Nadya berjalan gontai ke pekarangan rumahnya, dan seorang pengemudi motor sudah stand by di depan rumah sang pujaan hati nya.
"Kuy princess, naik." Devan terkekeh.
"Ck, udah gue bilang gausah jemput. Gua maunya naik angkot."
Devan memarkirkan motornya di depan rumah Nadya, Nadya tampak heran. Devan pun turun dari motor sport biru nya.
"Ayo, naik angkot. Katanya tadi maunya naik angkot?" Devan tersenyum miring.
Nadya bingung harus menjawab apa, Devan langsung menggegam tangan Nadya, lalu menuntun nya.
"Udah ah lepasin, kayak mau nyebrang aja."
"Kalo dilepasin nanti princess nya Devan diambil orang."
"Biarin."
"Heh, yah gabisa gitu dong. Lo harus sama gue terus, sampe kapanpun."
Nadya menahan tawanya "pfft, udahlah mager gue." Lalu melepaskan genggamannya.
Devan menghela nafas "yaudah kalo gamau dipegang, tapi lo harus sama gue terus ya."
"Iye ah bawel."
Devan tersenyum.
Nadya memasuki ruangan kelasnya, ia sebenarnya malas sekali untuk bertemu dengan Vina, tapi ya mau gimana lagi. Ia menatap Vina yang sedang membaca buku di tempat duduknya, Nadya pun membuang mukanya dan langsung duduk ditempat duduk baru nya.
Vina beranjak menghampiri Nadya.
"Eh, kenapa lo pindah tempat duduk?"
Nadya menoleh "ya suka suka gue lah."
Vina geram "biar apa sih kayak gitu?"
"Ya biar lo sadar lah, egois."
Rahang Vina mengeras "gua gak egois, tukang tuduh!"
Nadya beranjak "ya kalo lo gak egois lo ga mungkin milih milih temen!"
Kini mereka berdua menjadi pusat perhatian murid murid kelas.
"Dia jahat Nad! Sekali lagi gua bilang, dia jahat! Lo gatau itu."
"Harusnya lo yang ngaca, sebenernya lu loh yang tukang tuduh."
"Gila ya, lebih percaya si bejat dibanding temen lama."
"Gila? Lo yang gila! Udah deh, kita gausah temenan lagi."
Vina menggelengkan kepala tak percaya "lo jahat Nad." Ia langsung berjalan menuju tempat duduknya.
Nadya kembali duduk, memasangkan earphone ke telinga nya lalu menyetel musik.
"Nadya berubah, dulu dia ga kayak gini, ini semua gara gara Bella! Setan!"
Gumam Vina sambil menatap Nadya."Kalo udah famous aja, jadi gajelas. Egois dasar!" Gumam Nadya.
Hadeh gais gimana ini? Rusak persahabatan:(
💘💘💘
Kringgg!!! Bel istirahat berbunyi.
Vina melirik kearah Nadya, Nadya menoleh, lalu keduanya saling membuang muka.
Nadya berdecak sebal, lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari kelas.
"Gua kangen jajan bareng lo Nad.." lirih Vina.
"Ngg.. Nad?"
Nadya mengangkat satu alisnya "ya Bel?""Lo.. g-gimana sama Vina?" Tanya Bella ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN BAPER!
Teen Fiction"asal lo tau nad, gua itu cinta sama lo tulus." -Devan "Lo mainin hati cewek seenaknya aja! Lo pikir hati gua ini bola basket? Yang seenaknya lo driblle!?" -Nadya Nadya, sudah tidak percaya lagi dengan kata cinta. cukup, hanya sekali baginya untuk t...