bab 9

4.2K 360 7
                                    

Nayeon duduk di sofa sambil menggenggam erat tangannya, jaehyun datang mendekati nayeon dan menatapnya kasihan.

"Noona,,maafkan aku tidak mampu membuatnya lebih lama di penjara"ucap jaehyun sambil membelai pipi nayeon.

"Hmm"tersenyum dan menggenggang tangan jaehyun"setidaknya kita sudah mencoba.

"Noona,aku akan berusaha membuat pria itu menyingkir dari hadapanmu"ujar jaehyun mencoba menenangkan kakaknya.

Nayeon mengangguk dengan senyum yang dipaksakan.

.

.

Jaehyun keluar untuk menjemput neneknya di pasar. Karena tuntutan ekonomi jaehyun dan neneknya harus terus bekerja meskipun mereka selalu mendapatkan cemoohan dari orang lain.

Jaehyun tiba di pasar namun ia dikejutkan oleh keributan yang terjadi disana.

"Kau menjual ikan busuk padaku, hah. Jawab aku"pekik pembeli tersebut dengan membentak.

" tidak nyonya, aku tidak pernah menjual ikan busuk, kau bisa lihat ikan yang aku jual sekarang semuanya masih segar"balas seorang wanita yang tak lain adalah nenek nayeon.

"Eleh..kau penipu, berikan uangku, aku tidak mau membelinya"tuduh pembeli sambil melemparkan sekantung ikan dengan kasar.

"Maaf nyonya aku tidak bisa mengembalikannya"ujar nenek nayeon sambil menggenggam uang si pembeli.

"Berikan itu wanita tua"menarik tangan nenek nayeon dengan sangat kasar dan kuat.

Jaehyun yang mengetahui neneknya sedang di perlakukan kasar berlari menghampirinya untuk membantu.

"Hentikan,apa yang kau lakukan pada nenekku"teriak jaehyun.

"Ia mencoba untuk mencurangi pembeli,dasar penipu"timpal pembeli wanita tersebut dengan raut wajah kesal.

"Jangan katakan nenekku penipu ia tidak akan melakukannya"ujar jaehyun sambil menenangkan neneknya yang menangis.

Seorang pria paruh baya yang di ketahui sebagai suami wanita pembeli tersebut datang menghampiri mereka.

"Hei..mengapa kau membentak wanita"ucap pria tersebut.

"Ia memaki nenekku"menunjuk wanita tersebut sambil menahan amarahnya.

"Ia pantas mendapatkannya,ia menipu istriku, dasar kalian penipu, keluarga penipu"teriak pria tersebut yang bisa didengar oleh banyak orang.

"Kau..jaga ucapanmu"jerit jaehyun yang menahan amarahnya.

"Kenapa, kau mau apa?"ucapnya menantang.

Jaehyun yang tidak bisa lagi menahan amarahnya langsung memukuli wajah pria tersebut, mereka pun bertengkar dengan hebat membuat keributan semakin besar tanpa sadar jaehyun mengambil sebuah pisau lalu menusuk perut pria tersebut.

Wanita pembeli itu pun menjerit histeris melihat suaminya yang bersimbah darah. Jaehyun tersadar dan langsung mejatuhkan pisau yang ia pegang. Petugas polisi pun akhirnya datang dan menangkap jaehyun, pria tersebut terluka cukup parah.

.
.
.

Jeongyeon sedari tadi menatap keindahan laut, dia duduk di bibir pantai, sambil menghela napasnya,air matanya tanpa ia sadari menetes di pipinya. Penyesalan, itulah yang ia rasakan saat ini.

"Nayeon-ah, aku akan membuatmu memaafkanku"ucapnya lirih.

Jeongyeon lalu mengambil ponselnya dan menelpon keluarganya di luar negri, ia memberanikan diri untuk mengatakan semua hal yang terjadi, keluarganya marah besar padanya namun mereka tidak bisa melakukan apapun selain meminta untuk jeongyeon bertanggung jawab pada nayeon. Jeongyeon berjanji pada kedua orang tuanya bahwa ia akan melakukan apapun untuk membuat nayeon memaafkannya.

.
.
.

Nayeon datang ke kantor polisi bersama dengan jihyo dimana polisi menjebloskan jaehyun ke penjara.

"Noona maafkan aku"seru jaehyun menangis kepada kakaknya.

"Tenanglah jaehyun"ujar nayeon dengan penuh perhatian).

Nayeon duduk dihadapan polisi untuk bertanya tentang kasus jaehyun.

"Maaf tuan,tolong bebaskan adik saya,ia tidak sengaja melakukannya"ucap nayeon

"Nona Im, dia hampir membunuh orang bagaimana kami bisa membebaskannya"jawab petugas polisi.

"Apakah ada cara untuk membebaskannya"tambah jihyo.

"Jika keluarga korban mau memaafkan dan mencabut laporan,mungkin jaehyun akan bebas"ucap petugas polisi tersebut.

Jihyo memegangi tangan nayeon yang gemetar karena menangis.

"Mengapa hidup ku seperti ini jihyo, mengapa cobaan selalu datang bertubi-tubi"tutur nayeon sambil menangis.

"hus tenanglah,jangan terlalu banyak berpikir seperti itu,kau harus tenang,ingat bayi mu"timpal jihyo yang sedang menahan air matanya untuk tidak terjatuh.

Jihyo membawa pulang nayeon karena nayeon terlihat sangat kelelahan dan pucat, ini tidak baik untuknya dan bayi yang ia kandung.

.
.
.

Jeongyeon menutup matanya sambil menghela napas panjang, ia menyisip kopinya sambil menghirup udara segar di balkon kamarnya.

Suho telah kembali ke seoul untuk menyelesaikan pekerjaan nya tapi ia berjanji akan kembali lagi untuk membantu jeongyeon.

Hanya ada chaeyoung yang selalu menemaninya kemanapun ia pergi seperti puppy yang mengikuti tuannya.

"Apa yang sedang kau pikirkan hyung"tanya chaeyoung.

"Kau tau apa yang kupikirkan"jawab jeongyeong dengan suara paraunya.

"Hyung,kau tidak boleh terus seperti ini, kau harus meneruskan hidup,kau memiliki pekerjaan yang harus kau selesaikan di seoul"ujar chaeyoung.

"Tapi aku tidak bisa meninggalkan nayeon yang terpuruk"

"Aku akan tinggal disini dan mengamatinya, sementara kau kembali ke seoul"

"Aku tidak bisa" jeongyeon kali ini hampir menangis.

"Ayolah hyung kau harus terus bekerja, kau perlu uang untuk menafkahi nayeon dan calon anakmu"

"Kau benar chae.."

"Kembali ke seoul besok"suruh chaeyoung.

Jeongyeon tersenyum pada sahabatnya, ia setuju untuk kembali ke seoul dan bekerja lagi sementara chaeyoung juga berjanji akan terus mengamati nayeon dan keluarganya lalu melaporkan segala informasi yang ada pada jeongyeon.

Jeongyeon senang memiliki chaeyeong disisinya meskipun terkadang ia sebal dengannya namun chaeyeong adalah satu-satunya orang yang sangat ia pecayai.


T

bc

FORGIVE ME (2yeon) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang