Bagian 11

2.2K 74 1
                                    

Bahagia itu sederhana,bila kamu ada disisi ku.

***

Hari ini merupakan hari libur,dimana yang dilakukan Sandara hanya berdiam diri dikamar sambil membaca novel kesayangan nya, ditemani cemilan yang sudah terlebih dahulu diambil dari kulkas. Ibu dan ayahnya sedang pergi menemui rekan kerja ayahnya yang katanya sedang ada di Jakarta.

Drt drt

Sandara menatap ponselnya yang berada disamping dirinya,menyala memperlihatkan nama yang kini membuat harinya penuh warna. Bahagia, itulah yang dirasakan Sandara jika didekat Bima.

Bima_dirgantara
Sibuk gak?

Sandara mengerutkan dahi, mengapa Bima bertanya dirinya sibuk atau tidak dan asumsi Sandara langsung tertuju bahwa Bima akan mengajak dirinya pergi. Okey san, jangan ge'er dulu ucap nya dalam hati.

Sandara_geoff
Enggak,memangnya kenapa kak?

Bima_dirgantara
Kaki lo sehat kan? Bisa jalan kan?

Sandara dibuat bingung dengan pesan yang dikirimkan oleh seniornya. Memangnya kaki nya kenapa? Semalem kan Bima lihat sendiri ia berjalan. Begitulah yang dipikirkan gadis polos itu.

Sandara_geoff
Sehat kak,iya bisa jalan kok.

Dari seberang sana,Bima yang melihat balasan pesan dari Sandara tersenyum karena gadis itu sangat polos, tidak mengerti yang dimaksud dirinya.

Bima_dirgantara
Oke,hari ini kita jalan😜

"Eh,kok"Sandara berucap sendiri. Ia ditambah bingung dengan pesan yang dikirimkan Bima. Langsung saja ia menscroll pesan yang tadi ia kirim.

"Ya ampun,jadi tadi itu jebakan"ucap nya sambil menepuk dahinya.

Langsung saja ia mengetikkan pesan kepada Bima

Sandara_geoff
Dasar kak Bima😐

Bima_dirgantara
10 menit lagi gue sampai, siap-siap sana.

Sandara melotot membaca pesan dari Bima,10 menit lagi Bima sampai. Bahkan dirinya belum mandi, karena hari libur tingkat kemageran Sandara meningkat apalagi dalam hal mandi.

Sandara langsung meloncat dari tempat tidur nya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dengan cepat, karena sebentar lagi Bima akan sampai.

Lima menit, Sandara sudah selesai entah apa yang dilakukan dirinya dikamar mandi hanya dalam waktu 5menit. Tidak apa jika dirinya tidak mandi pun tidak masalah karena memang Sandara sudah cantik.

Segera ia membuka lemari dan memilih baju yang akan dikenakan untuk jalan dengan seniornya. Ia bahkan mengacak-acak isi lemari nya hanya untuk memilih baju yang pas untuk dipakai.

"Ah mana si yang pas"ucap nya kesal

"Ini aja kali ya"kata nya melihat jaket jeans bewarna biru muda kesukaan nya.

"Iya deh ini aja"tambahnya sambil mengambil jaket jeans dengan baju warna putih yang dipadukan dengan jaket jeans nya serta celana levis hitam.

(Seperti ini kira-kira ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Seperti ini kira-kira ya)

Setelah selesai memakai pakaian, Sandara memoleskan bedak bayi pada wajahnya serta lipbalm pada bibirnya sedikit agar tidak terlihat pucat,dan tidak lupa menyemprotkan parfum ketubuhnya. Ia juga mengambil sepatu Vans dan memakai nya. Setelahnya ia mengambil tas selempang yang berada dimeja riasnya kemudian segera turun kebawah.

Tok tok tok

Bertepatan ia turun mendengar suara ketokan pintu yang diyakini itu Bima.
Ia langsung membuka pintu dan menampilkan cowok yang kini hanya memakai kaos berwarna hitam ditambah jaket jeans yang seperti dirinya pakai,hanya saja berbeda warna.

Bima tersenyum melihat siapa wanita yang kini berdiri didepan nya terlihat semakin cantik dengan jaket jeans serta baju berwarna putih yang membalut tubuhnya.

"Kok bisa samaan gini ya"ucapnya

"Eh,"Sandara kaget menyadari dirinya memakai jaket jeans dan cowok yang kini didepannya juga memakai jaket jeans seperti dirinya,hanya berbeda warna.

"Mungkin jodoh"ucapnya sambil terkekeh

Sandara hanya tersenyum malu mendengar Bima mengucapkan 'jodoh' ada yang aneh dalam hatinya, seperti menyukai apa yang dikatakan seniornya.

"Ya udah yuk"ucapnya sambil menggandeng tangan Sandara berjalan kearah motornya.

"Pakai helm ya, takutnya ada polisi nanti"ucapnya sambil memberikan helm kepada Sandara.

Sandara mengangguk menerima helm dan langsung memakai nya.
Setelah memakai helm ia langsung menaiki motor Bima. Dan entah kenapa otomatis ia berpegangan pada Bima sambil memeluk nya.

"Nah gitu dong, pegangan yang bener"ucapnya sambil melihat kaca spion dan melihat wajah Sandara yang tersenyum malu.

Sandara hanya mengangguk, kemudian motor Bima melaju meninggalkan rumah Sandara.

**
Jangan lupa vote and comment 😉

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang