Bersamamu aku percaya bahwa setelah hujan akan ada pelangi. Seperti halnya setelah kesedihan pasti akan datang kebahagiaan.
***
Bus kini telah sampai di Jakarta tepatnya di SMA TUNAS BANGSA pukul 6 malam. Segera semuanya turun dan mengambil kendaraan mereka yang ditinggal di sekolah.
Sandara turun bersama Bima,
"Gue ngambil motor dulu"ucap Bima disertai anggukan kepala dari Sandara
Sandara kini tengah berdiri menelfon ibunya untuk menjemput,namun sedari tadi tak kunjung mendapat jawaban.
"Ibu kemana si,kok enggak dijawab"kesalnya
Tiba-tiba ada suara motor yang sangat ia kenali. Ya siapa lagi kalau bukan motor milik seniornya.
"Enggak diangkat?"ucap Bima sembari mematikan mesin motornya
Sandara menggeleng"enggak, kayaknya lagi pergi deh sama ayah"
"Ya udah bareng gue aja,yuk"ucapnya
"Memangnya enggak ngrepotin kakak?"kata Sandara tidak enak
Bima tersenyum"enggak lah,sejak kapan lo ngrepotin gue, lagian rumah kita searah San"
Sandara mengangguk-anggukan kepala,
"Ya udah buruan naik"suruh nya
Sandara segera menaiki motor Bima dan berpegangan pada bahu Bima, yang entah sejak kapan cowok itu telah memakai hodie bewarna hitam menutupi kaos basket yang tadi ia pakai.
"Udah?"tanya nya
"Udah kak,ayo jalan"jawab Sandara disertai anggukan
"Enggak pegangan?"
"Ini udah pegangan kok"
Bima menarik tangan Sandara tiba-tiba dan menaruh dibagian depan tubuhnya yang dimana bisa dibilang memeluk nya.
"Eh,"kaget Sandara
Bima tersenyum"gini aja,biar gue seneng"
Sandara hanya tersenyum mendengar ucapan Bima dan ia pun menaruh kepalanya dipunggung tegap cowok yang kini membuat hatinya merasakan hal yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan. Kemudian Bima langsung menjalankan motornya menuju ke rumah cewek yang kini telah membuat hatinya kembali merasakan cinta yang selama ini telah terkubur lama.
**
Mereka telah sampai dirumah milik keluarga Geoffani, ternyata rumah nya sepi karena pembantu rumah tangga mereka sedang pulang kampung karena anaknya menikah."Udah sampai San,masih pengen meluk gue?"goda Bima disertai kekehan nya
Sandara segera melepaskan tangan dan langsung turun dari motor dengan wajah menahan malu.
"Rumah lo sepi kayaknya,ibu sama ayah lo kemana?"tanya Bima sambil melepas helm
Sandara menggeleng"enggak tau kak,telfon aku juga enggak diangkat sama ibu"
"Pembantu lo?"
"Masih pulang kampung"jawabnya
Bima mengangguk-anggukan kepala"mau gue temenin?"
"Enggak usah deh kak,udah malem enggak enak juga sama tetangga"
"Emang lo berani sendirian?"
Sandara mengangguk yakin"aku udah biasa kak, enggak apa-apa kakak pulang aja"
"Ya udah gue pulang ya, kalo ada apa-apa telfon gue"ucapnya sambil memakai helmnya
Sandara mengangguk"hati-hati kak"
Dibalik wajah yang tertutupi helm full face nya Bima tersenyum sembari menganggukan kepala.
"Masuk sana,"suruh Bima
Sandara mengangguk,ia berjalan membuka gerbang rumahnya dan berjalan masuk kedalam dengan tersenyum menatap kearah Bima.
Dilihat nya gadis itu telah masuk kerumahnya Bima segera menjalankan motornya meninggalkan rumah Sandara dengan tersenyum senang.
**
Bima POV"Assalamualaikum Bun"ucap Bima masuk kedalam rumahnya yang kini hanya ditinggali oleh ia dan bundanya Laras.
"Waalaikumsalam,kamu sudah pulang nak"ucap Laras yang tengah menonton tv diruang tengah
"Iya Bun,tadi nganter temen sebentar"ucap nya sambil mencium tangan bundanya. Bima sangat mencintai wanita yang kini sudah berumur tidak muda lagi. Senakal- akalnya Bima,ia tidak pernah mengecewakan hati bundanya. Ia akan menuruti permintaan bundanya meskipun harus mengorbankan kebahagiaan dirinya sendiri.
Karena dalam hidupnya ia hanya mempunyai bunda nya tak akan ada seorang ayah. Sejak perselingkuhan ayah nya dengan sekretaris kerjanya ia sudah memutuskan bahwa ia tak pernah mempunyai ayah. Karena sejak kejadian itu hidup bundanya menjadi berubah,tak ada lagi senyum indah yang dulu ia lihat sewaktu pagi.
Namun bundanya mampu melewati masa menyakitkan itu,ia sekarang telah kembali seperti dulu meskipun Bima tau hatinya tak sepenuhnya bisa terima atas penghianatan dari suaminya.
Oleh karena itu,Bima akan melakukan apapun demi kebahagiaan bundanya.
"Siapa,pacar kamu?"tanya Laras
"Masih temen Bun, enggak tau nanti"jawabnya sambil terkekeh
"Dasar kamu,ya sudah mandi dulu terus makan,bunda udah siapin"
"Oke bun, Bima keatas dulu"jawabnya sembari berjalan ke kamarnya.
Laras menatap putranya yang kini tumbuh dewasa, wajah tampan nya sangat mirip dengan suami yang telah mengkhianati dirinya. Ia berjanji akan menjadi yang terbaik untuk anaknya.
**
Jangan lupa vote and comment 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR
Teen Fiction[ follow dulu sebelum baca ] Kisah tentang Bima Dirgantara, most wanted disekolah nya dengan masa lalu yang belum sepenuhnya ia lupakan. Dan, Sandara Geoffani, cewek polos yang tidak sengaja ditaksir oleh Bima yang juga menjadi senior disekolahnya...