"Ngapain lo kembali? Belom puas buat nyakitin gue!?"
-Nadya.—————
Seorang gadis berambut blonde tengah tersenyum getir, sembari mengusap pelan batu nisan makam ayahnya.
"Vina kangen Ayah! Udah beberapa tahun kita ga peluk peluk an lagi, curhat curhat an lagi, ketawa bareng, becanda bareng sama Bunda." Sebulir air mata luruh dari mata Vina.
"Hari ini hari Minggu Yah, biasanya waktu Ayah masih ada.. Vina paling seneng kalo jalan jalan berduaan sama Ayah pas sore, terus ayah beliin Vina es krim abis itu duduk di pinggir sungai deh, sambil ketawa tawa ngomongin Bunda yang judes nya minta ampun, hehe."
"Sekarang hidup Vina udah ga seindah waktu Ayah masih ada disini. Ayah kenapa lama banget pergi nya? Ayah emang bener bener gak bisa kembali ya?"
Vina tertawa sumbang "engga Yah, Vina bercanda.." ia menaruh sebuket bunga mawar di atas gundukkan tanah Ayahnya.
"Gimana Yah? Suka engga sama bunga yang Vina kasih?"
"Jadi inget Ayah selalu ngasih buket bunga mawar kalo lagi anniversarry sama Bunda."
"Ayah, Bunda kena gangguan jiwa. Maaf kalo Vina ngasih tau ini, tapi Ayah tenang aja ya. Vina janji bakalan selalu jaga Bunda." Vina mengusap bekas air mata nya.
"Sayang?" Panggil seseorang.
Vina sontak menoleh, lalu beranjak berdiri berhadapan dengan orang itu.
"Kamu.. ngapain disini? Bukannya tadi kamu ngomong kamu lagi pergi sama Ayah Bunda kamu?" Fatih menatap gundukkan tanah, dan batu nisan yang bertuliskan..
ARDI SANTOSO
LAHIR: Bandung, 20 Maret 1967
WAFAT: 22 Agustus 2015
"K-kamu ngapain disini?" Vina memberanikan diri untuk bertanya.
"Aku abis ngelayat Opa, kamu sendiri? Kamu bohong?" Fatih menatap tajam mata Vina.
Vina menunduk, lalu ia menarik lengan Fatih keluar dari tempat pemakaman.
Sesampai nya, mereka terduduk di halte depan pemakaman.
"Maafin aku Tih, aku bohong. Tentang semuanya!" Vina terisak, kedua telapak tangannya ia gunakan untuk menutupi wajahnya.
Fatih menatap lurus, dengan tatapan tajam nya.
"Oke, aku bakal jelasin semuanya." Vina beralih menatap Fatih, lalu ia tertunduk.
"Pertama, yang tadi kamu lihat itu. Itu Ayah aku, Ayah aku udah meninggal Tih.."
Vina terisak kembali.
"Kedua, Bunda aku terkena gangguan jiwa."
"Ketiga, aku bukan anak yang bahagia. Ya selama ini aku berusaha buat nutupin semuanya biar kamu ga ngejauh dari aku, dan aku bisa dapetin kebahagiaan aku!"
"Aku bohong, aku emang gak guna!" Vina memukul kepalanya sendiri.
Fatih masih tidak menggubris.
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN BAPER!
Teen Fiction"asal lo tau nad, gua itu cinta sama lo tulus." -Devan "Lo mainin hati cewek seenaknya aja! Lo pikir hati gua ini bola basket? Yang seenaknya lo driblle!?" -Nadya Nadya, sudah tidak percaya lagi dengan kata cinta. cukup, hanya sekali baginya untuk t...