"Halo princess!" Sapa Devan tiba tiba.
Nadya yang sedang minum sontak tersedak.
"Eh? Nad? Are you okay?" Tanya Devan.
"Ekhem, iya gapapa." Balas Nadya tersenyum.
"Nah gitu dong senyum, kan cantik."
Puji Devan menatap Nadya dalam.
Pipi Nadya pun memerah.
"Makasih." Ujar Nadya.
"Et et.. pacaran aja." Ujar Pak Hari, pelatih basket SMA Angkasa.
"Eh? Pak? Sejak kapan ada disini?" Tanya Devan nyengir.
"Sejak tadi ini bapak nontonin sinetron romatis hahaha." Ujar Pak Hari dengan kekehannya.
Nadya dan Devan ikut terkekeh.
"Nadya, bapak mau ngomong sama kamu. Bisa kamu ke tepi lapangan?" Ujar Pak Hari.
"Bisa kok pak, Van gua duluan ya." Nadya pun beranjak pergi ke tepi lapangan.
"Nadya, saya lihat perkembangan skill basket kamu dalam beberapa minggu ini, bagus sekali. Bahkan saya ingin punya siswa macam kamu gini hehe." Ujar Pak Hari terkekeh.
"Aduh pak saya jadi malu, makasih pak." Ujar Nadya.
"Saya juga lihat, kamu dengan Tasya, skill nya sangat jauh lebih bagus kamu, Nadya." Puji Pak Hari.
Nadya mengangguk mengerti.
"Dan hasil keputusan saya, kamu jadi kapten basket putri mulai sekarang." Ujar Pak Hari.
Nadya pun membelalakan matanya.
"P-pak? I—ini? Se-serius?" Tanya Nadya tak percaya.
"Iya saya serius, saya harap kamu bisa memimpin dan memajukan tim basket SMA Angkasa, ya." Nasihat Pak Hari.
"Terimakasih banyak pak! Saya gatau lagi harus bilang apa lagi, yaampun pak. Sekali lagi, terimakasih banyak." Ujar Nadya kesenangan.
"Iya Nadya, kamu memang pantas untuk jadi seorang kapten." Puji Pak Hari.
Devan menatap senang Nadya.
Sedangkan Tasya, ia menatap geram gadis itu.
"Awas aja Nad, karma is real." Gumam Tasya."Aduh!" Ujar Nadya kesakitan, ia tak sengaja menyenggol seorang gadis yang sedang mendribble bola.
"Sorry sorry.. duh sakit ya?" Tanya Nadya.
"Eh engga kok gapapa hehe." Balas gadis itu.
Nadya mengangguk dan tersenyum.
"Btw, nama lo siapa?" Tanya Nadya.
"Nama gue, Sabella. Tapi panggil aja bella." Ujar Bella.
"Gua Nadya." Ujar Nadya.
"Main basket bareng yuk?" Ajak Bella.
"Why not?" Balas Nadya yang langsung mendribble bola.
Mereka pun asyik bermain basket. Tak hanya itu, mereka juga asyik bercanda dan yang pastinya, ngegibah.
"Ahahaha ternyata lo orangnya seru juga ya." Ujar Bella.
"Iya dong, Nadya gitu loh haha." Balas Nadya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN BAPER!
Novela Juvenil"asal lo tau nad, gua itu cinta sama lo tulus." -Devan "Lo mainin hati cewek seenaknya aja! Lo pikir hati gua ini bola basket? Yang seenaknya lo driblle!?" -Nadya Nadya, sudah tidak percaya lagi dengan kata cinta. cukup, hanya sekali baginya untuk t...