Bagian 13

2.1K 76 0
                                    

Bersamanya, aku bahagia. Karena setiap detik tidak terbuang sia-sia. Aku merasa semesta berada dipihakku

***

Kebahagiaan menyelimuti hati Sandara yang kini berada diboncengan Bima, memeluk cowok yang telah menjadi kekasihnya. Ah, rasanya tak habis pikir baru saja kemarin ia berkenalan dengan seniornya,yang senang menggombali dirinya. Ternyata takdir begitu indah menyatukan dua orang yang bahkan belum lama saling mengenal. Begitulah cinta, kadang datang tiba-tiba tanpa direncanakan. Kepada siapa juga tidak bisa diduga, semuanya datang begitu saja.

Sandara tanpa henti menyunggingkan senyum sembari memeluk erat tubuh cowok yang kini menjadi sebagian dari hatinya. Bahkan pemilik hatinya, mungkin Tuhan mengijinkan Sandara untuk merasakan betapa sederhana nya rasa cinta yang tumbuh dalam hatinya.

Bima yang melihat gadis-Nya tengah senyum senyum dari kaca spion motornya,tanpa sadar ikut menyunggingkan senyum,ia bahagia dan semoga bersama Sandara ia bisa melupakan seseorang dalam masa lalunya.

Diperjalanan pulang mereka berdua ditemani oleh senja yang perlahan tenggelam dan menandakan hari berganti malam.

**
Mereka telah sampai didepan rumah Sandara. Dengan mobil milik ayah Sandara sudah terparkir dirumah nya menandakan ibu dan ayah Sandara sudah dirumah.

"Makasih kak,mau mampir dulu nggak?"tanya Sandara yang kini sudah turun sembari melepas helm dan memberikannya kepada Bima.

"Dulu aja nggak ditawari masuk, sekarang disuruh mampir dulu nih"katanya menggoda Sandara

Sandara tersenyum malu dengan melirik kesamping tidak menatap wajah Bima.

"Aku nggak mampir ya,udah malem soalnya"ucapnya yang kini mengubah kata gue menjadi aku.

Sandara mengangguk"hati-hati kak"

Bima memasang helm serta mengangguk"masuk sana,titip salam buat calon mertua"

Blush

Pipi Sandara berubah kemerahan mendengar ucapan Bima .

Bima yang melihat gadis Nya kini tengah blushing, langsung mengelus pipi mulus Sandara sambil tersenyum ia berucap"aku pulang ya"

Sandara mengangguk dan berjalan masuk membuka gerbang rumahnya dengan terus menatap kearah Bima. Dilihat nya motor Bima telah melaju meninggalkan rumah nya, ia kemudian langsung masuk kerumahnya.

**
Sandara membuka pintu dengan senyuman diwajah cantik nya seraya berjalan menuju ketangga tempat kamarnya ia melihat ibu dan ayahnya tengah duduk diruang tengah.

Marlina dan Herdi menatap aneh kearah putrinya yang kini tengah senyum-senyum sendiri.

"Ayah, ibu"ucapnya sambil mencium tangan kedua orangtuanya.

"Kamu kenapa san,kok senyum-senyum sendiri?"ucap Marlina

Sandara duduk di sofa ruang tengah dengan menghadap ke Herdi dan Marlina.

"Enggak,siapa yang senyum-senyum?"jawabnya sambil menggelengkan kepala.

"Tadi dianter sama Bima?"tanya Herdi

Sandara mengangguk,ia sempat mengirim pesan kepada ibunya bahwa ia pergi bersama Bima.

"Nggak disuruh mampir dulu?"kata Marlina

"Udah Bu,tapi katanya langsung pulang soalnya udah malem"

Marlina dan Herdi menganguk-anggukan kepala

"Ya udah mandi sana,terus makan"kata Marlina

Sandara mengangguk, seraya bangkit dari duduknya dan berjalan menaiki tangga. Sandara menoleh"aku nggak makan deh Bu,tadi udah sama kak Bima"

"Terserah kamu San,"kata Marlina sambil geleng-geleng.

Herdi hanya tersenyum menatap putri nya. "Anak kita sudah besar ya Bu"

Marlina mengangguk"iya mas,udah ngerasain jatuh cinta dia"katanya sambil terkekeh.

Tanpa Sandara bicara kepada orangtuanya pun,Herdi dan Marlina sudah tau putrinya sedang jatuh cinta.

**
BIMA POV '

Setelah memarkirkan motornya digarasi ia langsung masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum Bun,"ucapnya sambil membuka pintu

Sepi, tidak ada jawaban dari Bundanya,ia kemudian menuju dapur untuk bertanya kepada simbok  pembantu dirumahnya

"Mbok,bunda mana?"tanya Bima seraya melepas jaket jeans nya

Mbok Tuti menghentikan mencuci piring nya dan berjalan kearah anak majikan nya"Bunda den Bima dari sore sudah pergi den, katanya ada arisan"

Bertepatan dengan apa yang diucapkan mbok Tuti ponsel Bima menyala terlihat satu notif dari Bundanya

Bundaku
Bunda lagi sama temen-temen bunda Bim, sebentar lagi pulang.

Bima hanya membaca pesan yang dikirimkan oleh bundanya. Kemudian memasukkan ponselnya ke saku celananya.

"Ya udah Bima ke kamar dulu mbok"ucapnya sambil mengambil jaket yang tadi disampirkan dikursi meja makan nya.

"Nggak makan dulu den?"tanya mbok Tuti

Bima menggeleng"tadi udah makan,sama bidadari lagi"jawabnya sambil terkekeh

"Wah den Bima sudah punya pacar ya"

Bima tersenyum"jangan bilang bunda dulu,biar jadi kejutan"ucapnya dan langsung berjalan menaiki tangga.



*

*

 

Bidadari katanya, hem:")

Jangan lupa vote and comment 😉

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang