Ceklek....
Keheningan terpecah saat mendengar bunyi pintu terbuka. Tampaklah sesosok pria yang berdiri dari balik pintu.
Nayeon langsung membuang tatapannya, tidak ingin melihat pria yang tak lain adalah jeongyeon.
"Ow..hyung"panggil jaehyun yang tersenyum pada jeongyeon.
"Ini.."memberikan sekantung makanan"kau pasti belum sarapan kan"
"Terima kasih hyung"ucap jaehyun sambil memeriksa isi kantong yang jeongyeon bawa.
"Jaehyun-ah bisakah kau tinggalkan kami sebentar"pinta jeongyeon yang sedang menatap nayeon.
Jaehyun menatap jeongyeon sebentar lalu menoleh ke nayeon.
"Ok hyung"sahut jaehyun seraya mengangguk.
Jaehyun pun meninggalkan kamar nayeon menyisahkan jeongyeon dan nayeon disana. Jeongyeon mulai merasa canggung namun ia coba untuk memecahkannya.
"Hai.."mendekati nayeon dan duduk didekat ranjangnya.
Nayeon masih tak bergeming,ia menatap jauh keluar jendela kaca. Jeongyeon membuka sebuah box yang berisi bubur.
"Kau belum makan kan?ini makanlah..aku membuatkannya tadi..maaf jika rasanya tidak lezat"ucap jeongyeon sembari memberikannya ke hadapan nayeon.
Nayeon hanya diam, tak menghiraukan jeongyeon yang mencoba untuk berbicara padanya.
"Nayeon-shii..aku sadar kau masih marah padaku, tapi ku mohon..makanlah dulu..kau harus menjaga kesehatanmu"ucap jeongyeon yang terus menyodorkan semangkuk bubur.
Nayeon tetap diam membuat jeongyeon sedikit frustasi.
"Nayeon-shii..tolong..beri aku sedikit kesempatan untuk memperbaiki segalanya.aku tidak akan memaksamu untuk segera memaafkanku..hanya beri aku waktu"pinta jeongyeon yang menatap nayeon dengan penuh harap.
"Nayeon-shii"
Jeongyeon berlutut tepat di hadapan nayeon, ia menundukkan kepalanya sambil meletakkan kedua tangannya di paha.
Nayeon sedikit terkejut dengan tindakan jeongyeon, ia memejamkan matanya erat.
"Nayeon-shii...tolong..aku akan bertanggung jawab...aku akan menikahimu..tolong terima aku."seru jeongyeon dengan suara parau.
Nayeon mulai goyah saat mendengar isakan. Ia bingung bagaimana harus bertindak, memberikan kesempatan atau tidak. Hatinya masih terlalu sakit.
"Mengapa kau lakukan semua ini"ucap nayeon dingin yang tiba-tiba bersuara.
"Hmm"jeongyeon mendongakkan kepalanya untuk menatap nayeon langsung.
Kedua mata mereka saling bertemu. Nayeon bisa melihat mata jeongyeon yang sudah berair dan jeongyeon dapat melihat tatapan dingin nayeon padanya.
"Kau bisa saja pergi tanpa kembali kan?..dan mengharap maaf dariku"tanya nayeon.
"Aku memang bajingan yang melakukan itu padamu,tapi aku juga merasakan kepedihan yang kau rasakan,hatiku sakit saat mengingat kejadian itu"ujar jeongyeon.
Nayeon kembali memalingkan wajahnya, ia berfikir mungkin jeongyeon orang yang baik, ia hanya manusia biasa yang mungkin khilaf. Jika dia pria buruk tidak mungkin dia rela melakukan semua ini, dia bisa saja melupakan dan meninggalkannya menderita seumur hidup.
Hati nayeon mulai mencair, jeongyeon benar ia harus memberikannya kesempatan. Nayeon diam hampir setengah jam.
"Ok..."ucap nayeon tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME (2yeon) (COMPLETED)
FanfictionSeorang pria terpelajar yang menghancurkan hidup seorang gadis miskin hingga membuatnya menanggung malu. Mampukah gadis itu memaafkan sang pria.Nantikanlah. Beautiful cover from @aricdel