Matahari bersinar terang menyinari bumi, burung-burung berkicauan menari-nari di pepohonan,udara pagi begitu menyegarkan, tua muda berlalu lalang melaksanakan rutinitasnya sehari-hari begitu pun dengan seorang gadis cantik yang tersenyum sambil memandangi indahnya langit di pagi hari yang juga bersiap untuk memulai aktifitasnya sehari-hari.
Namanya Im nayeon 24 tahun, seorang gadis yatim piatu yang tinggal di sebuah desa di pulau jeju, ia hidup bersama neneknya dan adik laki-lakinya, setiap hari ia harus membantu neneknya berjualan ikan di pasar.
Dengan menggunakan sepeda tua ia mengayuhnya meyusuri pantai.
"Jaehyun"nayeon berteriak memanggil adik laki-lakinya yang sedang mengumpulkan ikan dari para nelayan.
"Noona,kau tiba"ucap adik laki-lakinya.
"Kau sudah mengumpulkannya,cepatlah hari sudah semakin siang"dengan cekatan nayeon meletakkan ikan-ikan segar di kotak yang sudah berisi dengan es batu.
Gadis itu kembali mengayuh sepedanya ke pasar sambil membawa sekotak ikan segar untuk di jual. Sama halnya dengan nayeon, adiknya jaehyun juga bekerja sebagai pedagang ikan namun terkadang ia juga ikut memancing dengan para nelayan.
Nayeon memarkirkan sepedanya dan berlanjut dengan menyusun tumpukan-tumpukan ikan-ikan segar di atas meja, ia menggunakan celemek lusuh dan sarung tangan karet tak lupa pula ia mengikat rambutnya.
"Nayeon"pria tua memanggilnya."kau sangat rajin dan cekatan,suami masa depanmu akan sangat bangga kepadamu"tertaaa sambil sesekali menggoda nayeon.
"Paman, aku tidak berfikir untuk segera menikah dalam waktu dekat"jawab nayeon sambil menuangkan air di dalam ember.
"Ha..ha..ha..kau tahu sudah ada puluhan pria yang menyukaimu"ucap pria tersebut.
"Aku akan memikirkannya saat aku bertemu pria yang lebih tampan dari paman"ia tertawa melihat pria tua itu menunjukkan ekspresi lucunya.
.
.
.Di tengah kota seoul seorang pria mengenakan setelan jas sedang mengajar para mahasiswanya di salah satu universitas terkenal. Yoo jeongyeon 27 tahun adalah nama pria tersebut, ia merupakan seorang profesor di ONCE university yang berasal dari keluarga baik-baik dan terpelajar. Ia terkenal tampan dan pintar dan semua orang menyukainya karena ia begitu ramah dan bersahabat kepada siapa pun
"Tuan yoo"seorang mahasiswi menghampirinya.
"Ya nona somi"menghadap gadis tersebut dan menatapnya dengan hangat.
"Ayahku ingin bertemu denganmu...hemm..hanya untuk makan malam"gadis itu mengatakannya dengan malu-malu.
"Maaf somi-shii aku pikir aku tidak bisa"jeongyeon merasa sedih namun ia harus menolaknya demi menghindari rumor-rumor palsu.
"Tidak masalah tuan..sampai jumpa"gadis itu berlari dan menutup wajahnya dengan kedua tanganya karena malu.
Jeongyeon menggelengkan kepalanya karena tak menyangka dirinya akan terjebak dengan para mahasiswi bahkan dosen wanita. Somi adalah gadis kelima yang mengajaknya untuk keluar.
Jeongyeon menuju mobilnya untuk pulang ke rumahnya. Di perjalanan ia membeli bahan-bahan makanan untuk di masak dirumah. Jeongyeon tiba di rumahnya dan langsung bergegas menuju dapur dan meletakkan barang yang ia beli lalu menyusunnya dengan rapi di kulkas.
Jeongyeon tinggal sendiri di rumah,ke dua orang tuanya tinggal di inggris dan mengelola restaurant keluarga mereka disana, terkadang temannya datang untuk menumpang tidur atau meminta makanan.
"Hyung"seorang pria berlari menuju jeongyeon.
"Hi chae...kau disini"pria kecil berlesung pipi mendekat untuk meraih kantong belanjaan jeongyeon dan memeriksa apa yang dibelinya.
"Kau lapar?biarkan aku memasak"jeongyeon menghidupkan kompor dan meletakkan pan.
"Wah...aku merasa beruntung memiliki hyung sepertimu"
"Hentikan menunjukkan wajah imutmu chae"pria tersebut berkata sambil memasak makanannya.
Jeongyeon menyelesaikan tugasnya dan mulai memakan masakannya bersama chaeyoung, chaeyoung tak pernah berhenti memuji rasa masakan jeongyeon.
"Hyung..sekolah kita mengadakan pesta reuni akbar"ucap chaeyoung.
"Benarkah?ini akan menyenangkan,kapan dan dimana?"balas jeongyeon sambil menyisip kopinya.
"Lusa di jeju"sahut chaeyoung...kau harus pergi...tidak kita berdua harus pergi"tambahnya.
"Kau tau chae,aku sibuk mengajar di kampus"
"Ayolah hyung,apa kau tidak merindukan teman-teman lamamu.ini hanya akan mengambil dua hari disana"merengek kepada jeongyeon.
"Ok ..ok tapi hanya dua hari"
.
.
.Nayeon sedang memijat punggung neneknya. Neneknya sudah tua dan rentah tubuhnya mudah sekali lelah meskipun tanpa melakukan kegiatan yang berat.
"Apakah ini sakit?"memijatnya perlahan.
"Sudah..sudah..ini sudah enakan"ujar neneknya yang memegang lengan nayeon.
"Jangan bekerja berlebihan.tinggal lah dirumah.biar aku dan jaehyun yang bekerja"nayeon memperingati neneknya.
"Aku akan lebih sakit jika aku tidak bekerja"sahut neneknya dengan suara gemetar.
"Nenek.ini adalah waktunya untuk kami membalas budi...jadi sebaiknya kau beristirahat"jelas nayeon.
Nayeon duduk menghadap langit yang dihiasi dengan bintang-bintang bersinar terang. Adiknya datang menghampiri nayeon dan duduk di sebelahnya.
"Noona"jaehyun menatap mata gadis itu.
"Ehm?"nayeon memutar kepalanya menghadap adiknya.
"Aku akan pergi berlayar selama 2 hari...apa kau keberatan?"
"Kapan kau pergi?"
"Lusa"jawab jaehyun yang memandang neneknya.
"Pergilah"seru nayeon dengan senyuman hangat di wajahnya.
"Terima kasih noona"jaehyun dan memeluk tubuh kakaknya dan mencium pipinya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME (2yeon) (COMPLETED)
FanfictionSeorang pria terpelajar yang menghancurkan hidup seorang gadis miskin hingga membuatnya menanggung malu. Mampukah gadis itu memaafkan sang pria.Nantikanlah. Beautiful cover from @aricdel