akan naik ke level dua. Dimana pada level ini lebih membahayakan lagi. Mereka harus mencari berlian dalam lava gunung berapi. Apabila mereka gagal, kesempatan mereka berkurang satu dan mengulanginya setelah dua bulan waktu manusia."

Dilara terlihat antusias mendengarkan arah pembicaraan Nanta. Perlahan, rasa takutnya mulai hilang. Sejujurnya ia masih tak percaya jika sosok kulkas seperti Nanta bukanlah manusia.

"Level ketiga, dimana pangeran dilatih untuk menghadapi musuh manusia. Raksasa hitam dari kerajaan Blackencela. Salah satunya adalah Enceladus, sosok yang menemani Rasya."

"Kak Athlas telah melewatinya, sayang ia lupa untuk mengambil berlian dari tongkat Enceladus. Hingga sosok itu masih setia menemani Rasya."

"Kayak game ya? Ada levelnya."

"Iya, tapi game yang ini lebih bahaya. Level keempat, pangeran harus mengalahkan putra Kerajaan Blackruel, salah satunya adalah Rasya."

Dilara terbelalak mendengar ucapan Nanta. Jadi benar, Rasya bukan manusia?

"K-Kak Rasya?"

Nanta menganggukkan kepalanya. "Iya, Rasya. Bagi pangeran yang gagal tahap ini, mereka harus mengulanginya setahun lagi waktu manusia. Kak Athlas, atau Darren udah di tahap ini. Hanya dengan mengalahkan Rasya dan Enceladus, ia akan mendapatkan kebebasan untuk hidup sebagai manusia biasa. Tanpa selang waktu."

"Tanpa selang waktu?"

"Iya, jadi Kak Athlas diberi waktu enam bulan untuk menjadi pelindungmu. Sebenarnya ia tahu jika selama ini lo jadi incaran anggota Kerajaan Blackruel. Jadi, dia datang ke alam manusia untuk nyelamatin lo plus menaikkan levelnya."

"Tiap level ada hadiahnya?"

"Ada, tapi nggak tiap level. Seperti yang gue bilang tadi, level empat yang ada hadiahnya untuk menjadi manusia seutuhnya tanpa selang waktu ketika menemukan cinta sejati."

"Cinta sejati?"

"Iya, cinta sejati. Gue rasa, Kak Athlas udah nemuin itu. Orang yang terpilih dalam tempat ini adalah cinta sejati anggota Kerajaan Dreamland. Artinya, lo itu cinta sejati Kak Athlas."

Dilara terkejut bukan main. Ia baru tahu jika cinta sejati benar-benar ada. Rasa ketakutannya kembali bangkit, ia takut jika terjadi sesuatu pada Darren. Ia tak ingin Darren gagal dalam misinya.

"Darren gimana sekarang?"

TBC.

Dipublikasi : 15 Nov 2019
Direvisi : 19 Apr 2020

DILARA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang