Jaehyun kembali dari cafetaria rumah sakit, jeongyeon yang menyuruhnya untuk membeli beberapa makanan untuk mereka dan nayeon.
"Hyung..."ucap jaehyun sembari memberikan kantongan plastik pada jeongyeon.
"Terima kasih..ayo masuk dan makan di dalam"pinta jeongyeon.
Ketiganya pun kembali masuk ke dalam kamar nayeon.
"Ayo makan dulu"ajak jeongyeon pada nayeon yang sedang menimang bayinya.
Nayeon meletakkan bayi mereka disampingnya.
"Aku membelikanmu bubur"jeongyeon meletakkannya di wadah."aaaa..." menyuapkan sesendok bubur pada istrinya.
Nayeon melebarkan mulutnya dengan senang hati dan mengunyahnya perlahan.
Dia merasa sangat bersyukur memiliki jeongyeon disisinya. Jika dulu ia mengikuti keegoisannya mungkin saja saat ini ia hanya akan melahirkan dan merawat putrinya seorang diri dan menderita seumur hidup.
"Ayo makan lagi.."suruh jeongyeon yang terus menyuapi nayeon.
"Hmm..aku sudah kenyang..oppa juga harus makan"rengek nayeon.
"Aku akan makan nanti..sekarang kau dulu hmm"sahutnya.
"Berikan padaku..aku akan makan sendiri.."nayeon mengambil wadah bubur dari tangan jeongyeon.
"Sayang..biarkan aku menyuapimu hmm"balas jeongyeon.
"Oppa..kau makanlah..kau juga pasti sangat lapar"tambah nayeon.
Harus diakui perut jeongyeon memang sudah sedari tadi minta diisi, namun jeongyeon tidak tega membiarkan nayeon melayani dirinya sendiri.
"Baik..aku akan makan setelah kau menghabiskan makananmu"ucap jeongyeon.
Nayeon mau ngak mau terpaksa harus cepat menghabiskan bubur yang terletak di pangkuannya.
Jeongyeon terus memandangi nayeon yang sedang menyantap makanannya dengan tenang.
"Jangan menatapku seperti itu"nayeon merasa malu ditatap oleh jeongyeon tanpa berkedip.
"Kau sangat cantik"
"Dasar pembohong"balas nayeon dengan memutar matanya.
"Aku tidak bohong"elaknya.
"Tentu saja itu bohong..aku seorang wanita yang sudah melahirkan,tubuhku melar..apa oppa tidak bisa melihatnya"ujar nayeon.
"Ha..ha..ha..Aku mencintaimu dengan apapun keadaanmu"
Wajah nayeon berubah menjadi merah seperti tomat. Dia sangat malu.
"Berhenti menggombal."sahut nayeon yang tersenyum malu-malu.
Jeongyeon terkekeh.."iya..iya..Ayo habiskan dulu makananmu"ucapnya.
Jeongyeon mengalihkan perhatiannya pada malaikat kecil yang sedang tertidur dengan pulas disampingnya. Dia terus membelai pipi lembut putrinya.
"Lihatlah..hidungnya sepertimu"
Ucap nayeon yang memperhatikan hidung mancung milik putri mereka."Tentu dia putriku..harus cantik seperti ayahnya yang tampan ini"sahut jeongyeon dengan percaya diri yang mampu membuat nayeon memutar matanya malas.. "bibirnya sepertimu".timpah jeongyeon.
"Hyung..kau sudah menyiapkan nama untuknya?"chaeyoung menginterupt keduanya.
"Oh iya benar juga??.sayang...apa kau sudah menyiapkan nama untuk putri kita?"tanya jeongyeon.
"Aku ikut oppa saja"jawab nayeon.
"Hmm...kalau kau tidak keberatan aku ingin menamainya Areum, Yoo Areum"ungkap jeongyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME (2yeon) (COMPLETED)
FanfictionSeorang pria terpelajar yang menghancurkan hidup seorang gadis miskin hingga membuatnya menanggung malu. Mampukah gadis itu memaafkan sang pria.Nantikanlah. Beautiful cover from @aricdel