Chapts 45 - Suara Detak Jantung Faiz

43 4 4
                                    

Tolong beri kritik dan saran supaya saya bisa memperbaiki kesalahan pada cerita ini!✌✌

SELAMAT MEMBACA MANTEMAN!

****

Langkah mereka menuju pada tangga yang berada di ujung ruangan, mereka tidak menaiki lift karena lift itu sudah dimatikan sejak jam 6 sore.

Mereka sudah melewati lantai satu, masih ada tiga lantai lagi dan...

Deg deg deg...

Deg de-

Suara detak jantung Faiz di dengar oleh telinganya Nindi. "Faiz ada di gedung ini!" Semuanya langsung menghadap Nindi. "Faiz bener ada di gedung ini, kemungkinan ada di lantai empat karena detak jantungnya masih terdengar samar-samar tapi aku yakin itu suara detak jantung Faiz." Jelasnya.

"Baik, ini salah satu petunjuk. Jadi kita langsung menuju lantai empat. Kita akan mencari Faiz disana terlebih dahulu." Pak Sumanto langsung mengintruksikan ke lantai empat sesuai yang dikatakan Nindi.

Sebenarnya, mereka sudah mencari Faiz di setiap sudut di lantai satu. Tapi nihil. Mereka tak mendapatkan apa-apa. Bahkan tak satupun petunjuk yang mereka temukan di tempat itu.

Tapi untunglah, Nindi mendengarkan detak jantung Faiz tepat mereka berada di lantai dua. Sebuah petunjuk yang memastikan Faiz benar berada di gedung itu.

Mereka berjalan menaiki anak tangga demi anak tangga. Penerangan yang tidak memadai membuat mereka berhati-hati dalam melangkah. Tapi juga menguntungkan mereka untuk bersembunyi jika ada seseorang yang mendekat.

Tak.. tak.. tak..

Nah benarkan! Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang berjalan mendekat menyusuri tangga. Terlihat pancaran cahaya dari lantai atas. Sepertinya orang itu berada di atas dan sedang berjalan  menuruni tangga.

"Sembunyi." Perintah pak Sumanto kepada yang lain.

Mereka semua langsung bergegas memasuki rungan di lantai dua itu yang tak jauh dari tangga, tempat mereka berdiri tadi.

Terdengar suara langkah kaki itu semakin mendekat arah lantai dua.

Tak.. tak.. tak..

Sepertinya itu pak Satpam yang sedang berkeliling mengecek kondisi ruangan.

Satpam itu mendekat kearah ruangan yang dimasuki Nindi dan yang lain. Ia membuka pintu ruangan itu dan...

"Oke aman." Kata pak Satpam itu.

Huft! Syukurlah. Mereka tidak ketahuan. Berterima kasihlah pada penerangan yang tidak memadai itu karena membantu mereka sehingga tak ketahuan oleh pak Satpam.

Terdengar kembali suara langkah kaki pak Satpam yang berjalan. Tampaknya ia sudah menuruni tangga menuju lantai satu.

Pak sumanto keluar dari tempat persembunyian lebih dahulu menuju pintu, ia membuka pintu ruangan itu. "Sip, pak Satpamnya sudah ada di lantai satu, ayo keluar dan lanjutkan pencarian." Ajak pak Sumanto.

Mereka pun keluar dari tempat persembunyian dan berjalan keluar dari ruangan mengikuti pak Sumanto dari belakang.

Mereka kembali berjalan menaiki tangga menuju lantai empat.

***

Uhhuk!

Faiz tersadar kembali dari pingsannya. Entah sudah berapa lama ia disana dan entah sudah berapa kali ia pingsan.

Energinya benar-benar hampir habis. Tubuhnya sudah terkulai lemah. Bahkan duduk pun Ia sudah tak sanggup. Sekarang saja ia terbaring di lantai tanpa alas. Pasti sangat dingin.

Love In Trauma (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang