Chapts 32 - Makassar People

60 5 0
                                    

Tolong beri kritik dan saran supaya saya bisa memperbaiki kesalahan pada cerita ini!✌✌

SELAMAT MEMBACA MANTEMAN!

****

Mentari pagi kembali muncul dan bersinar dari ufuk timur. Cahayanya menembus jendela kaca yang cukup besar itu. Menerangin sang empunya kamar yang masih bermanja-manja dengan bantal dan gulingnya serta selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya.

Sebenarnya ia sudah bangun dan satu jam dari sekarang, ia harus bersiap-siap untuk mencari buku yang akan menjadi bahannya ketika masuk ospek di kampus UI.

Tapi, entah apa yang ada dipikirannya, sehingga ia tak bergeser sedikitpun dari kasur itu atau mungkin ia kelelahan karena kemarin ia membantu Mamanya membersihkan rumah yang besar itu, mulai dari menyapu, mengepel, sampai membersihkan semua perabotan yang ada di rumah itu.

Dan sekarang ia sedang menggeser-geser beranda sambil melihat time line IG-nya dan juga menggeser-geser status temannya yang ada di snap WA-nya.

Baru kali ini tidak ada chat ataupun direct message yang masuk ke sosial medianya. Biasanya ada puluhan chat yang masuk di-WA-nya. Entah itu dari temannya, sahabatnya, ataupun dari orang yang tidak dikenal. Ia bosan dan ponsel tipis itu akhirnya diterlantarkan kesembarang tempat.

Tiba-tiba terlintas dibenaknya untuk menelepon Faiz. Ia ingin tahu, sedang apakah Faiz sekarang? apakah cowok itu sudah bersiap-siap untuk aktivitas hari ini?.

Nindi langsung bangkit dan mengambil ponselnya yang berada di nakas yang tak jauh dari tempat tidurnya. Setelah mendapatkan ponselnya, langsung menyalakannya dan mencari nomor Faiz.

Terdengar nada yang menandakan bahwa ponselnya terhubung keponsel Faiz. Beberapa saat kemudian...

"Halo?" terdengar suara seseorang tapi bukan suara Faiz dan itu suara cewek.

****

Pagi ini suasana hati Faiz tak seperti suasana pada pagi-pagi sebelumnya. Karena pagi ini Faiz kedatangan seseorang yang sangat ia hindari dan menjadi salah satu alasan kenapa ia lebih memilih tinggal di Jakarta.

Orang ini selalu mengusik kehidupan Faiz saat di Makassar. Dia juga selalu menempel di manapun Faiz pergi. Kecuali ke toilet pastinya. Dan itu yang membuat Faiz risih.

Bukan cuman risih, tapi juga Faiz tidak dapat bergerak bebas. Misalnya, ketika Faiz melakukan Ini ataupun itu, pasti orang ini selalu bertanya dan ketika hal yang dilakukan Faiz tidak ia sukai, maka ia akan memaksa Faiz untuk tidak melakukannya. Benar-benar orang yang tidak baik.

Dan pagi ini, orang itu kembali mengusik kehidupan Faiz. Ia datang ke Jakarta dengan alasan, ia akan melanjutkan kuliahnya ditempat yang sama dengan Faiz. ia juga datang ke rumah Faiz dan sementara tinggal di rumah itu. Alasannya karena ia belum menemukan Apartemen yang cocok.

Entah bagaimana ia bisa membujuk tante Rika sehingga ia bisa tinggal sementara di rumah itu. Padahal tante Rika tidak pernah mengizinkan orang lain bermalam di rumahnya kecuali ia tahu benar segala sesuatu tentang orang itu. Sedangkan orang ini? Baru datang dan baru pertama kalinya ketemu dengan tante Rika.

Dulu pas masih kelas satu SMA, orang ini pernah menyatakan perasaan pada Faiz. Tapi Faiz yang orangnya memang tidak pernah ada niat pacaran, menolaknya mentah-mentah. Dan apa yang orang itu bilang ketika Faiz menolaknya?

"Pegangki kata-kataku Faiz, siapa pun yang dekatiko atau yang mu dekati, jangan harap bisaki bertahan lama sama kau. Karena saya, Nidis Elisya! Bersumpah akan menyakiti orang itu! , (kamu pegang kata-kataku Faiz, siapa pun yang mendekatimu atau yang kau dekati, jangan harap dia bisa bertahan lama sama kau. Karena saya, Nidis Elisya! Bersumpah akan menyakiti orang itu!)"

Love In Trauma (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang