Hari sudah pagi dan Jungkook baru bangun dari tidurnya. Jungkook selalu berharap jika dia bangun pagi, dia bisa melihat kedua orang tuanya ada di rumah. tetapi semua harapan itu sudah sirna karena kenyataannya Jungkook selalu sendirian di rumah.
"Hufftt..." Jungkook menghela napas dan berpikir dengan bodohnya dia selalu mengharapkan jika orang tuanya berada di rumah.
"Ah! sudahlah lebih baik aku mandi daripada nanti terlambat ke sekolah," gumam Jungkook sambil berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
10 menit berlalu
Jungkook sudah membersihkan dirinya dan keluar dari kamar mandi untuk memakai seragam sekolahnya.
Disaat Jungkook mencari seragamnya di lemari, sudah ada 2 sosok namja yang memperhatikannya dari kejauhan.
Dan bodohnya Jungkook tidak menyadari itu. tetapi setelah ia menutup lemarinya dia menatap ke arah ruang tengah dan mendapati dua sosok namja disitu.
Dua sosok namja tersebut adalah Jimin dan Taehyung. sahabat Jungkook yang paling dekat dengan Jungkook.
Jungkook terkejut dan berteriak melihat mereka yang melihatnya hanya memakai handuk untuk menutupi dirinya," YA!!! Apa yang kalian lakukan disitu?"
"Mianhae. kami masuk tanpa izin," ucap mereka bersamaan dengan wajah yang menahan malu. (Maaf)
"Huffttt....." Jungkook hanya menghela napas melihat kelakuan dua hyung nya itu.
"Arraseo. aku akan memaafkan kalian tetapi jangan ulangi lagi kelakuan tidak sopan kalian yang masuk ke rumah orang tanpa izin," omel Jungkook sepanjang-panjangnya. (Baiklah)
Jimin dan Taehyung yang mendengar omelan Jungkook hanya tersenyum melihat Jungkook yang masih bisa memarahi mereka dengan tenang tanpa mengingat penyakitnya.
"Hyung Kenapa malah tersenyum sih?bukannya mendengarkan malah senyum-senyum sendiri," ucap Jungkook sambil menaruh tangannya di samping pinggang.
"Mianhae. kami hanya senang melihatmu masih bisa memarahi kami seperti biasanya," ucap Jimin dengan raut muka sedih.
"Bukankah sudah biasa kalian selalu kumarahi seperti ini,dan biasanya kalian membalas omelanku buk–"
tiba-tiba ucapan Jungkook terpotong karena Taehyung berbicara kepadanya, "Sudahlah Kook lebih baik kamu pakai seragammu dan kita berangkat sekolah sebelum terlambat," ucap Taehyung.
Jungkook hanya mendengus kesal karena ucapannya yang dipotong oleh Taehyung. Tetapi kata-kata Taehyung ada benarnya juga. Jadi Jungkook memutuskan untuk tidak membalas ucapan Taehyung.
"Hyung bisakah kalian menunggu di luar? karena aku akan berganti pakaian disini," pinta Jungkook kepada dua hyung nya.
Kedua namja itu mengangguk dan mulai berjalan keluar dari kamar Jungkook.
Jungkook POV's
Setelah berganti pakaian, aku menuju ke cermin untuk menata rambutku agar rambutku rapi dan tidak acak-acakan seperti rambut Taehyung hyung.
Aku tersenyum saat melihat diriku di cermin. Dan bergumam sendiri, "Sepertinya wajahku lebih baik daripada yang kemarin,"
"Jungkook-ah?! Kau sudah selesai kah?" teriak Jimin hyung dari luar.
"Sudah Hyung!!!" balasku dengan berteriak juga.
"Kalau sudah cepatlah keluar dan ayo kita berangkat sebelum terlambat," omel Jimin hyung dari luar.
"Ne hyung!" balasku dengan singkat.
Aku pun bergegas keluar dari kamar dan menuju ke ruang tengah. Dan tiba-tiba dengan tidak sengaja aku melihat surat yang terjatuh dari meja belajarku.
Langkahku untuk pergi ke ruang tengah pun terhenti karena melihat surat itu.
"Surat apa itu?" gumamku dalam hati sambil mengamati surat itu dari jauh.
"Jungkook!!! Cepat!!!" tiba-tiba Taehyung hyung berteriak dan membuatku buru-buru untuk mengambil surat itu sebelum membacanya dan mulai keluar dari kamar.
"Kajja hyung," ucapku dengan singkat lalu menuju keluar dari rumah. (Ayo)
Jimin hyung dan Taehyung hyung hanya menghela napas panjang melihat kelakuanku.
Setelah mereka keluar dari rumahku,aku langsung mengunci rumahku dan menyerahkan kunciku kepada penjaga gerbang di rumah.
"Ini Ahjussi kuncinya. jaga baik-baik jangan sampai hilang," ucapku sambil memberikan kuncinya kepada penjaga gerbang itu. (Pria paruh baya)
"Ne Tuan muda," balasnya dengan singkat. (Iya)
"Nah Hyung kajja kita berangkat!" ajakku kepada Jimin hyung dan Taehyung hyung.
"Kajja!" balas Jimin hyung dengan singkat.
Kami masuk ke mobil Taehyung hyung,dan pergi menuju ke sekolah.
Di perjalanan menuju ke sekolah, hanya ada suasana hening karena tidak ada yang berbicara satupun seperti biasanya.
Biasanya Jimin hyung dan Taehyung hyung selalu berdebat soal anggota girlband Blackpink yang terkenal di kalangan kami. Dan sekarang malah hanya suasana hening dan tidak ada perdebatan seperti biasanya.
Aku yang benci keheningan pun harus membuka suara agar suasana ceria dan tidak hening.
"Hyung?" panggilku kepada mereka berdua.
"Wae Jungkookie?" sahut mereka bersamaan. (Ada apa)
"Bagaimana kalian tadi bisa masuk ke dalam rumah tanpa kunci?" tanyaku.
"Kami bisa masuk karena kunci ini," jawab Jimin hyung sambil menunjukkan sebuah kunci di depanku.
"Oh! jadi kalian yang mengambil kunci cadangan di rumahku," ucapku sedikit kesal.
Jimin hyung hanya tertawa melihatku marah karena kunci itu.
"Hyung ken–"
Tiba-tiba Taehyung hyung mengerem secara mendadak dan otomatis kepalaku pun terbentur kursi mobil yang diduduki oleh Jimin hyung.
"Tae jangan mengerem secara mendadak!kami jadi terbentur nih," ucap Jimin hyung sambil memegangi kepalanya yang terbentur.
"Mianhae. aku tidak sengaja," balas Taehyung hyung sedikit malu. (Maaf)
"Sudahlah ayo turun sebelum bel masuk," ajak Jimin hyung.
Aku pun turun dengan perlahan karena kepalaku yang masih pusing karena terbentur kursi yang ada di mobil.
Saat aku mulai berjalan masuk ke dalam tiba-tiba pandangan mataku menjadi kabur dan perlahan menjadi gelap. dan sebelum semuanya menjadi gelap aku mendengar Jimin hyung dan Taehyung hyung meneriakkan namaku.
"Jungkook!!!"
Setelah itu aku pun tidak sadarkan diri. dan jatuh tergeletak di tanah.
TBC💗
Jangan lupa vomment👇Irfa
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] THANK YOU FOR EVERYTHING || JJK
Fanfiction[END] Kisah pertama sebelum sequel dipublish. Asal mula Jungkook memalsukan identitasnya demi menjaga keluarganya dari bahaya yang mengincarnya. Highest rank #1 - in imajination #24 - in brothership