Menerima

3 0 0
                                    

Jangan lupa Vote and. Command nya yah kawan
Good Reading😉

*-------------------------*

"Kak Sam kenapa?" Tanya Nindi heran melihat Samuel melamun saja

"Eh em, tidak apa-apa kok" jawabnya gugup lalu menyeruput minuman yang telah dipesan sejak tadi

Samuel dan Nindi kini tengah berada di Restauran

Pertanyaan Nindi berikutnya sontak membuat Samuel terperangah hening dengan tak melepaskan tatapan dari mata Nindi

"Masih memikirkan Ayrish?"

"Apa maksud pertanyaan mu Nin?" Alih menjawab, Samuel malah balik bertanya

"Kakak tak perlu mengelak lagi, Nindi mengerti kok. Memang sangatlah sulit untuk merelakan seorang yang kita cintai untuk orang lain" cercah Nindi lalu menunduk lesu

"Nindi tahu, Nindi takkan bisa menggantikan posisi Ayrish dihati Kakak. Tapi setidaknya, biarkan Nindi mencoba untuk membuat Kak Sam dapat berpaling darinya" lanjutnya

Samuel terenyuh mendengar perkataan Nindi dan itu membuat Samuel mulai berpikir serta timbulnya beberapa pertanyaan dalam benaknya sendiri. Mengapa begitu sulit untuk melupakan cinta pertama? Alasan apa yang membuat dia tak dapat mencintai Nindi? Bukan tak dapat, tapi mungkin belum saatnya.

Sementara dilain tempat, terdapat pria yang berwajah lesu nampak merengut saja karena banyak sudah curhatan hati yang di ujarkan pada sahabat laki-lakinya itu, akan tetapi seraya tak ditanggapi oleh sahabatnya itu.

"Ayolah Zi, mau sampai kapan kau mendiami ku seperti ini? Setidaknya kasihlah solusi" pria yang diketahui Jackson itu mendengus pada Rezi yang selaku sahabatnya

"Lalu, aku harus berkomentar bagaimana?" Rezi mulai angkat bicara setelah sekian lama diam
"Apa aku harus mengajungkan jempol untuk sikap konyol mu pada Ayrish? Atau aku harus memberimu hadiah mobil untuk itu? Apa, hem?" Tambahnya dengan sedikit geram

"Iya tidak harus seperti itu juga Zi, tapi setidaknya kamu katakan, bagaimana tanggapanmu atas sikapku pada Ayrish? Apa aku terlalu kasar padanya?"

"Jelaslah Jack. Bukan hanya kasar saja, tapi kau sudah keterlaluan sekali. Kau bersikap seakan dirimu bukan suami, menyesali hal yang memang seharusnya terjadi" jelas Rezi

"Aku tahu Zi, tapi aku masih tidak percaya jika aku bisa melakukan 'itu' pada Ayrish" menunduk

"Lalu dimana salahnya? Kalian itu suami-istri. Maka hal 'itu' tak perlu kau sesali Jack" mencoba terus memberi pengertian

"Apa Ayrish terlihat menyesalinya? Tidak kan? Karena Ayrish itu tahu, itulah tugas sebagai istri, melayani suaminya" timbal Rezi

***
Terlihat Samuel yang duduk di sebuah Taman rumah sakit dengan kapas dan obat merah ditangannya

"Ssh aw, sakit Kak" seru gadis yang diketahui adalah Nindi

"Salahmu sendiri. Kenapa jadi sok jagoan? Kalau mobil itu malah menabrakmu bagaimana?" Geram Samuel yang tak dapat menyembunyikan wajah cemasnya sambil mengobati luka Nindi di sikutnya
"Sudah selesai" setelah meniup luka Nindi dan menempelkan plester

Hate With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang