Bagian 9

2.2K 92 0
                                    

Cobalah untuk selalu menghargai apapun itu,karena terkadang sesuatu akan jauh terasa berharga saat kita kehilangannya.

***

Lomba persahabatan kedua SMA ini telah selesai, karena lomba diadakan dengan jam yang sama otomatis Sandara tidak bisa melihat Bima bermain basket. Saat ini gadis itu tengah duduk dibangku samping lapangan basket dia menunggu seseorang yang akhir-akhir ini membuat nya merasakan hal aneh pada hatinya.

"Ngapain disini"ucap cowok yang masih menggunakan kaos basket warna merah dengan nomor punggung 15. Keringat yang mengucur di dahinya serta rambut acak-acakan akibat keringat.

Sandara menoleh dengan tersenyum malu"lagi duduk aja,sama nungguin kak Vio"bohongnya

Bima mengangguk-anggukan kepalanya"nih minum"ucap nya dengan memberikan air mineral kepada gadis yang ada didepannya.

"Harusnya aku yang ngasih minum buat kakak"komentar Sandara tanpa mengambil air mineral yang diberikan Bima

"Enggak perlu San,gue bisa beli sendiri"

"Ya udah air mineralnya buat kakak aja,aku kan juga bisa beli sendiri"ucap Sandara disertai senyum yang menampilkan gigi rapih nya.

"Ini gue beli khusus buat lo,masa enggak diterima"jawab Bima sambil duduk disebelah Sandara

Sandara menoleh kepada cowok yang kini terlihat semakin tampan dengan keringat diwajahnya"enggak usah kak,aku enggak haus kok"

"Oke"jawabnya pasrah

Sandara hanya mengangguk dan menghadap kearah lapangan basket yang masih disisi beberapa pemain yang tengah beristirahat.

"Gimana tadi lombanya"tanya Bima

"Lancar,cuma disuruh bikin puisi"

"Lo jago dong bikin puisi nya"tanya Bima lagi

Sandara menggeleng"enggak jago-jago amat kok,biasa aja"

"Bisa dong bikinin puisi buat gue"ucap Bima disertai senyum jailnya

"Boleh,kapan kapan nanti aku buatkan"ucap Sandara dengan senyum manis nya.

"Gue tunggu"ucapnya

Saat mereka tengah asyik mengobrol tiba-tiba ada yang memanggil nya membuat mereka menoleh kearah orang yang memanggil nya.

"Woi Bim , disuruh kumpul depan pintu masuk"ucap Ridho anggota dari ekskul KIR. Kenapa Ridho mengenal Bima karena cowok itu memang sangat terkenal disekolah mungkin karena Bima most wanted di SMA TUNAS BANGSA jadi siapa pun mengenal nya.

"Yuk,udah disuruh kumpul"ucap Bima sambil bangkit dari duduknya

Sandara mengangguk dan berjalan disamping Bima menuju pintu masuk.

Sesampainya dipintu masuk ternyata benar,semua anggota dari ekskul yang mengikuti lomba sudah berkumpul termasuk Dito yang saat ini memandang kearah Bima dan Sandara dengan tatapan tak disukai.

"Hati-hati sama Dito"bisik Bima lirih kepada Sandara

"Memang nya kenapa kak"tanya Sandara penasaran

"Nanti juga lo tau,yang penting jangan terlalu deket sama dia"katanya

Sandara hanya menganggukkan kepalanya, seolah menuruti apa kata Bima yang kini disampingnya.

"Ayo anak-anak segera masuk kedalam bus"ucap pak Rinto lantang

Semua anak-anak dari beberapa ekskul langsung menaiki bus. Termasuk Sandara yang kini tangannya digandeng oleh Bima.

Setelah semuanya masuk kedalam bus, segera bus melaju menuju Jakarta. Mereka pergi pukul satu siang yang kemungkinan akan sampai di Jakarta sore hari bahkan bisa sampai malam dikarenakan kemacetan.

Sandara yang kini menyenderkan kepalanya dikursi penumpang hanya menatap kearah jendela dengan tatapan kosong,entah kenapa ucapan Bima dan Dito seolah memenuhi pikiran nya. Ada apa sebenarnya dengan mereka berdua?

"Kenapa?"tanya Bima yang melihat gadis disebelah nya hanya diam menatap jendela

Sandara menoleh sambil menggelengkan kepala"enggak apa-apa"jawabnya disertai senyum tipis

Bima mengangguk-anggukan kepala"kalo ada apa-apa cerita aja sama gue"ucap nya sambil mengelus pipi Sandara

Sandara hanya mengangguk dan tiba-tiba rasa kantuk menyerang dirinya. "Aku boleh nyender dibahu kakak"tanya Sandara polos

Bima yang mendengar itu hanya tersenyum geli sambil menepuk bahu nya ia berucap"sini,gue siap buat jadi senderan lo kapan pun lo mau"ucap Bima tulus

Tanpa menunggu lama Sandara menyenderkan kepalanya pada bahu milik cowok yang kini dirasa telah mengisi hari-harinya. Dalam hati ia berucap semoga saat ini dan seterusnya akan tetap seperti ini sambil tersenyum senang ia memejamkan matanya dan mulai terlelap dibahu Bima.

**
Jangan lupa vote and comment 😉

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang