bab 17

5.7K 395 6
                                    

Dua hari kemudian.

Nayeon sedang menunggu  jeongyeon pulang bekerja di ruang tivi rumah mereka. Dia sudah memasakkan makanan untuk jeongyeon. Nayeon dengan sabar menunggu sang suami pulang.

Mereka berdua tidak melaksanakan bulan madu karena jeongyeon harus bekerja sebab sudah terlalu lama ia mangkir. Namun jeongyeon berjanji pada nayeon dia akan membawanya berbulan madu ketika memiliki waktu luang.

Kedua orang tua jeongyeon sudah kembali ke london sementara yeri menetap agak lama. Jihyo juga sudah kembali ke jeju setelah acara selesai.

Ceklek..

Terdengar suara pintu terbuka yang menunjukkan sosok pria dibaliknya dengan wajah lesu dan berjalan gontai. Nayeon dengan cepat menghampirinya dan mengambil tas yang jeongyeon bawa.

Meskipun tubuhnya sangat lemas dan lelah, jeongyeon tetap tersenyum saat melihat mata indah milik nayeon.

"Nayeon-shii..aku menyuruhmu untuk jangan menungguku"ucap jeongyeon lemah.

"Aku hanya melakukan tugasku sebagai istri"balas nayeon sembari tersenyum.

Wajah menenangkan itu membuat hati jeongyeon merasa sejuk. Memang benar, selama menikah nayeon selalu mencoba untuk menjadi istri terbaik, memasakannya makanan, menyiapkannya baju dan lain sebagainya.

"Kau terlihat sangat lelah..mandilah terlebih dahulu setelah itu makan"pinta nayeon.

Jeongyeon lalu mengangguk dan pergi ke kamarnya diikuti nayeon yang menyiapkannya pakaian dan meletakkannya di atas ranjang.

.

.

Setelah selesai mandi jeongyeon melangkahkan kakinya menuju ruang makan dimana nayeon sudah menunggunya.

"Wah..terlihat sangat lezat"ucap jeongyeon yang menghirup aroma masakan nayeon.

Jeongyeon menikmati setiap gigitan,senyuman selalu terukir dibibirnya saat mencicipi masakan nayeon.

"Nayeon-shii..kau tidak makan?"tanya jeongyeon.

"Aku sudah.."jawab nayeon.

"Makanlah lagi."jeongyeon mengambil piring lalu meletakkan nasi di depan nayeon.

"Aku tidak berselera"nayeon menggelengkan kepalanya sambil mendorong piring menjauh darinya.

"Hmm..apakah kau ingin makan yang lain?..katakan padaku."tanya jeongyeon lagi sambil mengunyah makanannya.

"Tidak ada"jawab nayeon pelan sembari menatap jeongyeon menyantap makanannya.

"Ayolah katakan..ku dengar dari orang lain...wanita hamil muda biasanya menginginkan banyak hal pada suaminya"ujar jeongyeon.

"Tapi aku tidak menginginkan apapun"ucap nayeon datar.

" nayeon-shii..Katakan saja jika kau menginginkan sesuatu hmm...aku akan melakukannya dengan senang hati"ujar jeongyeon seraya meneguk minumannya dan dijawab anggukan oleh nayeon.

"Baik..tapi kau jangan menyesal nanti"sahut nayeon sambil melipat tangannya.

"Tentu saja tidak nayeon-shii"jeongyeon tersenyum dengan mulut penuh makanan.

"Bisakah kau tidak meletakkan shii diujung namaku?"pinta nayeon yang membuat jeongyeon mengalihkan perhatiannya dari makanan.

"Hmm.."

"Aku istrimu bukan orang lain"tambah nayeon penuh penekanan.

Jeongyeon menatap nayeon lalu tak lama ia tersenyum dan mengagguk sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

FORGIVE ME (2yeon) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang