bab 8

4.3K 374 13
                                    

Nayeon duduk di lantai sambil memeluk neneknya dan menangis dengan keras, jaehyun berjalan mondar-mandir sambil memukul sesuatu yang ada di hadapannya.

Chayoung kembali setelah membawa jeongyeon ke dalam mobil.

"Mau apa lagi kau datang?"jaehyun berkata dengan geram.

"Maaf tapi aku hanya ingin mengatakan pada kalian bahwa hyung sangat menyesal dan dia ingin menebus segala kesalahannya,tolong berikan dia kesempatan"pinta chaeyoung.

"Maaf..? kau bilang maaf..,apa kau tau yang dia lakukan kepadaku, ia menghancurkanku, ia menyakitiku, menyentuhku. Apakah kau tahu bagaimana sakit dan menderitanya aku,keluargaku."nayeon berteriak dengan mata berair pada chaeyoung.

Chaeyoung merasa pedih melihat gadis itu, ia lalu keluar menuju mobil dan dengan cepat berkendara ke rumah sakit.

"Noona ayo kita lapor polisi"ajak jaehyun yang menggenggam tangan nayeon.

"Aku lelah jaehyun, biarkan aku istirahat" ujar nayeon lemah dan berjalan kembali ke kamarnya.

"Kita bisa melaporkannya besok jaehyun"timpal neneknya menenangkan sang adik.

.
.
.

"Hyung...minum obatmu"suruh chaeyoung sambil memberikan pil untuk diminum.

"Aku baik-baik saja chaeyoung"jeongyeon tersenyum pahit.

"Istirahat lah"chaeyoung meninggalkan jeongyeon di kamar.

.
.
.

Jaehyun memanggil jihyo untuk menemani nayeon. Nayeon saat ini sudah lebih tenang karena jihyo yang terus berada disisinya.

"Jihyo-ah"panggil nayeon lemah.

"Ehm...tidurlah"jihyo berkata sambil menusap rambut nayeon yang membaringkan kepalnya di pangkuan jihyo.

"Dia datang jihyo-ah.pria itu datang"nayeon berkata secara lemah dengan nada penuh kesedihan.

"Hush..pikirkan saja dirimu dan kandunganmu"

"He..kau benar aku sedang hamil"tersenyum dengan paksa.

"Sudah..sudah..tidur.kita akan pikirkan lagi besok"menepuk kepala nayeon.

Keesokan hari

Nayeon sedang mencuci piring saat sebuah ketukan terdengar dari luar. Ia mengeringkan tangannya lalu bergegas menuju pintu.

"Kau..."nayeon mencoba menutup pintu namun dengan cepat jeongyeon mencegahnya dengan meletakkan kaki kanannya di pintu.

"Tolong biarkan aku masuk dan menjelaskannya padamu"ucap jeonyeon lirih.

"Kau tidak di terima di rumah ini,manusia hina sepertimu"nayeon berkata dengan ekspresi geram.

"Berikan aku kesempatan untuk memperbaikinya nayeon-shi" jeongyeon mengucapkannya dengan mata yang mulai berair.

"Kesempatan..kesempatan kau bilang..kau bahkan tidak memberikan kesempatan bagiku untuk berhenti menangis pada saat kau melukaiku"

"Aku akan melakukan apa saja"tawar jeongyeon dengan suara bergetar.

"Kalau begitu matilah"nayeon memaksa mendorong pintu tertutup lalu menguncinya.

Jeongyeon tidak bergeming dan ia terus menunggu untuk nayeon dan keluarganya mau membuka pintu hati mereka untuk memaafkannya.

.
.
.

Jaehyun pergi ke kantor polisi untuk melaporkan perihal jeongyeon dan kakanya. Polisi menangkap jeongyeon dan membawanya ke sel tahanan.

FORGIVE ME (2yeon) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang