Bagian 3

3.4K 131 2
                                    

Bel istirahat SMA TUNAS BANGSA berbunyi seluruh siswa bergegas menuju kantin untuk mengisi perut mereka atau sekedar ingin cuci mata karena senior senior nya yang mungkin cantik cantik dan ganteng ganteng pastinya. Termasuk kelima cewek yang sekarang berjalan kearah kantin. Yap siapa lagi kalau bukan Sandara,Feby,Adela , Michel dan Oliv.

Tapi kalian harus ingat diantara kelima cewek tersebut hanya Sandara yang anti dengan senior karena memang Sandara itu terlalu cuek sama lingkungan sekitar kecuali keempat sahabat nya.

"Sandara"panggil cewek dari belakang

Yang mempunyai nama otomatis menengok kebelakang. Sandara berhenti menunggu Intan teman ekskul jurnalis nya menghampiri.

"Ada apa tan?"tanya Sandara

"Disuruh kumpul ke aula,ada pembahasan buat lomba jurnal"jawab Intan

Sandara mengerutkan dahi"lomba? Kok aku enggak tau ya?"

"Iya soalnya ini dadakan cuma lomba persahabatan gitu si sama SMA BINA BANGSA"

Sandara mengangguk mengerti"semua ekskul kah?"tanya nya lagi

Intan mengangguk"ya udah lo jangan lupa ke aula udah ditunggin,gue duluan"

"Lomba persahabatan?kok gue enggak tau ya dadakan banget"ucap Adela disertai anggukan dari keempat temannya

"Aku juga baru tau,ya udah aku ke aula dulu ya"ucap Sandara

"Oke deh hati hati San pasti disana ada kak Bima diakan kapten ekskul basket"ucap Oliv sambil terkekeh

Adela menganggukkan kepala seolah menyetujui yang dikatakan Oliv"bener tuh ati ati lo San , nanti digombalin"

"Apaan si kalian udah ah,aku duluan"jawab Sandara dan langsung berjalan ke aula.

**
Sampai diaula tenyata disana sudah banyak orang terutama anak-anak yang tergabung dari masing-masing ekskul. Sandara juga melihat Dito seniornya yang merupakan ketua diekskul jurnalis nya. Kenapa Sandra memilih ikut kedalam ekstrakurikuler jurnalis karena memang ia sangat menyukai apapun yang berbau tulis menulis.

"Hai"sapa cowok yang sekarang berdiri disamping Sandara

Sandara menengok ternyata seniornya Bima. Tanpa membalas sapaan dari seniornya Sandara berjalan masuk ke aula dan duduk dibangku samping Intan.

Bima menggelengkan kepala, ternyata benar Sandara berbeda dari keempat sahabat nya serta cewek cewek yang pernah ia pacari.

Dan tekat untuk meluluhkan hati Sandara semakin ada dalam diri Bima. Ia juga semakin dibuat penasaran dengan sifat yang dimiliki Sandara.

Bima kini berjalan kearah dimana Sandara duduk untungnya ada bangku kosong disebelah Sandara. Ia pun memutuskan duduk disamping Sandara tidak peduli dengan beberapa anggota ekskul jurnalis yang menatap aneh kearahnya.  'kak Bima kan? Dia kan kapten basket kok gabung di ekskul jurnalis?'

"Sombong banget sapaan gue enggak dibales"ucap Bima yang kini mendudukkan bokongnya dibangku samping Sandara

Sandara terkejut melihat seniornya kini dengan pede nya duduk disampingnya yang dimana barisan  bangku yang ia duduki hanya diisi oleh anggota ekskul jurnalis.

SENIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang