"Menikahlah dengan Jackson !" Ujaran Oma yang lebih terdengar suatu permohonan terus bergeming kala saat ini Ayrish duduk diruang tamu bersama Nindi dan Rezi
"Jackson tidak bersalah Nin" kata terakhir yang keluar dari lisan Oma sebelum dia akhirnya pingsan kembali dan sekarang tengah di tangani oleh Dokter yang sama. Dan kini mereka hanya menunggu Oma siuman kembali
"Hiks, hiks, ini semua salahku. Oma terlalu banyak bicara kepadaku, dan karena itu dia pingsan lagi, hiks, hiks" menyesalinya walau itu sebenarnya bukanlah kesalahan dirinya
"Sudahlah Ay, kau sama sekali tidak salah" ujar Nindi menenangkan dengan mengusap punggungnya
"Aku terlalu egois Nin, aku pergi begitu saja seperti pengecut tanpa tahu masalah yang sebenarnya"
"Bukan salah mu, jika kau marah pada Jackson. Tapi Jackson pun tidak bersalah, memang benar Jackson lah yang menabrak ibumu. Tapi kita sudah bertanggungjawab" jelas Nindi
"Saat itu Jackson sangat frustasi, lantaran kehilangan orang yang sangat berarti dihidupnya. Hingga tan-n-pa sa-dar dia men-brak ibu mu dan di......." Bahkan suara Oma saat itu masih jelas kini dalam gendang telinga Ayrish, hingga pada Akhirnya bagian kalimat terakhirnya harus terputus-putus lantaran napas Oma yang serasa sesak dan setelahnya terhenti karena pingsan, karena itulah Oma tak dapat meneruskan penjelasannya
"Tapi mengapa dia tidak menghadiri pemangaman ibuku ? Dan setidaknya dia minta atau hanya sekedar berkata jujur padaku. Kenapa itu tak dilakukannya? Kenapa?" Akhirnya Ayrish memutuskan mencari kebenarannya pada Nindi
"Itu..."
Rezi langsung menyergah ujaran Nindi "Jangankan menghadiri pemakaman, bahkan Jackson pun sedang berjuang untuk hidupnya saat itu" penjelasan Rezi membuat mata Ayrish membulat sempurna dan seraya menghadirkan pertanyaan baru dari isyarat mata indahnya itu
"Aku yaqin, Jackson tak pernah sengaja untuk menabrak ibumu. Tapi keadaannya saat itu sangat kacau Ay, dia sendiri tak sadarkan diri sampai pernah dinyataan meninggal" lanjut Rezi yang benar adanya, karena dialah yang menjaga Jackson saat itu ketika Oma sedang mengurus biaya rumah sakit Jackson dan ibunya Ayrish, serta pula bertanggungjawab atas hidup Ayrish setelahnya
Rezi masih ingat dengan jelas saat Dokter berkata "Maaf, saudari Jackson tidak bisa tertolong"
"Suatu keajaiban Tuhan datang, sebuah Anugrah Allah yang tak terduga. Jackson dapat bernapas lagi, itu terlihat dari monitor penganalisa detak jantungnya" lanjut Rezi
"Iya Ay, makanya saat kau hadir dirumah ini. Selama beberapa hari, kau tak melihat Kak Jack kan?" Tambah Nindi dan hanya di angguki oleh Ayrish yang masih setia bersama isak tangisnya
"Dimana Oma? Bagaimana dia bisa pingsan lagi? Apa yang terjadi?" Suara pria yang sangat dikenali oleh ketiga manusia itu kini serentak berdiri menatap pria yang tak lain adalah Jackson "Kenapa diam? Oma dimana?" Tanya lagi setelah tak mendapati jawaban apapun melainkan hanya sebuah tatapan tak terbaca
"Hei, ken..........?" Deg !
Jackson langsung tersentak diam saat merasakan sebuah pelukan dari Ayrish"Hiks, hiks, ini semua salah ku Jack. Aku minta maaf, karena keegoisan ku, Oma pingsan lagi. Hiks, aku minta maaf Jack" Memeluk erat tubuh kekar Jackson yang serasa menegang tak percaya
Tik tik tik ! Deg deg ! Seakan hanyalah detik jam dinding serta dentuman jantung Jackson yang tak beraturan itu, yang bergumam mengisi ruangan yang kini serasa sangat kosong nan hampa
Perlahan Jackson mengangkat tangannya untuk berniat memeluk Ayrish dan menenangkannya dari tangis serta sesenggukan yang amat terasa di dadanya
"Tenanglah Ay, Oma akan baik-baik saja. Jangan salahkan dirimu yah" sembari mengusap punggung gadis yang tengah memeluk erat tubuhnya
Hiks, hiks, hiks, ! Hanya isak tangis yang menjadi andalannya untuk menjawab ujaran Jackson, yang kini dirasakan Jackson sudah mulai mereda
"Ayo, kita lihat keadaan Oma sekarang" ajak Jackson yang masih merangkul Ayrish yang masih lengkap dengan isaknya
***
Dilain cerita, Seorang pria separuh baya menemui Luis yang ditahan di Kantor Polisi"Waktu kalian hanya 15 menit" peringat salah satu polisi yang mengawal Luis kemudian berlalu
"Kenapa kamu bisa ditahan?" Tanya pria yang duduk dihadapan Luis dan terhalang sebuah meja kecip Ditengah mereka
"Aku bisa jelaskan ini nanti, tapi cepatlah keluarkan aku dari tempat menyebalkan ini" jawabnya begitu geram
"Baiklah, kamu tenang dulu yah. Secepatnya aku akan datang lagi, untung membebaskan mu" jelasnya
"Iyah" singkat
"Waktunya sudah habis" ujar polisi penjaga tadi dan memegangi tangan Luis untuk kembali ke dalam sel tahanan
***
"Jack !" Panggil Oma dengan parau, lantaran baru siuman kembaliKe empatnya mendekat, kecuali Jackson yang melepas rangkulannya pada Ayrish dan lebih dekat pada Oma sembari meraih tangannya serta digenggamnya dengan erat
"Iyah Oma?" Sembari sebelah tangannya mengelus lembut kepala Omanya
"Ayrish !" Oma memanggil Ayrish juga dan dia langsung mendekat pada Oma
Salah satu tangan Oma mengenggap tangan Ayrish juga
"Waktu Oma mungkin takkan lama dan Oma......"
Langsung disela oleh Jackson "Jangan bicara begitu Oma"
"Iyah Oma, Oma akan baik-baik saja kok" imbuh Nindi
"Oma akan pulih secepatnya, jadi jangan berpikir yang aneh yah" Ayrish pun angkat bicara
"Jack (menatapnya lalu beralih menatap Ayrish) Ay" dan dijawab serentak oleh keduanya
"Menikahlah !"
Kata itu membuat Jackson tertegun seraya melepas genggamannya dan beralih menatap Ayrish, berbeda dengan Ayrish yang menunduk
"Oma sudah memberitahu Ayrish Jack" sahut Rezi dan membuat kerutan dikening Jackson
"Menikahlah kak, mungkin itu akan membuat Oma bahagia" pinta Nindi
"Oma takkan memaksa mu Jack" sergah Oma seakan tahu bahwa Jackson akan menolak "Tapi mungkin, Anggaplah ini permintaan terakhir dari Oma" timbalnya dan berhasil membuat seketika raut wajah Jackson berubah total "Kalau besok Oma mening........." terhenti lantaran Jackson memotongnya
"Tidak Oma"
"Oh, jadi kamu tidak mau menikahi Ayrish. Baik......" dengan raut sedih dan terpotong lagi
"Maksudnya Oma baik-baik saja. Aku mau menikahi Ayrish, Oma" pasrah Jackson
"Alhamdulillah, terima kasih sayang" ucapnya lembut "Tapi Ayrish? (Menatap Ayrish lekat) Kamu bersedia menikah dengan Jackson kan?" Tanyanya memberikan sedikit penekanan
Satu detik, dua detik, Ayrish masih belum bergeming
"Aww....." ringis Oma sembari memegangi kepalanya dan membuat yang lain panik "Tidak apa, jika Ayrish tidak mau" ujarnya disela rasa sakitnya
"Aku mau Oma" jawaban singkat Ayrish membuat rasa sakit Oma menghilang seketika
"Syukurlah, Urus secepatnya. Mungkin waktu Oma takkan lama" Oma terlihat begitu bersemangat
"Tapi tidak perlu buru-buru Oma, lagipula Oma kan masih sakit" ujar Ayrish
"Iya Oma, kita bisa mengurus semuanya" sahut Jackson
"Tapi Oma ingin secepatnya Jack, Oma ingin kalian Menikah dalam waktu dekat. Kalian tak perlu khawatirkan Oma yah"
Mau tidak mau, Ayrish dan Jackson menyetujui permintaan Oma yang manginginkan mereka menikah minggu depan. Sungguh itu waktu yang begitu singkat, tapi mereka pun tak ingin Keadaan Oma semakin memburuk, lantaran permintaannya tak dituruti
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate With Love
RomanceMari mampir ! Tapi Follow Me dulu dong teman Ceritanya memang acak-adul teman, namanya juga Authornya tak bakat, baru belajar. Yah, sekedar menyalurkan bagian dari keisengan hobby saja. --- "Mengapa kau sangat membenciku?" "Aku benci karena telah m...