Tolong beri kritik dan sarang supaya saya bisa memperbaiki kesalahan pada cerita ini!✌✌
SELAMAT MEMBACA MANTEMAN!
****
Faiz berjalan menyusuri koridor yang mengarah ke kelasnya. Ia menenteng tas ransel di tangannya yang sebelah kiri. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi pagi yang membuat hatinya merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Flashback on....
Jam lima lewat lima belas menit. Faiz menggeliat ketika merasakan pinggangnya seperti ada yang melingkari. Ketika ia membuka matanya perlahan, ia terkejut tapi juga tersenyum saat melihat tangan Nindi melingkar di pinggang. Faiz tidak melepaskannya, malah ia juga balas melingkarkan tangannya di pinggang Nindi.
Ia tersenyum sambil menatap setiap sudut wajah Nindi. Entah mengapa ia merasa nyaman setiap berada di pelukan cewek itu.
"Nin kok gue gini yah? Suka banget ketika dipeluk lo. Rasanya nyaman aja gitu," ucap Faiz sambil menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga Nindi.
Sepertinya Faiz mulai ada rasa yang tumbuh untuk Nindi. "Dan gue rasa kita klop Nin, lo dengan kemampuan yang bisa mendengarkan detak jantung dan gue yang punya kelainan pada jantung. Hahahaha lucu ya kita sering dipertemukan ketika gue sedang ketakutan." lanjut Faiz.
Tiba-tiba Nindi menggeliat ketika ia mendengar suara seseorang yang di kenalnya. Ia mengerjakan matanya yang masih sedikit kaku untuk dibuka dan ketika ia sudah sadar sepenuhnya...
"Gimana enak tidurnya tuan putri?" Goda Faiz ketika ia melihat mata Nindi sudah terbuka.
Seketika mata Nindi langsung melotot dan tersadar seratus persen. "ASTAGA FAIZ LO NGAPAIN DI SINI? PELUK-PELUK GUE LAGI!" teriak Nindi karena terlalu kaget ketika melihat Faiz. Tapi ia tak melepaskan pelukannya.
"Kok gue bisa ada di rumah lo sih? Pake acara tidur sambil pelukan sama lo lagi aduhh!! Apa kata Tante Rika kalo dia liat kita Fa!" Nindi kalut sendiri. Tapi masih memeluk Faiz.
"Hey! Siapa yang pake acara meluk gue? Terus tertidur ketika masih meluk gue?"
"Gue sih... tapi gue gak peduli Fa! Yang gue peduliin sekarang tuh bagaimana kalo Tante Rika udah liat kita pelukan Fa! Kan malu gue!!!!"
"Gak usah malu! Mungkin Tante Rika semalam udah liat kita secara kan gue tidur baru jam setengah sembilan dan mungkin lo tidur tidak lama setelah gue ya kan?"
"Iya mungkin sih?"
"Nah sedangkan Tante Rika biasanya tidur paling cepat tuh jam sepuluh Nin!"
"Serius? Wah berarti bener dong kalo Tante Rika liat kita semalam! Aduh gimana nih Fa gue malu tau gak!!"
"Gak usah mal-" ucapan Faiz terpotong ketika melihat Tante Rika berjalan dari arah dapur.
Mereka langsung melepaskan pelukannya satu sama lain. Mereka gelagapan di depan Tante Rika. Bayangkan saja mereka berpelukan dari semalam sampai pagi ini dan ketika bangun mereka masih berpelukan. Wah nyaman sekali mungkin ya sampai enggan untuk melepaskan pelukannya.
Tante Rika berkacak pinggang sambil berdecak. "Ck ck ck udah pada bangun rupanya ya? Enak pelukannya hem? Kalo tante sih pasti enak dong wong pelukannya dari semalam!" Goda Tante Rika.
"Hehehe kalo di tanya enak apa enggak? Ya pasti enak tante secara di peluk cewek can- auhh sakit Nin!" Nindi langsung mencubit pinggang Faiz sehingga cowok itu mengaduh kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Trauma (TAMAT)
Teen FictionSiapkan hatimu, buatlah tameng yang kokoh sebab cerita ini akan menjungkir balikkan hati serta menguras emosi pembacanya. Love In Trauma bercerita tentang Trauma dan Ketakutan pada masalalu, Pertikaian dan Kesalapahaman dalam Persahabatan, Kemampuan...