Kini Bima dengan santainya duduk sambil menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya. Pikirannya melayang entah kemana. Dalam hatinya ada sedikit kecemburuan mengenai Aurel yang dekat dengan Auriga.
Hingga akhirnya pikirannya buyar dengan kedatangan Genta yang memukul lehernya.
"Eh kampret tumben lo datang pagi?" Tanya Genta sambil menepak pundak Bima.
"Cot lo." Singkatnya sambil kembali menenggelamkan kepalanya.
"Dateng pagi malah molor lo mah Bim." Celetuk Genta.
"Serah gue." Datar Bima.
"Iya deng." Pasrah Genta.
Genta Platina Buana adalah salahseorang cowok yang paling dekat dengan Bima, si cowok cool yang cueknya kebangetan.
Genta sudah lama berteman dengan Bima, katanya 'gue mah udah dari zigot temenan sama si Bima'. Itulah jawaban yang ia lontarkan pada siapapun yang bertanya tentang Bima. Mau teman cewek seangkatan lah, teman cowok lah, bahkan sampai adik kelasnya. Tapi pada nyatanya, Genta hanyalah teman Bima saat pertama masuk SMA. Itulah Genta, selalu hiperbola.
Kadang juga Genta merasa risih dengan kehebohan para fans Bima yang menitipkan surat cinta ataupun coklat padanya, yang berakhir dia buang atau dia lahap sendiri coklatnya, toh yang dikasihnya juga gak bakalan peduli.
"Bim bangun Bim, Pak Tony udah otw tuh." Genta mencoba membangunkan Bima dengan menggoyang-goyangkan pundaknya, tapi nihil Bima tak kunjung bangun, bahkan tanda-tanda ingin bangun pun tidak ada.
"Bim, elahhh. Bima Pak Tony nya udah sampe." Kini Genta tak berhasil membangunkan Bima.
Pak Tony datang dengan bantuan seorang cewek yang membawa infokus. Cewek itu adalah Aurel. Aurel Masuk dengan menundukan kepalanya. Takut kalau Bima melihatnya. Setelah meletakan infokus Aurel langsung meminta izin pada Pak Tony untuk kembali ke kelas.
"BIMA!! INI SEKOLAH BUKAN RUMAH,JANGAN TIDUR SAAT PELAJARAN SAYA!!" Pak Tony setengah berteriak memanggil nama Bima. Bima tak kunjung bangun. Disebelahnya ada Genta yang ketakutan kena semprotan pedas Pak Tony.
Genta terlihat gusar, dari tadi tak ada tanda-tanda untuk Bima bangun dari tidurnya. Genta takut Bima mati muda disebelahnya, kan gak lucu. Bisa-bisa nanti dia digentayangi roh Bima setiap hari. Genta bergidik ngeri melirik kearah Bima.
Sementara itu Pak Tony dari tadi tetap saja memarahi Bima yang tak kunjung bangun.
"Itu kamu teman sebelahnya. Coba kamu bangunkan dia." Titahnya sambil menunjuk kearah Genta. Genta gelagapan kala Pak Tony menunjuknya.
"Sa-saya pak?" Tanya Genta memastikan.
"Ya iya kamu siapa lagi!" Pak Tony kini sangat pusing dengan kelakuan Bima yang selalu saja seperti itu.
Genta membangunkan Bima. Tak lama kemudian Bima bangun dari tidurnya. Wajahnya terlihat pucat pasi dengan keringat yang bercucuran didahi mulusnya. Tangannya dingin sementara keningnya panas. Genta gelagapan dengan keadaan Bima saat ini. Bingung harus bersikap seperti apa.
"Bima coba kamu ke depan." Titah Pak Tony. Bima maju ke depan dengan secuil energi yang tersisa ditubuhnya.
"LARI KELILING LAPANGAN 10 PUTARAN SEKARANG!!" Kini wajah Pak Tony sedikit memerah menahan amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Stay✔
Teen FictionIni tentang mereka yang menyayangiku. Tentang mereka yang masuk dikehidupanku. Tentang mereka pula yang menghancurkan kisah cintaku. Biarkan aku yang menikmatinya. Menikmati alur yang ku buat sendiri dari awal. Dan... Biarkan aku menghancurkan diri...