Ketika hidup tak lagi seramah yang ada
Saat mereka tak lagi peduli untuk sekedar bertanya
Saat hati tak lagi memiliki setitik rasa
Hidup seakan mengonfrontasi, bahwa menjadi peduli tak selalu mendapat balasan berarti.Ketika kamu mulai tahu
Bahwa di dunia ini, satu-satunya yang peduli dan menjadi milikmu adalah dirimu sendiri.• • •
Mudahnya, ia adalah orang yang mungkin paling apatis seantero sekolah. Para murid sudah mengenal bagaimana perangainya, baik dalam bersikap maupun memperlakukan orang lain.
Tapi, pernah tidak mereka berpikir sejauh sampai kenapa ia bisa menjadi seperti itu?
Apa orang-orang itu pernah bertanya kenapa dan alasan apa hingga dirinya bisa jadi 'seburuk' itu (di mata orang lain)?
Memang, tidak seharusnya menjadikan orang lain sebagai pelampiasan kekesalan hati. Namun, ketika hati itu sendiri sudah terlalu lama mati dan tak berasa, bagaimana bisa dia peduli?
"Itu cara gue untuk mendapat perhatian."
"Walaupun lo sadar bahwa cara lo salah?"
"Walau gue sadar bahwa cara gue salah."
Lalu, harinya akan ditutup dengan kepulan asap pembakaran rokok yang ia nikmati di balkon kamar, berteman sepi dan sendiri.
• • •
°
Kinara Margaratri
°
Samuel Ashton
°
Marsela Daniswari
°
Raskara Adinata
°
Arwen Dinarian
°
Revanio Adam
-------
Opening.
Halo, welcome to Disentrall. Work ini sudah lama gue timbun di draft, tapi bingung apakah gue harus publish atau nggak. Niat hati pengen kelarin dulu aja yang lain. Tapi, yah take it easy aja kali ya.Cerita ini akan berlatar SMA. Gue awalnya skeptis bakal sekonyol apa kalo anak-anak ini jadi murid SMA (lagi).
Gue masih nggak bisa menggantikan anak-anak ini lol. Gue juga nggak ngikutin idol ataupun artis selain mereka. Jadi ya, begitulah.
[Friday, May 31 2019]
KAMU SEDANG MEMBACA
Disenthrall
Fiksi Remaja(v.) set free Sedari dulu, ia sadar bahwa tawa dan bahagia tidak pernah berlaku dalam hidupnya. Sedari dulu, ia percaya bahwa pada akhirnya, dia adalah satu-satunya yang dapat dia percaya dan harapkan untuk bertahan. ...