Nadya berjalan gontai keluar pekarangan rumahnya. Ia berdiri cukup lama, lalu melihat 2 pengemudi motor sport menepikan motornya di hadapan Nadya, Nadya sontak heran.
2 pengemudi motor itu membuka helm nya.
"Nad berangkat sama gua yuk!" Ajak seorang yang tak asing dengan Nadya, Devan.
"Apaansi, Nadya! Lo harus berangkat sama gue." Sahut Vito.
"Nadya! Sama gue plis."
"Apaansi Van! Nadya pokoknya sama gue."
"Halah mendingan lo gece ke sekolah kan lu ketos."
"Lu mending nyerah aja, Nadya tuh anti sama playboy kayak lo."
"Maksud lo apa!?"
"Lo lah gajelas."
"Lo"
"Lo Devan!"
"Lu anjing!"
"Asu apaan si."
"Udah nyerah aja."
"Lo yang pantes nyerah, kampang.""STOOOP!"
Angkot yang Nadya ingin naiki datang, "gua naik angkot aja." ia langsung menaiki nya.Devan dan Vito menatap angkot yang ditumpangi oleh Nadya.
"Bangsat!" Ujar keduanya.——-
Nadya turun dari angkot lalu membayar ke abang angkot, yaiyalah bayar masa kaga.
Ia pun berlari kecil memasuki pekarangan sekolah."Hai gengz!" Sapa Nadya setiba nya di kelas.
"Hai Nadya untj!" Sapa Vina.
Nadya meletakkan tas nya asal di bangkunya lalu duduk di meja. Sopan sekali Nad.
Vina menatap lekat Nadya. Kayak ada yang aneh gitu."Nad? Tumben lu senyum senyum? Biasanya muka lo kaku, garang lagi kayak kak ros yang di ipin upin."
"Upin ipin bego! Ah gua selepet nih!" Nadya tertawa.
"Tuh kan, lo girang banget, kenapa dah? Cerita kek."
Nadya tersenyum "gua udah tau hati gua mau kemana."
Vina memasang raut muka bingung "hati lo ya bakalan ada terus di tubuh lu lah, emang mau pindah kemana?"
"Vina! Plis deh." Nadya geram.
"Yaudah sih mangap eh maap, oh! Jadi lo udah milih lo suka sama siapa diantara Vito sama Devan!?" Vina excited *ea.
Nadya mengangguk.
"WHAT THE HELL NADYA!! LO PILIH SIAPA DONG!?"
"Woi berisik banget sih! Masih pagi juga! Sakit nih kuping!" Nyinyir murid dikelas.
Nadya berdecak sebal "kebiasaan."
Vina terkekeh "jadi? Lo pilih siapa?"
Nadya beranjak dari duduknya "yang pastinya yang tulus sama gue."
"Hadeh iya deh terserah lo Nad." Vina beranjak juga dari duduknya.
——-
Vito menghampiri Nadya yang sedang duduk di kursi taman, Ia tersenyum "Hai Nad!"
"Hai Vit." Nadya tersenyum balik.
"Sendirian aja nih?"
"Iya, Vina lagi ke toilet."
"Oh-"
"Heh! Ngapain lo berduaan sama jodoh orang!?" Devan menghampiri mereka berdua, Devan berdiri berhadapan dengan Vito.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN BAPER!
Teen Fiction"asal lo tau nad, gua itu cinta sama lo tulus." -Devan "Lo mainin hati cewek seenaknya aja! Lo pikir hati gua ini bola basket? Yang seenaknya lo driblle!?" -Nadya Nadya, sudah tidak percaya lagi dengan kata cinta. cukup, hanya sekali baginya untuk t...