Nadya's pov
Halo, nama gue Nadya.
gua bersekolah di SMA Angkasa, baru masuk lebih tepatnya, hehe.Btw, gabakal jadi Nadya yang mirip ariana grande tanpa mama gua, Hanny. Dan papa gua Juna. Gua sayang banget sama mereka berdua.
Kenalin juga, abang gua yang paling sok ganteng, yaitu Dimas. Sekarang abang gua udah kuliah S1. Dan kenalin juga adek gua yang paling centil, yaitu Cindy. Ia duduk di SMP Elang, dulu gua juga alumni situ haha.
Asal kalian tau, gua itu baru sekali yang namanya JATUH CINTA. Soalnya, gua takut masa lalu gua keulang, dia php in gua. Padahal gua udah sayang banget. Hampir mau jadian juga.
Eh ternyata dia ninggalin gua gitu aja.Namanya, Rizky. dan dia jadian sama temen yang gua kira baik ternyata hati devil. Namanya Shafa. Tai ya mereka berdua? Entahlah, dulu gua sebego itu. Nerima cowo tanpa melihat hatinya dulu. Dan temenan sama orang yang suka manfaatin gua.
Untungnya Vina sahabat gua sejak SD setia banget sama gua. Dan sampe sekarang, gua paling anti sama yang namanya cowo.
Author's pov
"Pagi ma! Pagi pa!" Sapa Nadya setiba nya di ruang makan.
"Pagi sayang! Cie yang mau mos."
Ledek hanny sambil terkekeh."Iyadong ma." Jawab Nadya.
"Yasudah, ini di makan dulu sarapannya." Ujar Juna.
"Siap pa!" Balas Nadya yang langsung duduk memakan sarapannya.
"Nad, lu gua anter yak." Ajak Dimas sembari membenarkan pakaian yang ia pakai untuk pergi ke kampus.
"Ogah ah, lu bawanya ngebut." Tolak Nadya.
"Dih anjir, ditawarin gamau. Yaudah Dy, lu bareng gua ya." Tawar Dimas kepada Cindy.
"Iya bang." Jawab Cindy yang sedang memakai make up nya, centil.
"Yaudah deh Nadya berangkat ya assalamualaikum semuanya!" Seru Nadya yang langsung berlari kecil keluar rumah.
Ya seperti biasanya, Nadya lebih suka naik angkot dibanding diantar.
🦄🦄🦄
"Hadeh, gila cape banget abis upacara pembukaan mos." Keluh Vina.
"Iya anjir, mana nanti gua latihan basket lagi. Abis pulang sekolah." Keluh Nadya.
"Eh Nad, btw lu udah kenal kak Devan belom?" Tanya Vina.
Nadya berfikir sejenak. "Hah? Siapa tuh? Gatau deh."
"Itu lohh.. cogan SMA Angkasa. Ih gilaa ganteng banget mirip daniel skye!" Puji Vina sembari menghayal.
"Oh." Balas Nadya singkat, ia pun manggut manggut.
Vina berdecak "Nad? Coba sih, lu nyari doi gitu, miris gua sama lo."
"Lu tau lah Vin, gua paling anti sama gituan." Balas Nadya.
"Tapi Nad, mau sampe kapan lo begini? Lu emang gamau nikah apa?" Tanya Vina.
Nadya bungkam.
"Tunggu sampe ada yang bener bener tulus." Balas Nadya.
"Yaudah yuk beli minum dulu!" Ajak Vina.
🦄🦄🦄
Karena hari ini adalah hari pertama mos, jadi para calon siswa SMA Angkasa disuruh memilih ekskul yang akan mereka ikuti. Nadya sudah pasti memilih ekskul basket. Kegemarannya sejak kecil. Sedangkan Vina memilih ekskul tari.
"SEMUA SISWA YANG TELAH MEMILIH EKSKULNYA MASING MASING DIPERSILAHKAN MASUK KE RUANGAN EKSKUL MASING MASING." Suara Vito sang ketua osis menggema diseluruh ruangan di sekolah.
"Babay Nadya!" Seru Vina sambil berjalan menuju ruang ekskul tari.
Nadya pun mengangguk.
"Assalamualaikum, halo kenalin, gue Anastasya Evelyn, kelas XI ipa 7, jabatan gua di tim basket sekolah ini yaitu sebagai kapten basket putri, terimakasih." Ujar Tasya lalu melangkahkan kakinya mundur.
Para siswa bertepuk tangan.
Dan sekarang, seorang laki laki melangkahkan kaki nya maju.
Para siswi perempuan langsung berbisik bisik, dan ada yang berteriak kecil melihat ketampanan laki laki itu."Ekhem, halo kenalin, gue Muhammad Devano Saputra, kelas XI ips 5, jabatan gua di tim basket sekolah ini yaitu sebagai kapten basket putra, terimakasih"
Para siswa pun bertepuk tangan lagi, namun entah mengapa tepuk tangan kali ini lebih ramai dibanding sebelumnya.
"KYAAA!!! KAK DEVAAN!! GANTENG BANGET SIH!" Seru siswi perempuan.
"Diem sih! Ganjen amat! Norak tau!" Protes Tasya sambil menatap tajam siswi perempuan.
Devan hanya tersenyum kikuk.
"Yaudah sekarang gini, gua mau liat nih satu satu, coba kalian per orang dribble abis itu shoot bola ke ring. Nah semakin bagus skill kalian semakin tinggi score nya. Gece! Baris!" Perintah Devan.
Semua siswa pun berbaris.
Dan kini, giliran Nadya yang memainkan nya.
Nadya pun berlari sambil men - dribble bola basketnya lalu ia men- shooting bola lalu bolanya masuk tepat pada sasaran.
Devan yang melihat cara bermain Nadya pun tersenyum simpul.
"Nadya Aretha Salsabila!" Panggil Tasya.
Nadya menunjuk tangannya tinggi tinggi.
"Sini lo." Ujar Tasya.
Nadya pun menghampiri Tasya yang sedang duduk di pinggir lapangan.
"Nilai lo paling tinggi dari semua siswa yang ikut ekskul ini, jadi lo langsung masuk tim inti. Congrats!" Ujar Tasya datar sambil melipat tangannya di dada.
"Oh oke kak." Balas Nadya dengan senyuman manisnya.
"Kok lo biasa aja? Ga seneng?" Tanya Tasya sewot.
"Udah biasa." Balas Nadya yang langsung meninggalkan Tasya.
"Baru masuk aja udah songong." Gumam Tasya.
—————————————
Hello gais! Suka ga sama part 1 nya? Sorry ya kalo ngebosenin gitu whehe.
Jangan lupa voting dan komen nya ya!-Naura Apriluna
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN BAPER!
Teen Fiction"asal lo tau nad, gua itu cinta sama lo tulus." -Devan "Lo mainin hati cewek seenaknya aja! Lo pikir hati gua ini bola basket? Yang seenaknya lo driblle!?" -Nadya Nadya, sudah tidak percaya lagi dengan kata cinta. cukup, hanya sekali baginya untuk t...