"Kau pembunuh,kau pembunuh" teriak seorang gadis pada seorang pria di tengah sebuah pemakaman dan terlihat disebelah mereka terdapat makam seseorang yang baru saja meninggal. Gadis itu tak henti-hentinya memukuli dada bidang pria itu sambil berteriak kata "Kau pembunuh" hingga
"Tidaaaaaaaaaaaaak...." tersentaklah lalu terduduk pria itu dari sebuah mimpi buruk yang baru saja di alaminya,dengan peluh yang menetes dibagian tubuhnya dan nafas yang tengah memburunya. Pria bernama lengkap Jackson Haris Sandiyono itu telah beberapa kali dihantui oleh mimpi buruk tersebut
Lalu dilihatnya air putih dihadapannya yang nampak diberikan oleh seseorang,Jack pun langsung mengambil dan mulai meneguknya cepat tanpa melihat orang yang memberikannya
"Terima kasih" memberikan gelasnya kembali setelah meminumnya pada orang tersebut dan terkejut setelah menoleh ke wajah gadis itu,mata jack mulai membulat lebar saraya ingin keluar dari sana. Sontak dia turun dan berdiri tegak dihadapan gadis tersebut"Sedang apa kamu disini?" Bentak Jack yang membuat gadis itu kaget. Oh bukan,tapi teramat sangat kaget lalu menunduk dan tak terasa dia meneteskan air mata
"A...ku ha..n...nya kh..a..watir de..n..ngan mu" ucap gadis itu dengan gugup
Oh tidak-tidak,bukan gugup. Tapi gadis yang memiliki nama lengkap Ayrish Annabella itu memang sudah memiliki karunia terindah baginya dari Allah,yaitu tidak bisa bicara dengan lancar. Sebutlah gagap*-----------------------*
Pagi itu sebelumnya adalah Pagi yang begitu cerah, Ayrish membuka kain tirai penutup kaca jendela kamarnya agar cahaya mentari pagi dapat masuk dan menyejukkan ruang kamarnya yang sedikit agak berantakan.
Lalu dia segera merapikan semuanya dan mulai melangkah keluar untuk sarapan, namun langkahnya terhenti saat tiba di depan pintu kamar Jack, dia mendengarnya berteriak. Tanpa pikir panjang dia pun masuk dan mendapati Jack terduduk dengan peluh yang menetes diseluruh tubuhnya. Lalu dia menggangkat gelas berisi air putih yang sebelumnya telah tersedia di meja kecil dekat tempat tidur Jack. Jack nampak sangat kaget setelah mengetahui dialah yang memberikan air minum padanya, Jack bergegas bangun dan mulai membentak Ayrish dengan sangat keras. Yah, otomatis Ayrish terkejut, bagaimana tidak, dia hampir jarang dimarahi oleh orang tuanya apalagi dibentak sampai serekas itu. Tanpa sadar Ayrish mulai meneteskan air mata, bukan karena hanya Jack membentaknya, tapi karena Ayrish tidak mengerti mengapa Jack sampai semarah itu. Padahalkan dia hanya ingin membantunya, setidaknya itu yang Ayrish pertanyakan dalam hatinya. Yah Ayrish sakit hatilah dengan perlakuannya.Di Kampus
"Apa?" Matanya melotot sambil memukul meja kantin "Pria macam apa dia itu? Bisa sekasar itu padamu?" Raut wajahnya tergambar jelas amarah dan rasa tidak terimanya
Milda Amalia itulah namanya. Dia salah satu teman baik satu jurusan dengan Ayrish, bahkan mungkin lebih tepatnya satu-satunya sahabat terbaiknya. Karena selain Milda, siapa lagi yang akan berteman dengan wanita yang gagap sepertinya, Setidaknya itulah yang selama ini Ayrish gambarkan untuk sahabat terbaiknya itu. Milda begitu terkejut setelah tahu dahinya terluka dan lebih emosi lagi setelah tahu jack lah penyebabnya***
Setelah Jack memarahi Ayrish"Minggir" sambil mendorong tubuh Ayrish karena merasa menghalangi jalannya saat ingin ke kamar mandi.
Alhasil, kepala Ayrish terbentur meja tempat dia mengambil segelas air putih tadi. Sepertinya Jack tak menyadari hal itu"Aarghhhh..." ringisnya sambil menyentuh dahinya yang terasa sakit dan mengetahui terdapat darah disana.
Dengan segera dia keluar dari kamar Jack menuju kamarnya yang terletak tak jauh dari kamar jack, hanya dibatasi oleh satu kamar milik adiknya Jack. Tiba-tiba seorang gadis masuk
"Ayo sarapan Ay"
Dialah Nindi Haris Sandiyono,adik tersayangnya Jack. Nindi langsung menghampiri Ayrish yang duduk ditepi tempat tidurnya dan masih sibuk mengobati lukanya"Apa yang terjadi? Mengapa dahimu terluka?" Terlihat begitu khawatir, itu terlihat dari wajahnya yang begitu takut Ayrish terluka parah
"Han...nya ter..ben..tur din..ding kok. Ja..ngan kha..wa..tir yah" berusaha tersenyum meski lukanya itu benar-benar sangat perih
"Ya sudah, ayo kita sarapan setelah itu kita berangkat" lalu berdiri "Aku keluar duluan yah" lanjutnya lalu keluar dari kamar Ayrish. Sedang Ayrish hanya tersenyum sebagai isyarat menyetujui apa yang dikatakan Nindi
"Mengapa Jackson tidak bisa selembut dirimu Nin?" Dalam batin Ayrish seakan berharap suatu saat dia bisa bersikap baik padanya. Mengingat Jack yang selama ini tidak pernah bersikap rama terhadapnya dan selalu melayangkan rasa kekesalan saat berhadapan dengan dirinya
***
"Mengapa kamu tak meracuninya saja? Biar is dead sekalian" ucap Milda dengan kesalKarena perkataan konyol sahabatnya itu, Ayrish tertawa lepas dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata sedang mengawasi mereka dari kejauhan
"Sepertinya ada yang sedang bahagia nih" suara yang berasal dari belakang Ayrish membuatnya menghentikan tawanya dan menoleh kearah suara tersebut
"Eh, kak......." terpotong karena pria itu langsung duduk disebelahnya dan sedikit gerogi karena hal itu.
Bagaimana tidak, pria dengan nama lengkap Samuel Riko Hardyan yang terkenal sebagai salah satu pria idola kebanyakan gadis di kampus ini duduk tepat disampingnya. Bahagia, tak percaya, serasa mimpi, semua perasaan tercampur aduk dalam hati Ayrish"Ekhem" deheman Milda yang cenderung disengaja membuat Ayrish gelagapan malu karena melamunkan Sam serta Sam yang sedari tadi menatapnya dengan lekat "Aku permisi ke toilet dulu ya Ay, kak Sam" dan berlalu meninggalkan mereka berdua, sebenarnya Milda memang sengaja sih agar mereka semakin dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate With Love
RomanceMari mampir ! Tapi Follow Me dulu dong teman Ceritanya memang acak-adul teman, namanya juga Authornya tak bakat, baru belajar. Yah, sekedar menyalurkan bagian dari keisengan hobby saja. --- "Mengapa kau sangat membenciku?" "Aku benci karena telah m...