"Jimin Hyung?!" Jungkook langsung terkejut melihat Jimin yang tiba-tiba datang.
"Jungkook, kau tidak apa-apa kan? Aku mendengar kabar dari Taehyung jika kau masuk rumah sakit, mangkanya aku langsung kesini," Jimin yang tiba-tiba datang bukannya duduk terlebih dahulu malah memberi pertanyaan pada Jungkook.
Jungkook dan Taehyung hanya tertawa melihat Jimin yang khawatir.
"Kenapa kalian tertawa?" tanya Jimin saat melihat kedua temannya melihat dirinya sambil tertawa.
"Jim, setidaknya duduklah terlebih dahulu, jangan datang langsung memberi pertanyaan, apa kau tidak ingin beristirahat dahulu?" Taehyung langsung membalas pertanyaan Jimin sambil menghentikan tawanya saat melihat sifat Jimin.
"Ah! Kau benar Tae, mianhae kook aku datang langsung bertanya," Jungkook masih saja tertawa saat Jimin meminta maaf padanya.
Pukk
Taehyung menepuk bahu Jimin dan memberi isyarat kepada Jimin untuk membiarkan Jungkook tetap tertawa.
Jimin langsung mengerti dengan isyarat Taehyung dan mengangguk pelan ke arahnya.
Di sisi lain,di depan pintu ruang rawat Jungkook, ada seorang namja yang berpakaian serba hitam termasuk juga masker yang dipakainya.
Namja itu mengintip Jungkook dari luar dan seperti senang dengan Jungkook yang tertawa.
"Aku akan selalu menjaga senyummu, Jeon Jungkook,"
2 Bulan Kemudian
Kini Jungkook sudah berada di rumahnya. ditemani oleh robot pendampingnya, Yoon sera.
"Ah! Leganya aku bisa pulang," Jungkook merentangkan tangannya karena sangat senang bisa keluar dari rumah sakit.
"Tapi Jung, kau masih sakit," Jungkook langsung menghentikan langkahnya lalu menatap ke arah Yeoja di sampingnya yang bukan lain adalah Yoon Sera.
"Kau mengkhawatirkanku?" Sera terkejut mendengar ucapan Jungkook dan langsung mengalihkan pandangannya saat ditatap oleh Jungkook.
"Memangnya kenapa kalau aku mengkhawatirkanmu? Apa itu akan membuatmu bahagia?" Jungkook tersenyum saat mendengar ucapan Sera. dan tanpa membalas ucapannya, Jungkook pun langsung melanjutkan langkahnya. dan meninggalkan Sera di belakangnya.
"Aish, kau ternyata menyebalkan yah, Jeon Jungkook," Sera yang masih di belakang Jungkook ternyata membatin dalam hatinya tentang sifat menjengkelkan Jungkook.
-Rumah, 07.00 P.M, KST-
"Jung?! Cepat turun?! Makanan sudah siap," teriak Sera dari dapur.
Jungkook yang berada di dalam kamarnya tersebut risih dengan teriakan Sera dan langsung turun karena tidak ingin membuat Sera berteriak lagi.
"Turun juga kau, ini makanlah," Sera menyodorkan piring berisi makanan di atasnya kepada Jungkook yang masih berdiri di depannya.
"Apa aku harus makan sambil berdiri?" Sera terkejut dengan ucapan Jungkook dan langsung tertawa.
"Aniya, nah duduklah terlebih dahulu," Sera langsung menarik tangan Jungkook dan menyuruhnya untuk duduk di kursi meja makan.
Jungkook, pemilik tangan tersebut hanya tersenyum melihat ada seseorang yang peduli dengannya.
Tapi tiba-tiba senyum Jungkook luntur karena ingat sesuatu bahwa di dunia ini tidak ada yang peduli dengannya.kecuali jika merasa kasihan.
"Makanlah," Sera kembali menyodorkan piring berisi makanan.
Makanan tersebut hanya ditatap saja oleh Jungkook karena Jungkook tidak ingin makan hanya jika dikasihani.
"Kenapa tidak dimakan? Makanlah kook," Sera kesal dengan perusabahan sifat Jungkook yang tiba-tiba.hingga dia memutuskan untuk tetap tenang berbicara dengannya.
"Shirreo," Jungkook tahu jika Sera kesal dengannya karena tidak memakan makanan yang dibuatnya.
"Makanlah kook! Aku tidak ingin kau sakit! Jika kau sa-" tiba-tiba ucapan Sera terpotong karena Jungkook berbicara dengannya.
"Jika aku sakit kenapa? Kau tidak akan dapat uang begitu?" Jungkook mulai kesal dengan suasana hingga membalas balik bentakan Sera dengan pertanyaan yang aneh.
"Bukan begitu kook," Sera hanya pasrah melihat Jungkook membentaknya.dia tidak ingin menangis lagi karena dia sudah tahu bahwa Jungkook benci air mata.
"Lalu apa? Kau tidak akan mendapat harta, cih! Memalukan, ternyata manusia jaman sekarang memang tamak dengan uang," Jungkook langsung melesat pergi dari tempatnya usai melontarkan kata-kata pedas untuk Sera.
Sera hanya diam saja setelah mendengar kata-kata pedas dari Jungkook. dia tidak menyangka jika hidup Jungkook begitu buruk hingga dia tidak pernah percaya dengan ketulusan seseorang yang membantunya.
"Begitu buruk hidupmu Jung," Sera membatin dalam hati karena tidak ingin melontarkan kata-kata dari bibirnya.
2 menit Kemudian
Blamm!
Tiba-tiba pintu kamar Jungkook di tutup dengan kasar oleh pemiliknya. Hingga membuat Sera terkejut.
Dan lebih terkejutnya lagi,Sera melihat Jungkook yang berhodie berjalan menuju ke arah pintu rumah.
"Mau kemana kau?!" teriak Sera.
Jungkook tidak menghiraukan pertanyaan Sera dan tetap melanjutkan membuka pintu yang ada di depannya.
Ceklekk
Blamm!
Ga jelass ya readerss.....btw author lagi pusing alias batuk pilek....jadi up ff nya agak ada yang ga nyambung......oh ya readerrss mulai hari ini ff nya up setiap sabtu....dan satu lagi.....ff ini author ganti alurnya....dari Sera jadi kekasih Jungkook.....sekarang author buat Sera jadi sahabat Jungkook.......karena author tidak mau ada hubungan lebih disini......author hanya mau ff ini sad tapi tanpa percintaan.....
Buat readerrss....tetep vomment yah meski alur ceritanya author ganti......Author❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] THANK YOU FOR EVERYTHING || JJK
Fanfiction[END] Kisah pertama sebelum sequel dipublish. Asal mula Jungkook memalsukan identitasnya demi menjaga keluarganya dari bahaya yang mengincarnya. Highest rank #1 - in imajination #24 - in brothership