Yang singgah akan pindah, yang bertamu akan berlalu. Aku adalah tuan rumah yang selalu membuka pintu bagi orang yang ingin melepas lelah. Dia hanya punya dua pilihan; ingin menetap karena telah betah, atau ingin kembali melangkah karena kopiku tak senikmat yang ia kira. Terserah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Pergimu
PoesíaJika kelak kau bertanya, kemana perginya detak yang tak sempurna berwarna? atau di mana makam perasaanku yang terlahir tanpa nama? Aku jawab; langkahnya telah lama patah, usia pun tak mampu membunuhnya, ia masih di detak yang sama; rumah yang kau ti...