Lupakanlah aku sebanyak yang kau mampu, dan bila nanti kau membaca kata-kata ini, ingatlah kita pernah berjanji untuk tak saling menyakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Pergimu
PuisiJika kelak kau bertanya, kemana perginya detak yang tak sempurna berwarna? atau di mana makam perasaanku yang terlahir tanpa nama? Aku jawab; langkahnya telah lama patah, usia pun tak mampu membunuhnya, ia masih di detak yang sama; rumah yang kau ti...
.
Lupakanlah aku sebanyak yang kau mampu, dan bila nanti kau membaca kata-kata ini, ingatlah kita pernah berjanji untuk tak saling menyakiti.